73 Tahun, UII Turut Berperan Membangun Pendidikan di Indonesia
Universitas Islam Indonesia (UII) kembali memperingati hari kelahirannya, yang kali ini telah memasuki uisa ke-73 tahun. Bertempat di Auditorium Kahar Muzakkir, Kampus Terpadu UII pada Rabu (4/5), acara peringatan berlangsung dengan khidmat. Peringatan ini sekaligus menjadi bukti nyata kiprah panjang UII turut serta membangun ranah pendidikan di Indonesia.
Turut hadir diantaranya, Sekretaris Jenderal Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Prof. Ainun Na’im, Ph.D, Koordinator Kopertis Wilayah V, Dr. Bambang Supriyadi, CES, DEA., Ketua Pengurus Yayasan Badan Wakaf UII, Dr. Ir. Luthfi Hasan, MS., para Guru Besar dan Anggota Senat UII, serta Tenaga Edukatif dan Tenaga Kependidikan di lingkungan UII.
Pada peringatan milad UII ke-73 dipilih tema “Meneguhkan Nilai Islam menuju Universitas yang Berdaya Saing Global”. Tema ini seperti disampaikan Rektor UII, Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc. dalam pidatonya, pemilihan tema guna meneguhkan kembali nilai-nilai Islam sebagai motor penggerak menuju UII yang berdaya saing global.
Disampaikan Dr. Harsoyo, tantangan dalam dunia pendidikan tinggi semakin meningkat setelah Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) diberlakukan. Di sisi lain, upaya UII untuk meraih keunggulan sampai saat ini juga dinilai masih belum tampak sebagai suatu hasil pengimplementasian nilai-nilai keislaman dalam proses pembelajaran, etos kerja, pengembangan sistem, karakter mahasiswa dan alumni maupun reputasi institusi.
Lebih lanjut disampaikan Dr. Harsoyo, UII diharapakan dapat membangun keunggulan dalam keislaman, pembelajaran, etos kerja, sistem dan infrastruktur, mahasiswa berkarakter, alumni dan keunggulan profil institusi. ”Oleh karena itu, peneguhan kembali nilai-nilai Islam sebagai motor penggerak dan daya saing UII dalam menghadapi kompetisi global mutlak diperlukan,” tandasnya.
Turut hadir diantaranya, Sekretaris Jenderal Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Prof. Ainun Na’im, Ph.D, Koordinator Kopertis Wilayah V, Dr. Bambang Supriyadi, CES, DEA., Ketua Pengurus Yayasan Badan Wakaf UII, Dr. Ir. Luthfi Hasan, MS., para Guru Besar dan Anggota Senat UII, serta Tenaga Edukatif dan Tenaga Kependidikan di lingkungan UII.
Pada peringatan milad UII ke-73 dipilih tema “Meneguhkan Nilai Islam menuju Universitas yang Berdaya Saing Global”. Tema ini seperti disampaikan Rektor UII, Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc. dalam pidatonya, pemilihan tema guna meneguhkan kembali nilai-nilai Islam sebagai motor penggerak menuju UII yang berdaya saing global.
Disampaikan Dr. Harsoyo, tantangan dalam dunia pendidikan tinggi semakin meningkat setelah Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) diberlakukan. Di sisi lain, upaya UII untuk meraih keunggulan sampai saat ini juga dinilai masih belum tampak sebagai suatu hasil pengimplementasian nilai-nilai keislaman dalam proses pembelajaran, etos kerja, pengembangan sistem, karakter mahasiswa dan alumni maupun reputasi institusi.
Lebih lanjut disampaikan Dr. Harsoyo, UII diharapakan dapat membangun keunggulan dalam keislaman, pembelajaran, etos kerja, sistem dan infrastruktur, mahasiswa berkarakter, alumni dan keunggulan profil institusi. ”Oleh karena itu, peneguhan kembali nilai-nilai Islam sebagai motor penggerak dan daya saing UII dalam menghadapi kompetisi global mutlak diperlukan,” tandasnya.
Disampaikan Dr. Luthfi Hasan, di usia 73 tahun UII telah berada pada posisi on the right track menuju tujuan harapan dan cita-cita para founding fathers dan para pemimpin bangsa saat didirikannya. Namun demikian menurutnya, UII yang memiliki latar belakang ideologis harus segera melakukan akselerasi dalam dua hal. Pertama akselerasi untuk menguatkan eksistensi UII, baik dalam lingkungan lokal, regional maupun global. ”Peran UII sebagai universitas yang memiliki banyak potensi keilmuan sangat dinanti dan ditunggu oleh masyarakat,” ungkapnya.
Sebagai universitas Islam terbesar di Indonesia, disampaikan Dr. Luthfi Hasan, peran UII dalam islam global community akan sangat bermanfaat dalam menuguhkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lilalamin. Sementara akselerasi kedua menurut Dr. Luthfi Hasan, perlunya melakukan peningkatan kualitas lulusan, baik dari aspek keilmuan, profesionalisme juga akhlakul karimah. Dimana hal ini juga menjadi tangtangan yang cukup berat bagi perguruan tinggi di Indonesia saat ini. ”Perguruan tinggi harus dapat menyiapkan lulusannya untuk dapat berkompetisi, minimal dalam ranah ASEAN Comunity,” tuturnya.
