Menghilangkan herbisida dari air
{mosimage}Sebuah herbisida yang berpotensi berbahaya bisa dihilangkan dari air dengan efisiensi tinggi menggunakan sebuah metode yang dikembangkan oleh ilmuwan-ilmuwan di Amerika Serikat.
James Economy di University of Illionis, Urbana-Champaign, Amerika Serikat, dan rekan-rekannya telah membuat sebuah serat teraktivasi kimiawi yang bertindak sebagai filter untuk menghilangkan atrazin dari air.
Atrazin, salah satu herbisida yang paling banyak digunakan di Amerika Serikat, ditemukan dalam air minum yang terdapat di negara tersebut. Meskipun efeknya terhadap manusia belum diketahui, James Economy mengatakan zat ini merupakan karsinogen potensial dan bisa mengganggu produksi hormon-hormon normal. Agen Proteksi Lingkungan (EPA) Amerika Serikat telah menentukan tingkat kontaminan maksimum sebesar hanya 3 bagian per milyar (ppb) untuk air minum.
Menurut James Economy, penghilangan atrazin dari air sangat esensial, bukan hanya di Amerika Serikat tetapi juga di negara lain seperti di China. "Penting untuk menghilangkan material toksik ini dari air-air permukaan yang muncul dari herbisida-herbisida kiriman dari lahan perkebunan," paparnya.
Saat ini metode perlakuan air yang paling baik menggunakan karbon-karbon teraktivasi − material-material berpori dengan luas permukaan yang sangat tinggi − yang menyerap atrazin. Akan tetapi, telah diketahui bahwa ukuran pori dari karbon yang teraktivasi bisa memiliki efek yang kuat terhadap kemampuan karbon teraktivasi untuk menyerap atrazin, dan sehingga zat organik bisa memblokir pori-porinya.
James Economy membuat sebuah bentuk berserat dari karbon teraktivasi. Ini dibuat dengan melapisi sebuah serat kaca dengan sebuah resin polimer bersama dengan sebuah katalis untuk "mengaktivasinya". Filter berserat tersebut kemudian dirakit menjadi sebuah catridge untuk digunakan. Dia menemukan bahwa sistem ini lebih efisien dalam menghilangkan atrazin dari air sampai kadar dibawah 3 ppb yang direkomendasikan dibanding karbon-karbon teraktivasi granular yang tersedia di pasaran.
Disadur dari: http://rsc.org/chemistryworld/
Oleh: Soetrisno