{mosimage} 

Drs. Allwar, M.Sc., Ph.D.

Pangkat/golongan:
Lektor Kepala/IVa

Tempat dan tanggal lahir:
Pekanbaru, 2 Mei 1962

Alamat kantor:
Program Studi Ilmu Kimia Fakultas MIPA Universitas Islam Indonesia
Gedung Laboratorium Terpadu Lt.1 Sayap Kanan
Kampus Terpadu UII
Jl. Kaliurang Km 14,5 Sleman Jogjakarta 55584
Kotak Pos 75
Telephone:+62 (274) 896439/895920 ext. 3010/3012
Facsimile: +62 (274) 896439 ext 3020

Alamat rumah:
Jl. Ontorejo No. 5
Rt 4 Rw 21
Krikilan Ngaglik Sleman
Jogjakarta
HP 08122950142
[email protected]
[email protected]

Riwayat Pendidikan:

Jenjang S1 
Perguruan Tinggi : Universitas Riau
Fakultas  : MIPA
Jurusan   : KIMIA
Program Studi  : S1
Lulus (Tgl/Bln/Th)  : 1988
Bidang Keahlian  : Kimia Anorganik
Judul Tugas Akhir : Pengaruh Kondisi Operasi pada Katalitik Reforming

Jenjang S2
Perguruan Tinggi : Howard University, Washington D.C. USA.
Fakultas   : Art And Sciences
Jurusan   : Chemistry
Program Studi  : S2
Lulus (Tgl/Bln/Th)  : Desember 1994
Bidang Keahlian  : Kimia Anorganic  Chemistry

Mata Kuliah:
– Kimia AnOrganik 1 (S1);
– Kimia AnOrganik 2 (S1);
– Kimia Koordinasi (S1);

Bidang Keahlian:

Kimia AnOrganik, Kimia Karbon Aktif.

Pengalaman Penelitian/Publikasi:

1. Identifikasi dan penentuan konsentrasi ion logam Cr, Fe, Cu, Zn dan Pb pada debu jalanan di sekitar kawasan Malioboro Yogyakarta, Hal. 50-57 (Penulis Tunggal) Jurnal Ilmiah Farmasi (Scientific Jurnal of Farmasi) Vol 2 No. 2 Th 2005 

2. Studi kandungan logam Pb pada rambut manusia sekitar jalan Malioboro dengan Graphite Furnace Atomic Absorption Spectrophotometry (GFAAS), Allwar , Hal 1-8 (Penulis Tunggal) ISSN 1411-1047. Jurnal Eksakta MIPA Vol. 7 1 Februari 2005

3. Analisis kandungan logam Pb, Cr dan Cd dengan atomic absorption spectrophotometry (AAS) pada rambut manusia yang beraktifitas di jalan Malioboro dan terminal Umbulharjo Jogjakarta, Allwar , Hal : 1-5 (Penulis Tunggal) ISSN 1411-1047. Jurnal Eksakta MIPA Vol. 6 2 Agustus 2004

4. Pemeriksaan Kadar Logam Timbla (Pb), Kadmium (Cd) Dan Tembaga (Cu) Air Sungai di sekitar kawasan Industri Cilacap Hal : 148-157 (Penulis Pertama) ISBN 979-98417-0-4 Prosiding Seminar Nasional Jurusan Farmasi FMIPA UII 7 Maret 2004 Vol. 6 2 Agustus 2004

5. Penentuan kapasitas adssorpsi serbuk kayu Jati (Tectona Grasndis) dengan penambahan dan tanpa penambahan basa kuat NaOH terhadap logam Khromium dan Tembaga dengan metoda Batc dan Flow, Allwar, Ferris Firdaus (Penulis Pertama) Laporan Penelitian  Bidang Mipa LP UII. Oktober 2004

Penulisan Buku:


Patent:

 

 {mosimage} 

Prof. Dr. Hardjono Sastrohamidjojo

Pangkat/golongan:
Guru Besar / IV/e (Guru Besar Emeritus)

Tempat dan tanggal lahir:
Cepu, 5 Oktober 1939

Alamat kantor:
Program Studi Ilmu Kimia Fakultas MIPA Universitas Islam Indonesia
Gedung Laboratorium Terpadu Lt.1 Sayap Kanan
Kampus Terpadu UII
Jl. Kaliurang Km 14,5 Sleman Jogjakarta 55584
Kotak Pos 75
Telephone:+62 (274) 896439/895920 ext. 3010/3012
Facsimile: +62 (274) 896439 ext 3020

Alamat rumah:
Perumahan Jatimulyo Baru B-13
Yogyakarta 55242
Telp. (0274) 589597
HP 08164223676

Riwayat Pendidikan:
– Doktor, A Study of Some Indonesian Essential Oils, Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada (1981)
– Sarjana Kimia, Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada (1967).

Mata Kuliah:
– Kimia Organik 1 (S1);
– Kimia Organik 2 (S1);
– Elusidasi Struktur Senyawa Organik (S1);
– Sintesis Senyawa Organik (S1);
– Kimia Minyak Atsiri (S1);

Bidang Keahlian:

Kimia Organik. Sintesis Kimia Organik, Minyak Atsiri.

Pengalaman Penelitian/Publikasi:

1. Hardjono, S., 1977, Isolation of Pure Menthol from the Oil of Mentha arvensis from Tulung Agung Indonesia, Lab. Kimia Organik Jurusan Kimia FMIPA UGM.