Lebih lanjut disampaikan Dr. Luthfi Hasan, untuk melakukan akselerasi kedua hal tersebut diperlukan persamaan visi seluruh warga UII dibawah koordinasi pimpinan universitas. Kebijakan dan kemudahan yang ditentukan oleh Kemntrian Riset Dikti menurutnya harus dapat disikapi dengan arif. Dicontohkan, kebijakan tentang rasio dosen dan mahasiswa yang telah berdampak pada bertambahnya ratusan jumlah dosen di UII.
”Hal ini tidak sederhana, akan menyangkut banyak aspek universitas dan dengan dukungan yayasan harus segera melakukan penataan baik dalam pengaturan tugas dosen, pembinaan kompensasi dan penguatan komitmen dosen,” tuturnya.
Sementara itu, Prof. Ainun Na’im, dalam kesempatannya menyampaikan, terdapat banyak keterbatasan yang dijumpai olehnya, seperti perlunya integrasi kebijakan nasional dan peningkatan pengeluaran untuk research dan pengembangan agar dapat memberikan insentif pada peniliti dan inovator serta pengusaha. Dalam kancah seperti ini, menurutnya peran UII sangat penting.
”Dengan misi sebagai lembaga yang rahmatan lilalamin, pengalaman 73 tahun dalam penyebaran dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta inovasi telah menjadi pondasi UII untuk mengantarkan bangsa ini menjadi negara yang sejahtera serta menjadi negara yang maju dan damai,” tuturnya.
Pada peringatan milad UII ke-73 juga ini juga berlangsung penyerahan penghargaan bagi tenaga edukatif dan tenaga kependidikan UII serta pembacaan orasi ilmiah oleh dosen Program Studi Akuntansi UII, Hendi Yogi Prabowo, SE, MForAccy, PhD. Adapun tema orasi ilmiah yang diangkat yakni “ Memaknai Integritas dan Akuntabilitas sebagai “Universal Currencies of Highest Value” dalam Era Modernisasi dan Globalisasi”.
Sebagai universitas Islam terbesar di Indonesia, disampaikan Dr. Luthfi Hasan, peran UII dalam islam global community akan sangat bermanfaat dalam menuguhkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lilalamin. Sementara akselerasi kedua menurut Dr. Luthfi Hasan, perlunya melakukan peningkatan kualitas lulusan, baik dari aspek keilmuan, profesionalisme juga akhlakul karimah. Dimana hal ini juga menjadi tangtangan yang cukup berat bagi perguruan tinggi di Indonesia saat ini. ”Perguruan tinggi harus dapat menyiapkan lulusannya untuk dapat berkompetisi, minimal dalam ranah ASEAN Comunity,” tuturnya.
Lebih lanjut disampaikan Dr. Luthfi Hasan, untuk melakukan akselerasi kedua hal tersebut diperlukan persamaan visi seluruh warga UII dibawah koordinasi pimpinan universitas. Kebijakan dan kemudahan yang ditentukan oleh Kemntrian Riset Dikti menurutnya harus dapat disikapi dengan arif. Dicontohkan, kebijakan tentang rasio dosen dan mahasiswa yang telah berdampak pada bertambahnya ratusan jumlah dosen di UII.
”Hal ini tidak sederhana, akan menyangkut banyak aspek universitas dan dengan dukungan yayasan harus segera melakukan penataan baik dalam pengaturan tugas dosen, pembinaan kompensasi dan penguatan komitmen dosen,” tuturnya.
Sementara itu, Prof. Ainun Na’im, dalam kesempatannya menyampaikan, terdapat banyak keterbatasan yang dijumpai olehnya, seperti perlunya integrasi kebijakan nasional dan peningkatan pengeluaran untuk research dan pengembangan agar dapat memberikan insentif pada peniliti dan inovator serta pengusaha. Dalam kancah seperti ini, menurutnya peran UII sangat penting.
”Dengan misi sebagai lembaga yang rahmatan lilalamin, pengalaman 73 tahun dalam penyebaran dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta inovasi telah menjadi pondasi UII untuk mengantarkan bangsa ini menjadi negara yang sejahtera serta menjadi negara yang maju dan damai,” tuturnya.
Pada peringatan milad UII ke-73 juga ini juga berlangsung penyerahan penghargaan bagi tenaga edukatif dan tenaga kependidikan UII serta pembacaan orasi ilmiah oleh dosen Program Studi Akuntansi UII, Hendi Yogi Prabowo, SE, MForAccy, PhD. Adapun tema orasi ilmiah yang diangkat yakni “ Memaknai Integritas dan Akuntabilitas sebagai “Universal Currencies of Highest Value” dalam Era Modernisasi dan Globalisasi”.