Manual Acara Seminar Nasional Kimia 5 bisa didownload di sini
Sebagai seorang dosen, sosok Dr. Is Fatimah sejak awal memang dikenal sebagai dosen yang aktif dalam berbagai penilitian, selain juga kerap kali memenangkan hibah baik yang berasal dari DIKTI maupun dari RISTEK. Dengan banyaknya karya tulis ilmiah yang ditulisnya, Dr. Is Fatimah juga dinobatkan sebagai Dosen Tetap Produktif dalam Penulisan Karya Ilmiah untuk tahun 2010. Tidak hanya itu, Dr. Is Fatimah juga tercatat hampir setiap tahunnya selalu berada di 3 besar dosen terproduktif di lingkungan UII.
Ditemui di Ruang kerjanya, Selasa (22/6), Wakil Rektor I UII Nandang Sutrisno, SH., LLM., M.Hum., Ph.D. mewakili nama universitas mengucapkan selamat dan ikut bangga atas prestasi yang telah diraih Dr. Is Fatimah. Dalam proses Terpilihnya Dr. Isfatimah tentunya didasarkan pada penilaian kompetisi yang sangat ketat, memiliki karya prestasi unggul, integeritas dan kebribadian sebagai dosen, serta penilaian pada karya tridarma.
“Dr. Is Fatimah memiliki karya yang membanggakan dan tergolong sebagai karya unggulan, hal ini bisa dilihat dari hasil karyanya yang sering tampil di forum ilmiah bergengsi tingkat nasional bahkan juga diluar negeri, maka dari itu sangat tepat bila Dr. Is Fatimah terpilih sebagi dosen berprestasi di Tingkat Kopertis Wilayah V Daerah Istimewa Yogyakarta” ungkapnya.
SEMINAR NASIONAL V
DALAM RANGKA DIES NATALIS JURUSAN KIMIA FMIPA UII KE-15 DAN
THE INTERNATIONAL YEAR OF CHEMISTRY 2011
Kepada seluruh pemakalah yang telah lolos seleksi dimohon untuk segera mengirimkan artikel lengkap paling lambat hari Senin, 20 Juni 2011, dan melakukan pembayaran biaya seminar sebagai pemakalah.
Pembayaran Biaya Pendaftaran melalui
Bank Mandiri KCP YOGYAKARTA No Rekening : 137-00-0630745-4 a.n. RIYANTO
SEMINAR NASIONAL V
DALAM RANGKA DIES NATALIS JURUSAN KIMIA FMIPA UII KE-15 DAN
THE INTERNATIONAL YEAR OF CHEMISTRY 2011
Berikut Hasil Seleksi Abtrak yang masuk dan Lolos Presentasi baik jenis Oral maupun Poster, bagi pemakalah yang lolos kami persilahkan untuk mengirimkan Full Paper sampai tanggal 20 Juni 2011
Kami masih menerima Abstrak tahap kedua sampai tanggal 15 Juni 2011
No. |
Nama |
Instansi |
Judul Makalah |
Bidang |
Presentasi |
1. |
Siti Suryaningsih
|
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati Bandung |
PERAN ASAM SIALAT DAN SFINGOMIELIN KUNING TELUR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR |
Pendidikan Kimia |
Oral |
2. |
Cucu Zenab Subarkah |
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN SGD Bandung |
REMEDIASI MISKONSEPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN PERUBAHAN KONSEPTUAL PADA SUBKONSEP HUKUM KEKEKALAN MASSA (PENELITIAN DI KELAS XI IPA SMAN KOTA BANDUNG |
Pendidikan Kimia |
Oral |
3 |
Mi’rojul Asyarati, Surya Rosa Putra
|
Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya |
ANALISIS SORBITOL DARI HASIL FERMENTASI SUKROSA MENGGUNAKAN Zymomonas mobilis A3
|
Biokimia |
Oral |
4 |
Hernandi Sujono
|
E-mail : [email protected]
|
STUDI PENDAHULUAN PENGARUH JENIS PELARUT (SOLVENT) TERHADAP DAYA TAHAN PARFUM RACIKAN |
Kimia Organik |
Oral |
5 |