2. Hardjono, S., 1977, Isolation of Citronella Oil “Rhodinol” from Citronella Oil from Semarang Indonesia, Lab. Kimia Organik Jurusan Kimia FMIPA UGM.

3. Hardjono, S., 1980, Analisis of Javanese Sereh Oil by Means of Gas Chromatography and Mass Spectrometry, Lab. Kimia Organik Jurusan Kimia FMIPA UGM.

4. Hardjono, S., 1980, Cyclization of Pseudoionone, Lab. Kimia Organik Jurusan Kimia FMIPA UGM.

5. Hardjono, S., 1981, Preparation of Some Ionones from Citronella Oil, Lab. Kimia Organik Jurusan Kimia FMIPA UGM.

6. Hardjono, S., 1983, Some Aspects of Indonesian Essential Oils, Proceeding of IXth International Congress of Essential Oils, Singapore 13 to 17 March.

7. Hardjono, S., 1983, Analysis of No-Phenolic Constituents of Clove Leaf Oil, Laboratorium Kimia Organik, Jurusan Kimia FMIPA UGM.

8. Hardjono, S., 1983, Masalah Peningkatan Mutu pada Industri Minyak Atsiri, Laboratorium Kimia Organik, Jurusan Kimia FMIPA UGM.

9. Hardjono S., Edi Martono dan Priatmoko, 1985, Penetapan Residu Pestisida Organofosfat dalam Air di Kabupaten Bantul DIY, Karya Penelitian Lembaga Penelitian UGM, Jilid 1 No.2, Gadjah Mada University Press.
10. Hardjono S., and Priatmoko, 1986, Residue Analysis of Fenitrothion and Carbofuran in Rice-Fish Culture, Laboratorium Kimia-Fisika Pusat (LAKFIP) UGM, Yogyakarta.

11. Shozo Kuwatsuka, Young Hee Moon, Kanji Ohsawa, Izuru Yamanoto, Sri Hartadi, Sri Noegrohati, Hardjono Sastrohamidjojo, Kasumbogo Untung, Nyoman Arya and Ketut Sumiartha, 1990, Comparative Studies on Pesticide Residues in Soils, Water and Vegetables in Indonesia and Japan, Paper Presented by Hardjono Sastrohamidjojo, Program Recent Development in the Field of Pesticides and Their Application to Pest Control International Seminar Helt of Shenyang, PRC, 8-12 October.

12. Hardjono, S., 1987, Prespect of Menthol in Indonesia, Laboratorium Kimia Organik, Jurusan Kimia FMIPA UGM.

13. Hardjono, S., 1988, Pengaruh Umur Tanaman Mentha arvensis Terhadap Pembuatan Menton menjadi Mentol, Laboratorium Kimia Organik, Jurusan Kimia FMIPA UGM.

14. Hardjono, S., 1990, Analisis Minyak Sereh, Minyak Daun Cengkeh dan Minyak Perpen dengan Kromatografi Gas Spektrometri Massa Laboratorium Kimia Organik, Jurusan Kimia FMIPA UGM.

15. Hardjono, S., 1990, Isolasi dan Identifikasi Komponen Minyak Terpentin dan Minyak Lawang, Jurusan Kimia FMIPA UGM.

16. Hardjono, S., 1990, Minyak Atsiri dari Mentha arvensis, Berkala Ilmiah FMIPA UGM No. 2 Tahun II, ISSN 0215-9309.

17. Priatmoko dan Hardjono, S., 1991, Sintesis Mentol dari Sitronelal Hasil Isolasi Minyak Sereh, Berkala Penelitian Pascasarjana UGM, Jilid 4 No. 1B ISSN 0212-7268.

18. Hardjono, S., 1992, Konversi Patchouli Alkohol Menjadi Patchouli Asetat dan Patchoulena, Laboratorium Kimia Organik, Jurusan Kimia FMIPA UGM.

19. Hardjono, S., Priatmoko, and Edhi Martono, 1992, The Analysis of Pesticide Residues of Organophosphorus In Water at The Regensy of Bantul Yogyakarta Province.

20. Hardjono, S., Sri Noegrohati and Priatmoko, 1992, Analysis of DDT Residues In Soil In The Regions of Sleman, Kulon Progo, Bantul, and Gunung Kidul of Yogyakarta Province, Pesticide Residue in Relation to Corp Production increment, Nodai for International Programs Tokyo University of Agriculture JSPS-DGHE Program.

21. Hardjono, S., and Firdaus, 1992, Residue Analysis of Sumithion In Water and In Mujaher Fish (Tilapia mossambica), Pesticide Residue in Relation to Corp Production increment, Nodai for International Programs Tokyo University of Agriculture JSPS-DGHE Program.

22. Chairil Anwar, Priatmoko and Hardjono, S., 1992, Pestiside Residue Analysis of Systemic Monitor in Young and Old Coconut Leaves, Pesticide Residue in Relation to Corp Production increment, Nodai for International Programs Tokyo University of Agriculture JSPS-DGHE Program.

23. Kamariah Anwar, R.D. Soelistyowati, Hardjono, S., 1993, Reaksi Asetilasi Asam Firulat Serta Identifikasi Hasil Samping, Berkala Penelitian Pascasarjana UGM, Jilid 6, No. 1B, Februari.

