Ano: Dari kata “Minyak Atsiri” Menjelma Menjadi Wirausahawan Sejati

 Nama asli di ijazah nya Martsiano Wija Dirgantara, kimia Angkatan 2004. Asli serang, Banten. berbagi pengalaman untuk kita semua. mari kita simak penuturannya:
"Dulu waktu mau masuk kuliah di Jurusan Ilmu Kimia, temen, tetangga, sodara – sodara bilang “wah nanti lulus botak dong no” karena anggapan mereka ilmu kimia itu sangat sangat sulit soalnya banyak melihat orang yang bergerak dibidang kimia pada botak. Namun berbekal kecintaan dengan kimia semenjak di ajar ibu ratna, bu Farida dan Pak Ade di SMA saya di Serang saya manteb aja kuliah di jurusan tersebut a.k.a Ilmu Kimia….Plus di UII ketemu sama Pak T, Pak Arso, Pak Ri, Bu Is dan segenap dosen yang lain.
Perjalanan kuliah di kimia di semester pertama dan kedua seperti halnya mahasiswa umum lainnya, kos-kampus-kadang2 demo-main-kos rutinitasnya seperti itu… tak lama berselang menginjak semester ke 2 saya mulai tertarik dengan yang namanya karya tulis ilmiah. Persinggungan saya dengan karya tulis ilmiah dimulai ketika saya dan seorang kawan nekat ingin mengikuti lomba tingkat nasional, akhirnya waktu itu menemui dosen Ibu Is Fatimah, M.Si (waktu itu). Berbekal kenekatan dan ingin maju walaupun saat itu ilmunya belum semuanya faham dengan apa yang saya tulis, kami tetap maju hingga putaran final walaupun pada akhirnya harus menelan pil yang pahit atleast sangat pahit bagi kami untuk terus mencari masnisnya pengalaman lain untuk mengobati nya. Semenjak itu saya sering ikut dalam berbagai lomba karya tulis ilmiah baik tingkat UII maupun nasional tapi dibawah bimbingan Pak Tatang Shabur Julianto, M.Si. dengan konsentrasi di kimia bahan alam.

Pada semester 2 inilah saya mulai mendengar istilah minyak atsiri bersamaan dengan hijrahnya Prof. Hardjono dari UGM ke UII. Setiap kali atsiri terus yang dibicarakan, padahal waktu itu saya belum tau apa itu atsiri, bentuknya, penggunaan bahkan dengar pun baru sekali itu. Namun setelah mendapat penjelasan dan searching di mbah google, barulah saya tertarik minat ke arah sana, mengingat waktu itu uang jajan saya pas-pasan maka pada awal tahun 2007 saya bersama seorang rekan yang kebetulan adik tingkat saya Pandu Ari Darmawan (2005) mencoba menyuling minyak sereh tanpa tahu dasar dan tehnik penyulingan minyak atsiri, yang kami tahu saat itu hanya hitungan kasar keuntungan dan perolehan laba yang akan didapat dan mengabaikan segala urusan tentang teknik penyulingan. Wal hasil gagal total, dari 2 kuintal sereh dapur yang kami beli, ternyata daunnya yang disuling hanya mencapai 25 KG saja, selain itu minyak yang didapatkan hanya setebal 0.5 mm dengan diameter 8 cm alias hanya terlihat diujung jerrycan 5 liter, jadi 99% air kondensat, 0,8 buih dan 0,2 % minyak nya hehehe… namun saya tidak patah arang, saya menimba ilmu dari penyuling /pelaku usaha dan dosen disamping membaca berbagai macam literatur baik dalam dan luar negeri.
Akhirnya setelah mampu menguasai sedikit ilmu tentang minyak atsiri, maka saya dan beberapa kawan memberanikan diri untuk membuat suatu usaha di bidang minyak atsiri bersama Muhammad Ilham, Apriyani dan Wellian Anggih di akhir tahun 2008 tepatnya di wisata kuliner condong catur kami sepakat untuk memulai usaha bersama. Banyak suka dan duka di lalui pada pembangunan usaha ini dan banyak baru, kami sempat memiliki 16 pekerja, 2 diantaranya sudah sarjana (padahal kami mayoritas belum ada yang sarjana) dan mengaryakan 1 buah dusun beserta warganya yakni dusun Nglempong… namun waktu berlalu akhirnya salah seorang dari kami ada yang mengundurkan diri yakni Welly, lalu di susul Menikahnya Apriyani walhasil perusahaan menjadi agak labil karena hanya dipegang oleh 2 orang saja. Pada saat itu kami mencoba peruntungan baru dengan mencoba mengikuti lomba wirausaha yang diadakan oleh DIKTI dan kami memeroleh tambahan modal 36 juta dan berhasil kami gandakan menjadi bernilai 1 M dalam kisaran waktu hanya 3 minggu saja (bukti otentik tersimpan di Ilham) bukan ngepet ataupun yang lain, namun kami putar diperdagangan minyak atsiri dan rempah.
sedikit berselang order semakin bertambah dan kocek di kantongpun juga semakin mencukupi, namun dipertengahan tahun 2009 kami mendapati musibah, setelah memulai kerjasama dengan salah satu rekan yang akan menjanjikan untuk penambahan modal, malahan uang kami di gondol begitu saja dan bukan jumlah yang sedikit, berbagai asset perusahan terpaksa kami jual untuk menutupi kewajiban yang sudah harus dibayar seperti pembelian pupuk, armada transportasi dan lain – lain.
Akhirnya pada 2010 menunggu kepastian yang tidak menentu dan mulai terjadi perbedaan pandangan tentang usaha akhirnya pada bulan mei 2010 saya memutuskan untuk mengundurkan diri. Dan mulai membuka suatu usaha sendiri, saya mendaftarkan usaha saya dengan dengan nama UD. KITANARA MULTI USAHA, bergerak dibidang minyak atsiri, food processing, supplier bahan, ticketing. Berikut mengenai usaha saya …
Kitanara di ambil dari nama seorang Syaikh Nawawi albantani yang bergelar Aki dari Tanara, karena lidah orang Banten, maka ntuk lebih mempersingkat disebutlah KITANARA, beliau adalah syaikh yang sangat disegani…salah satu karyanya adalah merawi hadist arbain annawawi.
Berikut data bisnis saya :

