Direktur Toray Indonesia Berikan Kuliah Umum dalam Acara SG dan Pengenalan Prodi Kimia

 Pada Hari selasa, 8 September 2015 Program Studi Kimia mengadakan Studium Generale dan Pengenalan Prodi Kimia bagi mahasiswa baru, bertempat di Auditorium FTI UII. Dimulai pukul 08.00 mahasiswa melakukan registrasi dan menempati ruang auditorium FTI. Selanjutnya acara dibuka dengan tilawah dilanjutkan dengan sambutan oleh Kaprodi Kimia, Dr. Is Fatimah. Dalam sambutannya, Kaprodi Kimia memperkenalan semua staff prodi yang meliputi staff pengajar, laboran dan staff akademik. Beliau juga menjelaskan mengenai kewajiban mahasiswa mengambil matakuliah wajib dan pilihan. Berdasarkan pengalaman ditahun-tahun sebelumnya, tidak dimungkinkan mahasiswa mendapat IP 4 dari semua matakuliah wajib yang diambil pada semester pertama asalkan mahasiswa disiplin dalam belajarnya. Prodi kimia juga telah menetapkan learning outcomes (LO) yang ingin dicapai selama mahasiswa menempuh proses perkuliahan, yang meliputi aspek penguasaaan, pengetahuan, dan kompetensinya. Misalnya, mahasiswa menguasai konsep teoritis struktur sifat dan perubahan baik energi maupun kinetik, identifikasi, pemisahan, karakterisasi material dll. Untuk mencapai LO ini, selain kuliah di dalam kelas, mahasiswa juga diharuskan mengambil serangkaian praktikum kimia. Sebelum melaksanakan praktikum, mahasiwa baru wajib mengikuti workshop safety laboratorium yang salah satu kegiatannya adalah latihan pemadam kebakaran. Di setiap praktikum, mahasiswa wajib membawa jas laboratorium dan google masing-masing. Mahasiswa akan diberikan 6-7 topik praktikum selama 1 semester. Mereka diperbolehkan mengambil inhal (mengulang praktikum) dengan alasan tertentu dan maksimum inhal yang diperbolehkan dalam 1 semester hanya 3x.
Dari pelaksanaan kuliah dan praktikum, mahasiswa akan mendapaktan nilai A-E berdasarkan batas-batas nilai angka tertentu. Di sini, Dr. Is Fatimah menjelaskan batas-batas nilai tersebut dilanjutkan dengan penjelasan mengenai kurikulum, research excellencies (yang memuat skripsi, PKM), dan kegiatan mahasiswa yang dapat dilakukan selama berkuliah di Kimia UII, misalnya student exchange, seminar nasional/internasional, hibah kewirausahaan, dll.  
Di akhir sambutannya, Dr. Is Fatimah juga menjelaskan tentang aturan sosial di UII, misalnya jangan sampai mahasiswa melakukan aktivitas pertemanan yang melebihi batas sopan santun, mahasiswa juga seharusnya memegang karakter-karakter mulia, yakni amanah, sidiq, dan fathanah. Ada sanksi-sanksi hukum dari UII jika terjadi pelanggaran, sebagai contoh, jika mahasiswa melanggar aturan sosial yang telah disebutkan sebelumnya, akan diskors kuliahnya selama 1 tahun.
Seusai sambutan Kaprodi Kimia, acara SG dilanjutkan dengan intermezzo dan materi I.
Pada pukul 10.30 acara SG dilanjutkan dengan penyampaian materi I oleh Bp. Hasanudin Abdurakhman yang merupakan General Manager for Business Development PT Toray Industries Indonesia. GM perusahaan yang bergerak di bidang produksi beberapa macam polimer untuk bahan plastik pada motor dan botol minuman ini menyampaikan materinya yang berjudul “Kuliah (Bukan) Fantasi”. Menurutnya, sejak dahulu, kuliah dianggap memunculkan fantasi orang-orang tua dan bahkan anak-anak muda, yakni kuliah membuat seseorang menjadi orang hebat. Sampai saat ini fantasi tersebut masih sering muncul, namun faktanya, dari 7 sarjana yang lulus setia tahun hanya 1 orang yang mendapat pekerjaan. Beberapa alasannya, lulusan tersebut mungkin tidak punya skill, tidak punya kemampuan blajar, tidak punya tujuan, dan berperilaku/memiliki etika buruk. Padahal, perusahaan ingin mendapatkan pekerja yang pintar, hebat, berkompeten, dan memiliki attitude yang baik. Dua belah pihak merasa kesulitan, lulusan S1 merasa sulit mendapatkan pekerjaan sedangkan perusahaan merasa kesulitan untuk mendapatkan pekerja yang berkompeten, sebab dari 7 lulusan, yang berkompeten hanya 1 orang.
Jadi sesungguhnya, kuliah bukanlah magic box melainkan tempat untuk bekerja keras dalam belajar, dengan inti utama :
1. Kemampuan belajar: mencari sumber informasi, mengolah/memilah informasi, merumuskan pengetahuan
2. Kompetensi inti: memahami setiap subjek bahasan, memahami rlasi antar subjek, mampu mengumpulkan informasi baru dan mengolahnya untuk menyelesaikan masalah.
3. Menyelesaikan masalah: siap menyelesaikan masalah sendiri dan siap menyelesaikan masalah yang diamanahkan.
Sehingga, apa yang dibutuhkan di dunia kerja dipersiapkan sejak dini selama menempuh perkuliahan. Lulusan S1 dan S2 UGM serta S3 dari Tohoku University, Jepang ini menyemangati mahasiswa baru Kimia dengan motto “Work hard, play hard, pray hard. Go get your dream!” di akhir penyampaian materinya.
Mahasiswa baru Prodi Kimia mendengarkan materi yang disampaikan dengan antusias, terbukti setelah materi disampaikan, ada banyak mahasiswa yang mengajukan pertanyaan. Ada sekitar 6 mahasiswa yang bertanya dan dijawab dengan baik oleh Bp Hasanudin. Salah satunya adalah “Bagaimana cara menyemangati diri saat malas belajar?”. GM PT Toray ini menjawab bahwa mahasiswa harus menghindari sikap menyia-nyiakan waktu dan harus selalu memiliki rencana kegiatan harian, juga bergaul dengan orang-orang yang memiliki motovasi tinggi. Bp. Hasanudin juga menjelaskan bahwa tidak semua orang yang tidak memiliki ijazah harus berada di tempat terendah/tidak dapat merealisasikan skill nya. Jadi jangan khawatir dengan orang-orang yang memiliki ijazah yang lebih tinggi, di dunia ini banyak orang-orang yang tidak memiliki ijazah namun ada di tempat tertinggi, intinya yang harus dilakukan adalah “Put yourself a brand!”. Hilangkan juga sifat berkeluh kesah dengan cara selalu optimis, dan percaya bahwa Allah tidak mencipatakan manusia untuk dizalimi. He gives you tests to make you stronger. Bekerja juga tidak harus di Indonesia, tapi juga bisa di Negara lain, jadi mahasiswa jangan membuat sekat-sekat sendiri tentang tempat bekerjanya saat lulus nanti.