Alumni UII Miliki Sikap Militan dan Toleran
Dalam rangka menyambut milad yang ke-72, Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar acara reuni akbar bertajuk 5000 Alumni Pulang Kampus pada Sabtu malam (15/8), di halaman belakang Auditorium Prof. Dr. A. Kahar Mudzakkir, Kampus Terpadu UII. Acara yang digelar dengan nuansa tardisional Yogyakarta ini, seakan mengingatkan kembali para alumni UII ketika menjalani masa-masa menuntut ilmu di kampus tercinta.
Sejumlah nama-nama besar dari alumni UII yang saat ini telah berkiprah di level nasional pun turut hadir, antara lain Marwan Ja’far, Prof. Mahfud MD, Nurhadi, Artijo Al Kostar, Salman Luthan dan Sudarmono. Acara reuni berlangsung cukup meriah dengan dipandu oleh komedian “Cak Lontong”.
Ketua Ikatan Keluarga Alumni UII, Prof. Mahfud MD dalam sambutannya menyampaikan sikap toleransi dan militansi yang selama ini dimiliki oleh para alumni UII. Dituturkan Prof. Mahfud MD, alumni UII memiliki sikap toleran karena universitas ini lahir dari proses penggabungan berbagai aliran umat Islam. Sehingga yang dipikirkan adalah bagaimana mengisi Indonesia sebagai bangsa yang terdiri dari berbagai aliran keagamaan dan suku bangsa dididik untuk bersatu.
Sejumlah nama-nama besar dari alumni UII yang saat ini telah berkiprah di level nasional pun turut hadir, antara lain Marwan Ja’far, Prof. Mahfud MD, Nurhadi, Artijo Al Kostar, Salman Luthan dan Sudarmono. Acara reuni berlangsung cukup meriah dengan dipandu oleh komedian “Cak Lontong”.
Ketua Ikatan Keluarga Alumni UII, Prof. Mahfud MD dalam sambutannya menyampaikan sikap toleransi dan militansi yang selama ini dimiliki oleh para alumni UII. Dituturkan Prof. Mahfud MD, alumni UII memiliki sikap toleran karena universitas ini lahir dari proses penggabungan berbagai aliran umat Islam. Sehingga yang dipikirkan adalah bagaimana mengisi Indonesia sebagai bangsa yang terdiri dari berbagai aliran keagamaan dan suku bangsa dididik untuk bersatu.
Menurut Prof. Mahfud MD, di UII ormas-ormas Islam tidaklah menonjol, tetapi yang menonjol adalah kebersamaannya sebagai sesama orang Islam. Dicontohkan Mahfud MD, seperti Busro Muqodas yang dari kecil dididik di Muhammadiyah tetapi tidak pernah menonjolkan kemuhammadiyahannya di UII. Hal ini yang kemudian menular ke berbagai aliran pemikiran, sehingga ketita alumni UII muncul ke pentas kepemimpinan nasional sikapnya tidak pernah sektarian.
"Sikapnya tetap nasionalis bahwa ini adalah Indonesia, negara kesatuan yang terdiri dari berbagai suku agama yang ingin bersatu saling menghargai saling menghormati di atas perbedaan-perbedaan yang ada,” tuturnya.
Di tambahkan Prof. Mahfud MD, alumni UII juga seorang yang memiliki sikap militan, seorang yang selalu berjuang teguh dan tidak kenal lelah. Hal ini dikarenakan di UII sejak semula mahasiswanya dididik untuk dapat mandiri.
Senada, Nurhadi selaku ketua panitia reuni menuturkan, UII telah mengajarkan untuk tidak membedakan satu sama lain. Berdiri sebagai pilar penyangga rumah yang sama dan tidak membedakan. Selain itu menurut Nurhadi, di kampus UII para alumni tidak hanya belajar tetapi memulai menjalankan misi mulia merubah nasib bangsa.
Sementara Rektor UII, Dr. Harsoyo dalam sambutannya berharap dengan hadirnya para alumni akan menunjukkan kebesaran UII sebagai kampus yang dinamis. Tidak hanya oleh para mahasiswanya tetapi juga para alumninya yang telah menunjukkan kehebatan di dalam penyelenggaraan negara ataupun di bidang-bidang yang lain sehingga memberikan nama baik kepada UII. “Tanpa alumni-alumni yang hebat saya rasa UII belum dikenal di masyarakat lebih luas,” tuturnya.
"Sikapnya tetap nasionalis bahwa ini adalah Indonesia, negara kesatuan yang terdiri dari berbagai suku agama yang ingin bersatu saling menghargai saling menghormati di atas perbedaan-perbedaan yang ada,” tuturnya.
Di tambahkan Prof. Mahfud MD, alumni UII juga seorang yang memiliki sikap militan, seorang yang selalu berjuang teguh dan tidak kenal lelah. Hal ini dikarenakan di UII sejak semula mahasiswanya dididik untuk dapat mandiri.
Senada, Nurhadi selaku ketua panitia reuni menuturkan, UII telah mengajarkan untuk tidak membedakan satu sama lain. Berdiri sebagai pilar penyangga rumah yang sama dan tidak membedakan. Selain itu menurut Nurhadi, di kampus UII para alumni tidak hanya belajar tetapi memulai menjalankan misi mulia merubah nasib bangsa.
Sementara Rektor UII, Dr. Harsoyo dalam sambutannya berharap dengan hadirnya para alumni akan menunjukkan kebesaran UII sebagai kampus yang dinamis. Tidak hanya oleh para mahasiswanya tetapi juga para alumninya yang telah menunjukkan kehebatan di dalam penyelenggaraan negara ataupun di bidang-bidang yang lain sehingga memberikan nama baik kepada UII. “Tanpa alumni-alumni yang hebat saya rasa UII belum dikenal di masyarakat lebih luas,” tuturnya.