Dasli Noerdin
|
Jurusan KIMIA FMIPA Universitas Jederal Achmad Yani ( UNJANI ) |
PENINGKATAN MUTU BATA RAKYAT DENGAN MEMANFAATKAN ABU TERBANG ( AT ) DAN LIMBAH KARBID ( LK ) |
Kimia Fisika |
Oral |
6 |
Sri Wardhani, Danar Purwonuggoho, M. Andi Sulaiman |
Jurusan Kimia, FMIPA, universitas Brawijaya, Malang, Indonesia |
OKSIDASI FENOL MENGGUNAKAN KATALIS Cu(II)-BIOMASSA Azolla microphylla-SILIKAT |
Kimia Fisika |
Oral |
7 |
Rusnadi , Buchari, M. Bachri A, Deana W |
Program Studi Kimia, KK Kimia Analitik, FMIPA, ITB
|
SINTESIS 1-FENIL-3-METIL-4-BENZOIL-5-PIRAZOLON (HPMBP) DAN APLIKASINYA DALAM EKSTRAKSI La(III) |
Kimia Analitik |
Oral |
8 |
Vifi Fitrawati Dan Ahmad M. Fuadi |
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta |
OPTIMASI PROSES CHELATING MENGGUNAKAN EDTA DAN H2SO4 TERHADAP PELEPASAN METAL IONS DARI PULP KAYU AKASIA |
Kimia Anorganik |
Oral |
9 |
Vivi Zulaicha, Wiwit Sri Werdi Pratiwi, Masduki, Dedi Restiawan, Wahyu Prasetyo Utomo |
Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya |
STUDI ANALISIS KEMAMPUAN EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum L) DALAM SENYAWA SAPONIFIKASI GLISEROL BIJI NYAMPLUNG (Calophyllum Inophyllum) SEBAGAI SABUN CAIR ANTIBAKTERI |
Kimia Organik |
Oral |
10 |
Yunita
|
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati Bandung |
Three G (GO- Get – Gold) |
Pendidikan Kimia |
Oral |
11 |
Riyanto |
Chemistry Study Program, Faculty of Mathematic and Natural Science Islamic University of Indonesia |
design and application of GOLd metal electrode (GME) for electroanalysis ascorbic acid in fruit samples |
Kimia Analitik |
Oral |
12 |
Riyanto |
Chemistry Study Program, Faculty of Mathematic and Natural Science Islamic University of Indonesia |
design and application of powder composite electrode (PCE) for electrosynthesis and electroanalysis research |
Kimia Analitik |
Oral |
13 |
Maximus M. Taek |
Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Katolik Widya Mandira, Kupang |
KOMPOSISI KIMIA DAN AKTIVITAS MINYAK KEMANGI SEBAGAI REPELLENT DAN LARVISIDA NYAMUK DAN LARVA Anopheles |
Biokimia |
Oral |
14 |
Ngasifudin, Wiwien Andriyanti |
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan (PTAPB)-BATAN |
OPTIMASI PEMBUATAN SELULOSA DARI AMPAS TEBU SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN POLIMER CERDAS SUPER ABSORBEN |
Kimia Organik |
Oral |
15 |
Ngasifudin |
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan (PTAPB)-BATAN Jl.Babarsari, Yogyakarta |
PROSES SORPSI LOGAM KHROM DARI LINGKUNGAN KE DALAM GAGALAN GENTENG KEBUMEN DAN GODEAN |
Kimia Analitik |
Oral |
16 |
Oktavia Indrati, Ikhsan Kurniawan, Yandi Syukri |
Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Islam Indonesia |
KARAKTERISASI FISIKOMEKANIK AMILUM SORGUM (Sorghum bicolor L.) SEBAGAI EKSIPIEN DALAM FORMULASI SEDIAAN TABLET |
Kimia Fisika |
Oral |
17 |
Tatang Shabur Julianto, Hadi Anshory T |
Prodi Ilmu Kimia FMIPA Universitas Islam Indonesia |
ISOLASI DAN UJI AKTIVITAS MINYAK ATSIRI DAUN SIRIH (Piper betle L) SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP Shigella |
Biokimia |
Oral |
18 |