24. Hardjono, S., Chairil Anwar, dan Sumarni, R.M., 1993, Monobrominasi Eugenil Asetat dengan N-Bromo Sukninimida (NBS) dalam Berbagai Pelarut, Jurnal “Matematika & Sains” Edisi khusus, Vol.1 ISSN 0854-5154

25. Hardjono, S., 1994, Reaksi Epoksida Eugenil Asetat dan Isoeugenil Asetat dengan Oxon dan Pembukaan Cincin Epoksida, Laboratorium Kimia Organik, Jurusan Kimia FMIPA UGM.

26. Hardjono, S., 1994, Kimia Minyak Sereh, Berkala Ilmiah FMIPA UGM No.1 Tahun V, ISSN No.0215-9309

27. Hardjono S., Chairil Anwar, dan Harno Dwi Pranowo, 1995, Pembuatan Polimer Turunan Eugenol dan Pemanfaatannya sebagai Fasa Diam pada Kromatografi Gas, Laboratorium Kimia Organik, Jurusan Kimia FMIPA UGM.

28. Budi Marwati, C., R.D. Soelistyowati, dan Hardjono, S., 1997, Oksidasi Senyawa 1-(3,4-Dimetoksifenil)-2-propanol dengan PCC, PDC dan Aluminium Isopropoksida, Berkala Penelitian Pasca Sarjana UGM, Seri C, Jilid 10 (1c) Februari 1997

29. Hardjono, S., 1997, Prospek Turunan Kariofilen, Seminar Nasional, Peranan Kimia Organik dalam Era Industri Kimia di Indonesia, Jurusan Kimia FMIPA UGM Yogyakarta, 13 Desember.

30. Priatmoko, Winarto Haryadi, dan Hardjono S., 1999, Pemisahan Rodinol dari Minyak Sereh dan Sintesis Senyawa-senyawa Turunannya Sebagai Bahan Pembuatan Parfum, Journal Lembaga Penelitian UGM, Yogyakarta, Mediagama, Vol.I, No.2, ISSN 0215-093-X, Mei 1999

31. Hardjono, S., 1999, Prospek Minyak Atsiri Indonesia, Berkala Ilmiah MIPA UGM No.1, Tahun IX, ISSN : 0215-930-9

32. Triana Kusumaningsih, Hardjono, S., R.D. Soelistyowati, 2000, Derivatisasi Anetol Hasil Isolasi Minyak Adas, Teknosains, Berkala Penelitian Pascasarjana Ilmu-ilmu Teknik dan Sains UGM, Vol.13, No.2, Mei.

33. Hardjono, S., 2001, Meningkatkan Kandungan Mentol dari Minyak Permen dengan Cara One Pot Reaction dengan Menggunakan Senyawa Hidrida, Journal Lembaga Penelitian UGM, Mediagama, Seri C Bidang Sains dan Teknologi, Vol.III, Januari.

34. Asep Kadarohman, Hardjono Sastrohamidjojo, M. Muchalal, 2001, Synthesis of Clovanadiol from Cariophyllene, International Seminar On Organic Chemistry Proceeding, Yogyakarta, September 8th 2001, ISSN No. 1410-8313.

35. Hanoch J. Sohilait, Hardjono Sastrohamidjojo, Sabirin Matsjeh, J. Stuart Grossert, 2001, Synthesis of 3,4-Methylenedioxyphenyl-2-propanone from Safrole, Indonesian Journal of Chemistry, Vol.1, No.3, November, 2001, ISSN 1411-9420, Published by Department of Chemistry Gadjah Mada University, Yogyakarta, Indonesia.

36. Hanoch J. Sohilait, Hardjono Sastrohamidjojo, Sabirin Matsjeh, 2003, Synthesis of Secondary Alcohol Compounds from Safrole and Methyleugenol (Sintesis Senyawa Alkohol Sekunder dari Safrol dan Metileugenol) Indonesian Journal of Chemistry, Vol.3, No.3, November, 2003, ISSN 1411-9420, Published by Department of Chemistry Gadjah Mada University, Yogyakarta, Indonesia.

37. Hanoch J. Sohilait, Hardjono Sastrohamidjojo, Sabirin Matsjeh, 2004, Synthesis of Safril Ketone from Safrole (Sintesis Safril Keton dari Safrol) Indonesian Journal of Chemistry, Vol.4, No.1, March, 2004, ISSN 1411-9420, Published by Department of Chemistry Gadjah Mada University, Yogyakarta, Indonesia.

38. Dhiaul Iftitah, Hardjono Sastrohamidjojo and M.Muchalal, Study of Catalytic Cyclisation of (+)-Citronellal with Zn/-Alumina as Catalyst (Mempalajari Reaksi Siklisasi Katalitik (+)-Sitronelal dengan Katalis Zn/-Alumina), Indonesian Journal of Chemistry, Vol.4, No.3, November, 2004, ISSN 1411-9420, Published by Department of Chemistry Gadjah Mada University, Yogyakarta, Indonesia.

39. Synthesis and Conformation of P-(Amino)Butoxycalix(4)Arene (Sintesis dan Konfromasi p-(Amino)Butoksikaliks(4)Arena) by Firdaus, Jumina and Hardjono Sastrohamidjojo, Indonesian Journal of Chemistry, Vol.7, No.1, March, 2007, ISSN 1411-9420, Published by Department of Chemistry Gadjah Mada University, Yogyakarta, Indonesia.

