Mendesain ubin karpet yang lebih ramah lingkungan

Kata Kunci: adhesif, karpet, lingkungan, ubin
 Bahan adhesif dapat diganti yang terbuat dari sumber daya dapat diperbaharui membuat ubin karpet lebih ramah lingkungan, kata para ilmuwan Inggris.
70 juta kilograms ubin karpet dibakar atau ditimbun setiap tahunnya di Eropa yang masing-masing menunjukkan beban lingkungan yang teramat besar. Bahan perekat latex sangat kuat yang digunakan untuk merekatkan lapisan-lapisan nylon, polyester dan bitumen sangat tidak memungkinkan untuk mendaur ulang kembali komponen-komponen dari ubin ini. Saat ini James Clark dan koleganya pada University of York telah mengembangkan zat tepung berbasis bahan perekat yang dapat dengan mudah dihilangkan pada berakhirnya masa penggunaan ubin tersebut.
Zat tepung adhesif digunakan untuk merekatkan kertas pada proses pengepakan dan sebagai pasta wallpaper namun tingkat kelarutan airnya terbatas pada aplikasinya. Clark melakukan pengarbitan pada zat tepung jagung guna membuatnya hydrophobic dan tidak terlarut dalam air, lalu menambahkan glycerol triacetate untuk meningkatkan properti adhesifnya. Bahan adhesive juga dapat sekali diganti sehingga dapat sepenuhnya dihilangkan dengan menggunakan uap air  dibawah kondisi yang terkontrol, memungkinkan pemisahan yang utuh dari lapisan tersebut dalam proses daur ulang penuh. Karpet ini masih dapat dibersihkan dengan menggunakan metode biasanya termasuk pembersihan dengan uap, kata Clark, sebagaimana bahan adhesif dibawah permukaan dan pengujiannya menunjukkan bahwa air apapun yang mungkin sampai menjangkaunya akan bertemperatur rendah juga jika akan menyebabkan permasalahan.

Lapisan-lapisan di karpet dapat dipisahkan dalam daur ulang
‘Properti mekanis dan fisiknya [pada bahan adhesif kami] dapat dibandingkan atau sangat bagus ketimbang ubin karpet akhir-akhir ini,’ komentar Clark. Bahan adhesif baru ini juga memberikan suatu tingkat yang luar biasa dari tingkat memperlambat kebakaran api terhadap penghilangan ubin yang diperlukan dalam bahamn memperlambat kebakaran api sintesisdan lebih lanjut menambah keuntungan di alam sekitar, tambahnya.
Giulio Malucelli, seorang ahli pada bidang adhesion, dari Polytechnic University of Turin, Italia, mengatakan bahwa pekerjaan ini ‘merupakan perhatian anggota terhadap populasi umum’ dikarenakan sesuatu yang baru dan dampak lingkungannya.
‘Hasil dari kami ini mennjukkan bagaimana kita dapat mengurangi persoalan limbah khusus dari produksi yang sangat besar dan juga mendemonstrasikan pendekatan yang lebih umum terhadap desain produk yang lebih ramah lingkungan,’ tambah Clark.

Ben Merison