Darti Nurani , Sidik Marsudi, Fina Darmawati |
Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Institut Teknologi Indonesia, Serpong, Program Studi Teknik Kimia, Institut Teknologi Indonesia, Serpong. |
PRODUKSI BIOPLASTIK POLIHIDROKSI ALKANOAT (PHA) OLEH BAKTERI Pseudomonas putida DENGAN SUMBER KARBON MINYAK JELANTAH |
Kimia Organik |
POSTER
|
19 |
Mustofa Ahda, Sutarno, Eko Sri Kunarti
|
Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta |
PENGARUH PENAMBAHAN ALUMINAT DAN TMAOH TERHADAP STABILITAS MATERIAL MESOPORI MCM 41 |
Kimia Anorganik |
Oral |
20 |
Thorikul Huda, Sri Juari Santosa, Dwi Siswanta |
Program D III Analis Kimia FMIPA UII, Jurusan Ilmu Kimia FMIPA UGM |
ADSORPSI-REDUKTIF Au (III) DENGAN MENGGUNAKAN ASAM HUMAT |
|
Oral |
21 |
I Gusti Ayu Arwati |
Program Studi Teknik Kimia , Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia |
STUDI PENDAHULUAN NaNO3 SEBAGAI INHIBITOR KOROSI SUMURAN PADA BAJA TAHAN KARAT AISI 904 L DI LINGKUNGAN KLORIDA |
Kimia Fisika |
Oral |
22 |
Asih Triastuti, Lutfi Chabib, Asti Mayni Sari |
Prodi Farmasi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta |
PENGARUH PENAMBAHAN NATRIUM KARBOKSIMETIL SELULOSA (Na CMC) TERHADAP SIFAT FISIK DAN DAYA ANTISEPTIK SEDIAAN GEL ANTISEPTIK MINYAK ATSIRI DAUN SIRIH (Piper betle L.) |
Biokimia |
Oral |
23 |
Santi Nur Handayani, Moch. Chasani Dan Faisal Assegaf |
Program Studi Kimia, Jurusan MIPA Fakultas Sains dan teknik, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto |
FRAKSINASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA BIOAKTIF DALAM EKSTRAK ETIL ASETAT KULIT BATANG KAMBOJA |
Kimia Organik |
Oral |
24 |
Hadi Anshory T., Tatang Shabur Julianto. |
Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Islam Indonesia |
ISOLASI DAN UJI AKTIVITAS MINYAK ATSIRI DAUN SIRIH (Piper betle L) SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP Salmonella tiphy |
Biokimia |
Oral |
25 |
Edy Widodo |
Prodi Ilmu Kimia FMIPA Universitas Islam Indonesia |
PENENTUAN KONDISI OPTIMAL RESPON PERCOBAAN DENGAN METODE PERMUKAAN RESPON |
Kimia Analitik |
Oral |
26 |
Sri Sugiarti
|
Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor |
SINTESIS NANOKOMPOSIT ALOFAN/TiO2 DAN UJI FOTODEGRADASI PADA ZAT PEWARNA BIRU METILENA |
Kimia Fisika |
Oral |
27 |
Ayu Wardani K., Mahbub Alwathoni, Fahimah Martak |
Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya |
SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA KOMPLEKS TEMBAGA(II) DENGAN LIGAN 2,6 PIRIDIN DIKARBOKSILAT |
Kimia Anorganik |
Oral |
28 |
Haris Puspito Buwono |
Politeknik Negeri Malang |
TANTANGAN PENGEMBANGAN KATALIS HIDROGENASI FATTY ACID METHYL ESTER UNTUK PRODUKSI FATTY ALCOHOL |
Kimia Fisika |
Oral |
Pernahkah Anda membayangkan suatu sel surya yang bekerja layaknya sebuah sistem fotosintesis pada tumbuhan hidup? Hal tersebut kini hampir menjadi kenyataan, pasalnya para peneliti dari Purdue University telah berhasil mengembangkan suatu model sel surya yang mengadopsi sistem fotosintesis tumbuhan hidup. Seperti layaknya sel tumbuhan hidup, sel surya ini juga mampu memperbaiki dirinya sendiri sehingga lebih awet dan tahan lama.