40. Synthesis and Conformation of P-(Acetamido)Butoxycalix(4)Arene and p-(Benzamido)-Butoxycalix[4]Arene by Firdaus, Jumina and Hardjono Sastrohamidjojo, Indonesian Journal of Chemistry, Vol.7, No.2, June, 2007, ISSN 1411-9420, Published by Department of Chemistry Gadjah Mada University, Yogyakarta, Indonesia.

41. Transport of Cr3+, Cd2+, Pb2+, and Ag+ Ions through Bulk Liquid Membrane Containing p-tert-Butylcalix[4]Arene – Tetracarboxylic Acid as Ion Carrier (Transpor Ion Cr3+, Cd2+, Pb2+, dan Ag+ Melalui Membran Cair Ruang yang Mengandung Asam p-tert-Butilkaliks[4]Arena-Tetrakarboksilat Sebagai Pengemban Ion) by Maming, Jumina, Dwi Siswanta, and Hardjono Sastrohamidjojo, Indonesian Journal of Chemistry, Vol.7, No.2, June, 2007, ISSN 1411-9420, Published by Department of Chemistry Gadjah Mada University, Yogyakarta, Indonesia

Penulisan Buku :

1. Spektroskopi 1991 Penerbit Liberty Yk ISBN-979-499-079-5
2. Kromatografi 1991 Penerbit Liberty Yk ISBN-979-499-083-3
3. Interpretasi Spektra Massa 1987 Bank Dunia IX Gadjah Mada University Press ISBN 979-420-0909-S
4. Spektroskopi Infra Merah 1994 PAU Bioteknologi UGM Penerbit Liberty Yk ISBN 979-499-119-S
5. Spektroskopi Resonansi Magnetik Inti 1994 PAU Bioteknologi UGM Penerbit Liberty Yk ISBN-979-499-166-x
6. Kayu, Kimia Ultrastruktur, Reaksi-reaksi 1995 Bank Dunia Gadjah Mada University Press ISBN 979-420-325-1
7. Kimia Kayu, Dasar-dasar dan Penggunaan 1995 Bank Dunia Gadjah Mada University Press ISBN 979-420-341-6   
8. Sintesis Bahan Alam 1996 PAU Bioteknologi UGM Gadjah Mada University Press ISBN 979-420-390-4
9. Kimia Dasar 2001 Gadjah Mada University Press ISBN 979-420-489-7
10. Kimia Minyak Atsiri  2004 Gadjah Mada University Press ISBN 979-420-551-6
11. Kimia Organik, Stereokimia, Karbohidrat, Lemak dan Protein 2005 Gadjah Mada University Press ISBN 979-420-589-3
 
Patent:

 

{mosimage}Satu lagi prestasi yang diukirkan oleh salah satu staff dosen Prodi Ilmu Kimia dilingkungan Universitas Islam Indonesia. adalah Bapak Tatang Shabur Julianto, M.Si. menjadi pembina yang handal dan berpengalaman dalam membimbing salah satu kelompok mahasiswa mengikuti Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) XXIII tahun 2010 yang diadakan di Universitas Mahasasrawati, Denpasar, Bali. Kali ini, Beliau membimbing mahasiswa yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian (PKMP) ke salah satu ajang paling bergengsi bagi mahasiswa Indonesia ini. UII juga mengirimkan tiga tim lainnya, terdiri dari satu dari Program Kreativitas Mahasiswa bidang Teknologi (PKMT),  dan dua dari Program Kreativitas Mahasiswa bidang Gagasan Terpadu (PKM-GT). sehingga total UII mengirimkan 12 Mahasiswa dalam ajang bergengsi tersebut.
Ayah dua anak ini (Bapak Tatang-red) mendampingi tiga mahasiswa UII yang mewakili adalah Iqbal WFR, Muhono, dan Angga Aorilianto dengan judul penelitian Formulasi Obat Tradisional dalam Bentuk Tablet Effervescent dari Ekstrak Rumput Pegangan (Centella Asiatica Linn) Sebagai Nutrisi Otak: Melalui Mekanisme Perbaikan Sel-Sel dengan Meningkatkan Kerja dan Degenerasi Dendrit Neuron.

Dikabarkan, beliau yang juga menjabat sebagai Sekretaris Prodi Ilmu Kimia beserta empat tim Pimnas UII telah tiba di tempat berlangsungnya Pimnas di Denpasar pada Selasa (20/7), siang. Selama empat hari ke depan atau hingga tanggal 24 Juli, empat tim Pimnas UII tersebut akan bergabung dengan sekitar 350 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi Indonesia yang menjadi peserta Pimnas.
dalam acara pelepasan keberangkatan Tim Pimnas ke Bali Kepada 12 mahasiswa dan 4 pembimbing yang dikirim UII untuk ajang ini, Wakil Rektor III mengaku telah memberi arahan kepada para mahasiswa ketika berkompetisi dalam Pimnas. “Beberapa pembina yang handal dan berpengalaman dalam bidang ini, juga dilibatkan untuk memberi bimbingan kepada mahasiswa”, Ir. Bachnas, M.Sc menambahkan.
Selamat Buat Bapak Tatang Shabur Julianto, M.Si. semoga prestasi ini akan diikuti leh setaff Dosen Lainnya baik di lingkungan Prodi Ilmu Kimia Khususnya, dan di lingkungan UII pada umumnya. Sukse buat acara Pimnas 2010 nya pak.