1. Kitanara Essential Oil (refill essential Oil)
Saat ini kami mengusahakan penjualan minyak atsiri secara retail dalam bentuk wadah 5 – 10 mL yang kami jual di beberapa counter di berbagai wilayah kota di Indonesia diantaranya di Bogor, Jakarta, Bandung dan Surabaya. Produk : minyak kayuputih,sereh, mawar dan melati 3 mL, 5 mL, dan 10 mL.,
Personil : 3 Orang
– Martsiano WD (manager+Operasional)
– Manek Cinde Lungit (Adm)
– Isyana TS (Adm)
Kantor : Jln. Wonosari KM 7 Sampangan bantul
Aktif : Mei 2010
Omzets : 3 juta per bulan
Margin :20%

2. Kitanara Tour & Travel
Personil : 3 Orang
– Martsiano WD (manager +kurir +marketing)
– Erni Sulistiyoati (front line + marketing)
– Rini Herlina (front line + marketing)
Kantor :
Pusat : Jln. Wonosari KM 7 Sampangan bantul
Cabang : Jln Bima No 127 Gentan Sleman
Aktif Usaha : Juni 2010
Omzet/bulan : 30 – 40 juta sampai dengan bulan agustus 2010
Margin : 10 – 20% tergantung musim
No Contact : 0274 3030310

3. Tahoe Tahoe
Menjual makanan kecil dari bahan dasar tahu yang dijual secara franchise
Jumlah Outlet : 3 Buah/ agustus 2010 (krapyak, kotagedhe, papringan)
Aktif Usaha : Mei 2010
Omzet : 200.000/gerobak/malam
Margin : 60%/gerobak/malam

4. Vanilla
Toko bahan roti dan kue
Baru take contract dengan beberapa supplier …
Launch setelah lebaran
Lokasi : Pasar kotagedhe

Mungkin bingung ya mengapa saya jadi manager merangkap sebagai marketing, kurir, operasional dan lain sebagainya. Jujur saja setelah saya mengundurkan diri saya tidak punya modal sama sekali. Namun keadaan mendesak, saya mencoba pertama2 menjadi konsultan untuk beberapa penyulingan via telpon dan email, dan beberapa penyuling bersedia memberikan fee konsultasi heheh lumayan untuk merintis usaha. Dari hasil konsultasi tersebut coba saya putar untuk membeli minyak kayu putih dan sereh secara refill dari teman saya penyuling di daerah subang lalu saya kemas kecil2 dan saya titipkan ke toko obat cina yang ada di pasar bringharjo dan daerah jogja pada umumnya, permintaan lambat laun kian meningkat namun tidak bisa serta merta merengkuh untung terlalu banyak karena saingan saya secara langsung adalah Produsen yang sudah mapan dengan slogannya “buat anak kok coba2” dan masih banyak produsen sejenis. Lalu berlanjut untk memasarkan minyak2 lain diberbagai kota dengan jaringan yang sudah mulai saya bentuk.
Tidak Puas dengan pendapatan yang ada saya melihat suatu peluang pada bidang travel, lalu saya coba tanya sana – sini, setelah mengetahui seluk beluknya dan dibantu oleh beberapa teman akhirnya pada juni 2010 membuat agen travel sendiri dengan modal awal HP esia unlock yang saya isi kartu flexi Rp 230.000,- dan modem huawei E1550 340.000,- saya memulai usaha travel ini, pada minggu pertama saya bertindak sebagai makloon saja hanya menjualkan, namun 2 minggu saya melewati jumlah penjualan rata2 agen travel, dari situ keuntungan saya depositkan sehingga saya mendapat suatu sistem, pemasaran saya lakukan via mulut ke mulut dan memanfaatkan jejaring sosial baik maya maupun nyata… walhasil omzet saya meningkat cepat (namun pada musim sepi belum teruji).
itulah penuturan Ano dan semoga bisa menjadi Inspirasi kita, dengan kimia kita pun bisa menjadi wirausahawan yang sukses. oh ya sedikit tambahan, Ano juga bisnis peternakan diantaranya ayam dan lele, serta Jamur. wah-wah sukses aja lah.