Tim peneliti yang dipimpin oleh Jong Hyun Choi, seorang asisten professor di Purdue University ini membuat suatu sel surya yang mengadopsi sistem fotosintesis tumbuhan yang dapat mereparasi dirinya sendiri. Sel ini dapat mengkonversi energi dari cahaya matahari menjadi energi listrik. Hal yang berbeda dari sel surya komersial lainnya adalah bahwa sel surya ini terbuat dari bahan karbon nanotubes dan DNA dengan fotoreseptor suatu zat warna yang disebut kromofor (chromophore) sebagai pengganti klorofil pada tumbuhan.
Kendala utama yang dihadapi adalah bahwa kromofor ini rentan terhadap cahaya dan mudah rusak, sehingga perlu untuk diganti. Disinilah untai DNA berperan penting karena dapat mengkode pembuatan kembali kromofor sehingga dapat digunakan kembali. Terobosan yang sangat cemerlang ini dapat menghasilkan cara baru menuai energi alternatif.
Hasil riset mereka telah dipublikasikan dalam jurnal Nature Chemistry. Tim gabungan dari Purdue University ini mengaku terinspirasi oleh sistem mekanisme konversi energi matahari ke bentuk energi lain yang dimiliki oleh alam, seperti halnya fotosintesis yang sangat efisien. Kemudian mereka mengaplikasikannya dengan menggabungkan teknologi biomolekul dan nanomaterial. Meski masih dalam tahap riset, para peneliti tersebut mengatakan bahwa tidak tertutup kemungkinan terobosan sel surya tersebut diproduksi secara massal demi penggunaan energi yang ramah lingkungan secara global.
Sekiranya hal itulah yang dapat dikatakan dari hasil studi terbaru yang dirilis oleh tim riset yang dipimpin oleh Mark Z. Jacobson dari Stanford University. Hal tersebut dapat dicapai dengan mengkonversi seluruh jenis penggunaan bahan bakar fosil dengan sumber energi terbarukan dan bersih, dengan begitu dunia dapat meninggalkan bahan bakar fosil.
“Berdasarkan penemuan kami, sebenarnya tidak ada kendala dari segi ekonomi dan teknologi,” kata Jacobson, yang merupakan professor teknik sipil di institusi tersebut. “yang menjadi pertanyaan adalah dari segi aspek sosial dan politik.” Ia dan Mark Delucchi dari University of California-Davis telah menulis dua bagian makalah yang dipublikasikan pada Energy Policy, dimana mereka menilai harga, teknologi, dan materi yang dibutuhkan untuk mengubah dunia berdasarkan rancangan yang mereka buat.
Kendaraan, kapal, dan kereta akan ditenagai oleh listrik dan sel bahan bakar hidrogen. Pesawat terbang dapat menggunakan bahan bakar hidrogen cair. Rumah-rumah dapat menggunakan pendingin atau pemanas ruangan bertenaga listrik, tidak lagi gas alam atau batubara. Proses komersial dan indutri dapat menggunakan hidrogen atau listrik. Hidrogen dapat dihasilkan dari elektrolisis air. Maka dari itu, energi angin, air, dan matahari akan mendominasi energi dunia.
Salah satu keuntungan yang dapat diperoleh dari rancangan yg dibuat Jacobson dan Delucchi ini adalah reduksi kebutuhan energi dunia hingga 30% dibandingkan dengan pembakaran bahan bakar fosil. Listrik dan penggunaan sel bahan bakar hidrogen jauh lebih efektif dan efisien dibandingkan pembakaran bahan bakar fosil.