 Dengan membaca sepintas lalu judul di atas, terbesit beberapa pertanyaan yang mungkin memotivasi pembaca rela meluangkan waktu untuk terus melanjutkan bacaan sederhana ini.
Pertanyaan sederhana yang biasa saya temukan adalah “Apa sih metrologi itu? yang dimaksud mungkin meteorologi kali…” Pertanyaan ini timbul boleh jadi karena kosakata metrologi hanya dikenal dikalangan akademisi atau institusi tertentu. Padahal setiap kali kita membilang selalu memerlukan ukuran dan takaran guna menggambarkan nilai kandungannya.
Sebagai contoh begini, ibu belanja beras 2 kilogram dan minyak 1 liter di Pasar Rebo yang berjarak 3 kilometer dari rumah dan ditempuh dengan sepeda motor hanya 20 menit. Satuan untuk menakar bilangan-bilangan tersebut adalah bagian penting dalam dunia metrologi dan tidak bisa tidak untuk dihindarkan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kemudian bagi yang terbiasa dengan kosakata metrologi yaitu mereka yang sudah dikenalkan dengan pelajaran Fisika semenjak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (Kelas 7) pada Bab. Besaran dan Satuan  akan bertanya, sumbangan apa yang dapat metrologi berikan bagi peradaban? Pertanyaan ini mungkin menarik bagi mereka karena yang biasa mereka hadapi dengan pelajaran Fisikanya adalah bagaimana menghafal rumus dan bagaimana menggunakannya. Tulisan sederhana berikut akan menggambarkan bahwa pelajaran yang mereka dapati di sekolah telah membangun suatu peradaban jauh sebelum masa sekarang ini.
Metrologi berdasarkan asal katanya bermakna “ilmu pengukuran” yang kemudian meliputi aspek pengukuran secara teori dan eksperimen dalam bidang sains dan teknologi. Secara ilmiah tidak ada bukti pasti kapan manusia mulai melakukan pengukuran, yang dapat dipastikan adalah bahwa manusia mulai membilang saat manusia telah mengembangkan bahasa untuk berkomunikasi. Majunya suatu kebudayaan tidak dapat dipungkiri dimulai saat manusia mengenal tulisan untuk merepresentasikan bahasa yang mereka gunakan. Bangsa mesir kuno telah mengenal tulisan sejak 3500 SM yang dituangkan melalui ukiran-ukiran diatas batu, kayu, tulang atau papyrus. Bukan hanya aksara namun angka yang digunakan untuk membilang-pun tak luput untuk dilambangkan. Aksara dan angka menjadi suatu alat komunikasi dan alat perekam peradaban.
Rekaman sejarah menunjukan bahwa megahnya piramid di Mesir sebagai bentuk peradaban budaya mesir kuno terstruktur bukan berdiri tanpa pengukuran. Mereka telah mengenal satuan ukur cubit sebagai satuan panjang untuk keperluan pembangunan maupun perdagangan. Satuan ukur panjang ini merupakan representasi dari panjang lengan bagian depan raja Firaun yang sedang berkuasa, diukur dari siku sampai ujung jari tengah ditambah lebar tangannya.
Panjang cubit kerajaan ini menjadi regulasi penting untuk mendefinisikan satuan panjang yang dimiliki oleh para insinyur, arsitek maupun pedagang. Bahkan hukuman matipun tak segan dilayangkan oleh Firaun bagi mereka yang lupa untuk membandingkan (baca:mengkalibrasi) besaran ukur mereka dengan satuan standar cubit kerajaan pada setiap bulan purnama.
Penyebaran besaran cubit ini dilakukan ke dalam bentuk alat ukur yang dipahat pada granit hitam atau kayu, dimana tanggung jawab penyebarannya dilakukan oleh para ilmuan pada masa itu. Sehingga tidaklah mengherankan jika salah satu keajaiban dunia seperti Piramid Mesir yang berukuran sisi 236,22 m memiliki kesalahan rata-rata hanya 15 mm.
Lain di Mesir lain pula di Indonesia, salah satu keajaiban dunia lainnya yang patut kita banggakan sebagai warisan nenek moyang bangsa Indonesia sendiri adalah Candi Borobudur. Susunannya yang teratur dan tak kalah megah dengan keajaiban dunia lainnya membuat daya tarik tersendiri tak hanya bagi masyarakat Indonesia namun juga masyarakat dunia. Menurut sejarah, Candi borobudur dibangun antara 750 M – 850 M oleh Wangsa Sailendra, ditemukan oleh Gubernur Jendral Britania Raya Sir Thomas Stampford Raffles pada tahun 1814. Saat itu Candi Borobudur masih berupa bukit yang dipenuhi semak belukar terkubur selama berabad-abad oleh lapisan debu vulkanik.
Lanjut cerita pada masa pemugaran Candi, beberapa patung Budha didapati tanpa kepala. Sehingga dalam usaha untuk memastikan pasangan kepala dengan badan dilakukan pengukuran diameter leher patung yang diukur pada delapan arah. Jika rancangan awal pahatan leher patung diasumsikan berbentuk lingkaran, maka diperoleh rata-rata standar deviasi pengukuran sebesar 5.85 mm. Sedikit informasi pengukuran ini membuat kita kagum bahwa pada kala itu seniman pemahat patung Budha telah memperhitungkan dimensi lengkung dengan keakuratan yang memadai pada zamannya. Tentunya pada skala makro pembuatan Candi, dimungkinkan pengukuran yang akurat dan presisi sehingga diperoleh bangunan candi yang teratur, megah dan menawan.