Kendala yang paling nyata untuk mewujudkan rancangan ini adalah material yang dibutuhkan untuk membangun instalasi panel surya dan turbin angin. Diperlukan berbagai jenis logam dalam jumlah yang cukup besar, seperti besi, nikel, tembaga, aluminium, kromium dan bahkan logam langka seperti platina. Selain itu dalam mewujudkan infrastruktur generator angin yang ideal dibutuhkan lahan yang luas untuk menyediakan jarak agar tidak terjadi interferensi dan turbulensi angin yang digunakan.
“Tetapi rancangan ini sangat mungkin untuk dilaksanakan, bahkan tanpa perlu menggunakan teknologi terbaru. Kita sangat membutuhkan keputusan kolektif tentang bagaimana masa depan dunia yang kita inginkan sebagai masyarakat dunia,” kata Jacobson.
Bagaimanapun rancangan ini sangatlah revolusioner dan merupakan solusi yang baik dalam berbagai permasalahan energi dunia.
Hamburan neutron hingga saat ini telah digunakan untuk menyelidiki struktur serat DNA (deoxyribonucleic acid/asam deoksiribonukleat) pada saat meleleh. Pelelehan DNA terjadi pada rentang suhu tertentu yang menyebabkan ikatan hidrogen antar-basa nitrogen pada untai nukleotida terputus atau terdenaturasi, yang menyebabkan kedua untai nukleotida terpisah.
Metode hamburan neutron memberikan informasi mengenai korelasi antar-pasangan basa nitrogen selama terjadinya denaturasi, yang tidak mungkin dideteksi dengan teknik lainnya. Metode ini digunakan untuk mengkarakterisasi ukuran dari daerah pada DNA yang terdenaturasi ketika terjadi perubahan temperatur, dan ukuran tersebut dapat dibandingkan dengan prediksi ukuran dari model teoritis.
“Eksperimen ini merupakan verifikasi yang sangat penting terhadap validitas model maupun teori yang mendukung, maka hasil studi ini dapat digunakan secara terpercaya untuk memprediksi perilaku dan karakteristik DNA,” kata Andrew Wildes, seorang ilmuwan instrumentasi dari Institut Laue-Langevin (ILL). “Hasil studi ini dapat membantu untuk memahami proses biologi seperti transkripsi gen dan reproduksi sel, dan hal ini juga membuat kita selangkah di depan dalam aplikasi teknologi seperti menggunakan DNA sebagai penyepit berskala nano atau sebagai komponen komputer.”
“Telah banyak riset yang menghasilkan data yang baik – seperti kurva pelelehan yang baik – mengenai titik transisi, tetapi itu tidak memberitahukan apa yang sebenarnya terjadi. Sebagai contoh apakah 50% DNA yang meleleh adalah setengah molekul DNA yang seluruhnya terdenaturasi dan yang lainnya masih bergabung? Ataukah untai DNA sebagian terpisah? Hamburan neutron memberi kita informasi tentang struktur DNA pada saat proses pelelehan terjadi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan semacam ini,” jelas Michel Peyrard, seorang professor fisika di Ecole Normale Supérieure de Lyon, dan merupakan salah satu penggagas model PBD. “Sama seperti aplikasinya pada perkembangan teknologi, studi ini juga dapat diaplikasikan pada perkembangan biologi, misalnya pada prediksi lokasi gen tertentu pada sekuens untai DNA.”
Eksperimen tentang DNA telah banyak dilakukan jauh sebelum studi ini. Pionir eksperimen DNA adalah Rosalind Franklin yang menunjukkan bahwa hamburan sinar-x pada suatu sampel DNA dapat memberi gambaran mengenai struktur DNA. Berdasarkan eksperimen tersebut, James Watson dan Francis Crick memperkenalkan model struktur DNA heliks berganda (double-helix) pada tahun 1953 yang sangat terkenal hingga saat ini. DNA merupakan molekul dinamis yang mengalami perubahan struktur yang cukup signifikan. Sebagai contoh, DNA di dalam inti sel terbungkus menjadi sebuah kromosom, yang merupakan kumpulan untai DNA dan protein histon hingga berbentuk menyerupai huruf ‘X’, tetapi ketika informasi genetik yang ada di dalamnya harus dipindai, maka DNA harus terurai dan untai DNA memisah untuk memungkinkan informasi genetik di dalamnya dapat terpindai dengan baik membentuk RNA (ribonucleic acid/asam ribonukleat).
Selamat dan sukses buat Prodi Ilmu Kimia FMIPA UII atas diraihnya Program Hibah Kompetisi Program Studi (PHK-PS) 2011 tingkat Universitas Islam Indonesia
info lebih lanjut Klik disini
Perkembangan ilmu kedokteran dunia pada umumnya dan di Indonesia pada khususnya memasuki kajian dalam tingkat molekuler.
Ilmu kedokteran molekuler dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari dasar molekuler berbagai penyakit. Berbagai kajian molekuler ilmu kedokteran diantaranya adalah Stem Cell, Rekayasa genetik dan salah satu diantarannya adalah Herbal. Herbal yang merupakan produk alami banyak dikaji mekanisme molekuler dalam mengobati penyakit. Sudah menjadi rahasia umum bahwa herbal indonesia dan herbal dari negara lain sudah terbukti mampu mengobati berbagai penyakit seperti diabetes, kanker, leukimia, thalassemia dll. Hanya saja mekanisme kerja senyawa aktif maupun crude ekstrak dari herbal tersebut dalam dunia kedokteran belum banyak diketahui. Publikasi internasional tentang mekanisme molekuler herbal yang berasal dari Indonesia belum sebanyak di negara lain. Itu yang menjadi alasan mengapa herbal Indonesia yang kalah bersaing di pasaran dibandingkan dengan herbal dari Cina misalnnya.
Untuk lebih jelasnya kita dapat mengkaji mekanisme molekuler penyakit kanker oleh herbal X misalnya. Herbal X yang mengandung senyawa aktif Y misalnya mampu menekan resiko kanker pada stadium tertentu melalui mekanisme A sedangkan siRNA mampu menekan melalui mekanisme Y sehingga penyebaran kanker akan lebih dapat dikurangi. Herbal pada umumnya mampu memicu sel kanker untuk membunuh dirinya sendiri yang dikenal dengan istilah Apoptosis. Jadi sering terjadi kesalahpahaman pada masyarakat umum bahwa herbal tertentu mampu mengobati berbagai penyakit kanker. Itu boleh jadi benar tapi pasti tidak tepat. Benar bukan berarti tepat. Contoh wortel baik untuk mata. Dengan asumsi kelinci yang makan wortel tidak pernah pakai kacamata, Itu benar tapi tidak tepat.
Begitu pula dengan herbal pengobat kanker. Senyawa aktif yang baik untuk kanker payudara belum tentu baik untuk kanker prostate misalnya. Mekanisme kerjanya berbeda. Dalam skala molekuler invitro dikenal dengan IC50 cell lines. Dalam mekanisme molekuler apoptosis sel kanker dikenal dengan mekanisme molekuler intrinsik dan mekanisme molekuler ekstrinsik atau kombinasi keduanya. Ini yang sekarang banyak dikaji apapun jenis kankernya. Lihat gambar dibawah ini:
Kata Pencarian Artikel ini:
senyawa terpenoid, penyakit molekuler, mekanisme gen kanker prostat, p53 mechanism, mekanisme kerusakan sel
Dalam Rangka The International Year of Chemistry 2011 dan Dies Natalis Jurusan Kimia UII ke 15 Jurusan Ilmu Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Menyelenggarakan AgendaSeminar Nasional Kimia V Dengan Tema "Peranan Ilmu Kimia & Pendidikan Kimia Untuk Meningkatkan Kemandirian Bangsa"
Contact Us
Chemistry Study Program
Department of Chemistry FMIPA UII
Kampus Terpadu UII
Gedung Prof. Zanzawi Soejoeti, Ph.D.
Jl. Kaliurang Km. 14,5 Sleman Yogyakarta Indonesia 55584
e-mail: [email protected]
phone: (0274) 895920 ext 3012
fax: (0274) 896439