Sumber

Pusaka J. Orasi Pengukuhan APU Bidang Metrologi, “Tiada Bentuk Tanpa Ukuran, Tiada Ukuran Tanpa Standar Satuan Panjang.” (http://katalog.pdii.lipi.go.id/index.php/searchkatalog/downloadDatabyId/7163/7163.pdf).

EURAMET project 1011, “Metrology in Short.” 3rd edition. (http://resource.npl.co.uk/international_office/metrologyinshort.pdf).

http://www.google.co.id/

Kata Kunci: silika gel, Zat Pengering
 Kita sering lihat zat pengering yang menyerupai butiran dalam kantong kue atau biskuit. Apakah ada cara untuk menggunakan zat tersebut kembali?
Jawaban:
Ms. H. yang bertanggung jawab dalam pembuatan zat pengering di FUJI GEL SANGYO LTD., bersedia menjawab pertanyaan di atas. Berikut ini adalah jawabannya:
Zat pengering pada pertanyaan tersebut sejenis dengan gel silika tipe A yang diproduksi oleh perusahaan kami (lihat gambar). Tipe A biasa digunakan untuk kue dan biskuit. Zat ini mulai menyerap air pada tingkat kelembaban rendah dan menahannya, kecuali zat pengering ini dipanaskan pada suhu tinggi.

Metode Penggunaan Kembali
Untuk memisahkan air dari zat pengering yang telah digunakan, kita harus menggunakan panas tinggi. Buka kantung zat pengering dan pindahkan isinya ke dalam piring dan panaskan dalam mikrowave. Zat pengering yang sudah dipanaskan ini dapat ditempatkan dalam kantung berpori seperti amplop, dan distaples untuk mencegah tumpahan. Saya merekomendasikan amplop berjendela (dengan bagian bening) agar isinya bisa dilihat. Pastikan Anda tidak terbakar, karena silika gel yang telah dipanaskan dalam mikrowave sangatlah panas.
Hal-hal penting yang harus diperhatikan selama proses penggunaan kembali
1. Pastikan bahwa zat pengering yang dimaksud adalah silika gel.
2. Pastikan bahw zat pengering yangdigunakan adlah untuk produk makanan. Jangan pernah mencoba menggunakan zat pengering itu kembali bila digunakan bukan untuk produk makanan seperti sepatu atau mesin, karena kemungkinan mereka menyerap zat lain selain air.

Ketika harus berhenti memanaskan
Silika gel adalah zat seperti butiran yang transparan dengan beberapa butiran berwarna biru. Warna digunakan sebagai indikator: Butiran biru masih bisa menyerap sejumlah air, jika butiran ini berubah warna menjadi merah muda, berarti silika gel tersebut telah menyerap air.
Ketika memanaskan di mikrowave, perhatikan perubahan warnanya. Bila butiran merah muda berubah menjadi butiran biru, maka Anda bisa berhenti memanaskan. Jangan mengandalkan waktu tapi selalu perhatikan perubahan warna karena waktu bervariasi tergantung pada kandungan air dan volume silika gel. Kadang-kadang butiran berubah menjadi warna kecoklatan setelah dipanaskan untuk waktu yang sangat lama.

Kata Kunci: Bahan Bakar Hidrogen, hidrogen katalis, katalis hidrogen, pembuatan gas hidrogen
 Suatu jenis katalis baru yang dapat menghasilkan hidrogen dari air laut telah dikembangkan oleh peneliti di Amerika. Katalis kompleks logam-oxo ini menunjukkan aktifitas katalitik dan kestabilan yang sangat tinggi, dan biaya produksinya cukup murah, kata para peneliti tersebut.
Hidrogen menarik perhatian para peneliti disebabkan dapat dijadikan sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan. Pada dasarnya, hidrogen diproduksi dengan mereaksikan antara uap air dengan gas metana dengan meggunakan katalis nikel, kekurangan metode ini adalah menghasilkan hasil samping berupa gas CO2 yag dapat mengakibatkan efek rumah kaca.
Jeffrey Long dan koleganya dari Universitas California, Barkeley, USA, membuat kompleks molibdenum-oxo yang bertindak sebagai elektrokatalis, sehingga dapat mereduksi energi yang diperlukan untuk membuat hidrogen dari air dengan menggunakan elektroda merkuri. Sebagai logam yang banyak terdapat dialam molibdenum dibandingkan dengan merkuri dimana untuk pembuatan skala produksi yang besar diperlukan biaya yang cukup tinggi.

Long menjelaskan bahwa kestabilan dari katalis disebabkan karena ikatan ligan terhadap logam molibdenum pada 5 posisi (pentadentat) sehingga ikatan tersebut membuat kompleksnya menjadi kuat. Molekul kompleks sangat kuat dan stabil dalam lingkungan air untuk jangka waktu yang lama sehingga kami tidak melihat adanya degradasi aktifitas katalis setelah tiga hari penggunaanya, kata Long.
Secara khsus, katalis yang dibuat Long juga stabil terhadap impuritas yang terdapat di dalam air laut, artinya bahwa air laut langsung bisa dipakai sebagai bahan produksi tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu. Para tim peneliti menggunakan air laut dari California dan menghasilkan hasil yang sama seperti mereka menggunakan air murni pada pH netral. Sebagai tambahan, tidak diperlukan adanya penambahan elektrolit jika kit menggunakan air laut, sehingga hal ini mereduksi biaya produksi dan menghilangkan keperluan asam organik sebagai pelarut yang memiliki efek samping dpat medegradasi katalis.
Long dan timnya berharap untuk dapat mengembangkan sistem ini sehingga dimasa yang akan datang katali ini dimungkinkan dapat dipakai bersama solar panel untuk menghasilkan gas hidrogen. Tim peneliti tersebut sekarang memodifikasi katalis untuk mereduksi potensial dimana reaksi elektrokimia terjadi dan membuat sistem menjadi jauh lebih baik.

Sumber artikel dan gambar dari http://www.rsc.org/

Kata Kunci: asal oksigen

 Sulit untuk menjaga molekul oksigen di sekitar, meskipun fakta bahwa oksigen adalah unsur ketiga yang paling berlimpah dialam semesta, ditempa di superhot, superdense inti bintang, karena oksigen ingin bereaksi, itu dapat bereaksi membentuk senyawa hampir pada semua unsur yang ada di tabel periodik. Jadi, bagaimana bumi berakhir dengan atmosper yang terdiri dari sekitar 21 persen terisi?
Jawabannya adalah organisme kecil dikenal sebagai cyanobacteria atau ganggang hijau dan biru. Mikroba ini melakukan fotosintesis: menggunakan sinar matahari, air dan karbon dioksida untuk menghasilkan karbohidrat dan, tentunya oksigen. Bahkan, semua tanaman di bumi memasukkan synbiotic cyanobacteria (dikenal sebagai kloroplas) untuk melakukan fotosintesis bagi mereka untuk hari ini. Pada hitungan  ribuan tahun sebelum evolusi cyanobacteria ini, Arkean selama beribu-ribu tahun, mikroba yang lebih primitive hidup dengan cara kuno / dengan anaerob (tidak memerlukan udara).organisme kuno ini turunan “extremophile” berkembang dengan tidak adanya udara dan hanya mengandalkan sulfat untuk kebutuhan energi mereka sehari-hari. Tapi sekitar 2.45 miliar tahun lalu, rasio isotop belerang berubah, yang menunjukkan bahwa untuk pertama kalinya oksigen menjadi komponen penting dari atmosfer bumi, menurut sebuah koran di Science 2000. pada waktu kira-kira sama (dan untuk ribuan tahun setelahnya), besi teroksidasi mulai muncul di tanah kuno dan gebungan dari besi yang diendapkan di dasar laut, merupakan produk reaksi dengan oksigen dalam air laut.
 
“Apa yang kelihatannya adalah bahwa oksigen pertama kali diproduksi sekitar 2,7 miliar menjadi 2,8 miliar tahun yang lalu. Perlu waktu tinggal di atmosfer sekitar 2.45 miliar tahun lalu,” kata geokimia Dick Belanda, seorang sarjana tamu di University of Pennsylvania. “Kelihatannya seolah-olah ada selang waktu yang signifikan antara munculnya organisme penghasil oksigen dan oksigenasi aktual dari atmosfer.”
Paling penting adalah bagaimana jumlah oksigen atmosfer mencapai tingkat sekarang?  Yaitu ketiga terbanyak di bumi. “Ini tidak mudah mengapa harus seimbang pada 21 persen lebih dari 10 atau 40 persen,” catatan Geoscientist James Kasting dari Pennsylvania State University.” “Kami tidak memahami sistem kontrol oksigen modern yang baik.” Iklim, vulkanisme, lempeng tektonik semua memainkan peran penting dalam mengatur tingkat oksigen selama berbagai periode waktu. Namun tak seorang pun telah datang dengan batu-tes yang solid untuk menentukan kandungan oksigen yang tepat dari atmosfer pada suatu waktu dari catatan geologi. Tapi satu hal yang jelas-asal-usul oksigen dalam atmosfer bumi berasal dari satu hal yaitu kehidupan.
 Kaliurang-Lagi-lagi Prodi Ilmu Kimia Mengukir Prestasinya di Lingkungan UII, setelah Ibu Is Fatimah, M.Si. dinobatkan sebagai Dosen terProduktif Kedua di UII, di Puncak acara Milad Universitas Islam Indonesia ke-67  dilaksanakan pula penganugrahan Dosen Teladan se-UII. Kembali nama Fakultas MIPA khususnya Prodi Ilmu Kimia bergema di Milad UII ke 67. Adalah Bapak Riyanto, M.Si., Ph.D. menyabet juara 2 Dosen Teladan se UII untuk tahun 2010. untuk tahun ini dosen Teladan pertama diraih oleh bapak Arief Hidayat, ST., MT. dari FTI dan Dosen Teladan Ketiga diraih Oleh Dekan FMIPA Bapak Yandi Syukri, M.Si., Apt. Lagi-lagi Dari Fakultas MIPA.
Bapak Riyanto, M.Si., Ph.D. setelah merampungkan studi S3 nya di Malaysia pada tahun 2008 disibukan dengan aktifitas mengajar dan melkukan banyak penelitian baik itu di lingkungan Prodi Ilmu Kimia, beliau juga tercatat  sebagai pengajar di Prodi Teknik Industri Program Internasional FTI UII. Saat ini Beliau menjabat sebagai Ketua Prodi Ilmu Kimia. sebagai pemimpin tentunya prestasi ini sebagai modal dalam memimpin Prodi Ilmu Kimia, dimana dalam memimpin itu sangat dibutuhkan unsur keteladanan dan beliau telah membuktikan hal tersebut.
Selamat untuk bapak Riyanto, M.Si., Ph.D. semoga di tahun-tahun berikutnya bukan hanya beliau, tapi dosen-dosen Prodi Ilmu Kimia yang lainnya juga bisa merah prestasi dan menghiasi deratan dosen Teladan se UII. amin.
 Kaliurang-di Puncak acara Milad Universitas Islam Indonesia ke-67, bertempat di Auditorium Abdul Kahar Muzakkir Kampus Terpadu UII. dilaksanakan penganugrahan Dosen Terproduktif dalam menulis karya ilmiyah se-UII. Kembali nama Fakultas MIPA bergema di Milad UII ke 67. Adalah Is Fatimah, M.Si. menyabet juara 2 Dosen terproduktif dalam Penulisan Karya Ilmiah untuk tahun 2010. unutk tahun ini dosen terproduktif pertama diraih oleh bapak Budi dari Fakultas Hukum dan Dosen Terproduktif Ketiga diraih Oleh Bapak Drs. Masduki, M.Si. dari Prodi Komunikasi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya.
Is Fatimah, M.Si. sebagai dosen di Program Studi Ilmu Kimia memang sejak awal dikenal sebagai dosen yang rajin dalam pembuatan proposal penilitian dan juga beberapa kali memenangkan Hibah baik yang  berasal dari DIKTI maupun dari RISTEK. Dengan begitu banyaknya karya tulis ilmiah yang ditulisnya, untuk yang kesekian kalinya beliau dinobatkan sebagai Dosen Tetap Produktif dalam Penulisan Karya Ilmiah untuk tahun 2010. Prestasi ini juga tidak hanya tahun 2010 saja beliau meraihnya, tercatan hampir setiap tahun sebelumnya beliau selalu berada di 3 besar dosen terproduktif di UII. seperti pada tahun 2009 beliau dinobatkan sebagai Dosen terproduktif pertama di UII.
Saat ini ibu Is Fatimah, M.Si. telah merampungkan Studi Lanjutnya Strata 3 di Universitas Gadjah Mada, tinggal menunggu Wisuda saja, dan tentunya prestasi ini berdampak positif terhadap Pragram Studi Ilmu Kimia. Dengan diraihnya Gelar Doktor Oleh beliau, menambah satu lagi doktor yang ada di Prodi Ilmu Kimia menjadi tiga Dosen bergelar Doktor. beliau Doktor ke-3 di Prodi Ilmu Kimia setelah Bapak Riyanto, M.Si., Ph.D. dan Dr. Noor Fitri, M.Si.
Selamat untuk Ibu Is Fatimah, M.Si. semoga tahun depan Lebih Berkah dan lebih banyak lagi prestasi yang dapat diraih. amin.

Membangun Keunggulan Berbasis Nilai-nilai Keislaman, Menuju World Class University

 Universitas Islam Indonesia (UII) adalah perguruan tinggi nasional tertua di Indonesia didirikan pada tanggal 27 Rajab 1364H bertepatan dengan tanggal 8 Juli 1945 M. Didirikan oleh para tokoh nasional Indonesia pada masa itu, antara lain Muhammad Hatta, Mohammad Natsir, Kahar Muzakkir, Moh. Roem, KH. Wachid Hasyim dan lain-lain. UII semula bernama Sekolah Tinggi Islam (STI). Pendiri UII ini diharapkan dapat menjadi tempat bertemunya agama (religion) dan Ilmu (Science) dalam kerjasama yang baik untuk membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat (Pidato Moh. Hatta pada Peresmian STI). Bertemunya agama dan ilmu pengetahuan ini diyakini merupakan kondisi untuk tercapainya visi UII sebagai rahmatan Lil'alamin.
Dalam Usianya yang ke-67, UII telah menjelma menjadi salah satu Universitas swanta terbesar di tanah air yang memiliki reputasi dan prestasi di berbagai bidang. dengan jumlah mahasiswa sekitar 20 ribu orang yang setiap tahunnya terdapat mahasiswa baru rata-rata 3.300 orang, 40 program studi (dari D3 hingga S3, Program regular dan Internasional), menempati kampus seluas lebih dari 31 hektar, tenaga Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, fasilitas akademik dan non akademik memadai, serta kerjasama dan jejaring yang luas, UII kini tengah menapak reputasi dan prestasinya ke jenjang internasional. UII secara sistematis dan kontinyu melakukan berbagai upaya untuk menjadi perguruan tinggi berkelas dunia (World Class University). Upaya ini telah menampakkan hasil yang positif dan diharapkan akan semakin baik di masa mendatang.

Komitmen terhadap keIslaman merupakan fondasi yang paling dasar sekaligus akan menjadi ruh pengembangan UII. Nilai-nilai atau ajaran Islam harus menjadi karakter akhlak maupun karakter akademik di UII. Nilai-nilai atau ajaran Islam akan membentuk university culture dan conduct sehingga perilaku segenap elemen UII selalu berada dalam koridor Islam. Islam adalah spirit dan sumber inspirasi yang tiada habisnya dalam berkarya dan membangun keunggulan sehingga menjadi karakter unik UII (local genius) dalam menuju World Class University. oleh karena itu, tema ini pada intinya adalah peneguhan dan pemantapan kembali komitmen civitas akademika UII untuk menjadikan nilai KeIslaman sebagai keunggulan UII sehingga dapat berkembang menjadi universitas berkelas dunia.
Selamat untuk Universitas ISlam Indonesia atas tercapainya MILAD ke-67. semoga lebih berkah dan lebih dapat mencapai Rohmatan Lil'alamin. amin.