Prodi Kimia Selenggarakan Workshop Penulisan Buku Kimia Populer Islami
Program Studi Kimia FMIPA Universitas Islam Indonesia telah mengadakan workshop dalam rangka memberikan bekal kepada dosen dan tenaga kependidikan untuk menulis buku bertema ‘buku populer islami’. Kegiatan workshop diadakan di hotel The Sahid Rich Hotel, hari Sabtu tanggal 20 Agustus 2016 dengan pembicara Prof. Drs. Mudasir, M.Eng., PhD. Judul presentasi yang dibawakan oelh pembicara adalah ‘Urgensi publikasi/penulisan dan contoh topik kimia yang berasal dari khasanah islami’. Pembicara yang merupakan dosen Kimia FMIPA UGM mengawali materi workshop dengan menitik beratkan pada pembahasan urgensi karya ilmiah dalam khasanah keilmuan Indonesia saat ini. Terdapat korelasi antara kemakmuran suatu negara dengan jumlah karya ilmiah yang dimiliki oleh negara tersebut, oleh karena itu peran Universitas dalam memberikan sumbangan karya ilmiah untuk kemajuan bangsa dan negaranya sangat diperlukan. Umat Islam melalui peran ulama terdahulu telah memberikan dasar pondasi dalam metodologi ilmiah berfikir, salah satunya diungkapkan oleh Al Biruni tahun 1050.
Metodologi ilmiah berfikir mengajarkan bahwa peran peneliti adalah mengidentifikasi masalah untuk dicari solusi dari masalah tersebut. Beberapa topik yang menarik untuk dibahas sesuai dengan bidang keilmuan kimia antara lain dapat diperoleh dari dua sumber utama seorang muslim, yaitu Al Qur’an dan As Sunnah. Inspirasi yang berasal dari Al Qur’an dapat diperoleh secara tersurat maupun tersirat, seperti:
1. Berwudhu dengan air dan mukjizat air zam-zam. Karakter air yang sebagaimana diketahui merupakan pelarut sempurna menjadi alasan logis bahwa syariat bersuci menggunakan air mampu menghilangkan kotoran yang melekat di tubuh sedangkan air zam-zam yang tidak habis walaupun telah diambil oleh orang ketika berkunjung ke baitullah dan masyarakat Mekkah-Madinah dapat menjadi bahasan khusus dan menarik.
2. Kisah baju besi Nabi Daud dan unsur besi yang menjadi salah satu ayat dalam al qur’an. Al qur’an mencerikan bagaimana Nabi Daud dapat mengolah besi menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi manusia dan menyebutkan besi secara khusus memiliki kekuatan yang hebat, sehingga seorang peneliti dapat melakukan penelitan terkait material berbahan dasar besi yang dapat dimanfaatkan.
3. Kewajiban menutup aurat bagi laki-laki dan perempuan. Seorang peneliti muslim dapat mengaitkan kewajiban tersebut dengan teknologi sunblock yang mencegah sinar UV yang membahayakan manusia mengenai kulit.
4. Komunikasi Nabi Sulamina dengan binatang. Komunikasi dapat dilakukan melalui media suara dan bahan kimia, seorang peneliti muslim dapat mengangkat tema frekuensi suara yang digunakan dikaitkan dengan spektroskopi dan bahan kimia yang digunakan dikaitkan dengan bahan feromon/atraktan.
Inspirasi yang berasal dari As Sunnah/hadits Rasulullah antara lain:
1. Pengharaman untuk dimakan daging anjing dan babi. Seorang ahli biokimia dapat menghubungkan kemiripan DNA yang dimiliki oleh babi dengan manusia menjadi alasan pengharamannya karena setiap penyakit yang menjangkiti hewan tersebut berpotensi besar berpindah ke manusia apabila memakannya.
2. Penghalalan semua hewan laut untuk dimakan. Sebagaimana diketahui bahwa semua hewan laut mengadung EPA dan DHA yang tinggi dibanding hewan yang ada di daratan. Seorang muslim diharapkan memiliki kecerdasan yang lebih tinggi ketika rajin mengkonsumsi makanan dari hewan laut.
3. Syariat bersuci pada najis berat salah satunya dengan menggunakan tanah. Tanah yang mengandung silika berpotensi sebagai adsorben dapat mengadsorpsi bakteri/virus yang dibawa oleh hewan sehingga manusia yang terkena najis berat dapat terbebas dari penyakit.
Beberapa topik yang disampaikan menjadi pemantik bahan diskusi awal peserta dengan pembicara dan topik lain yang berkaitan dengannya. Pembicara menegaskan bahwa penulisan buku populer islami harus memperhatikan beberapa aspek antara lain: pembahasan yang diawali dengan ayat al qur’an ataupun hadits, etika menghubungkan sains dengan al qur’an/hadits dan memunculkan ide dari dua seumber terebut serta bagaimana mengaitkannya dengan masalah ilmu pengetahuan yang ada saat ini.
Suatu buku dikatakan populer apabila isi atau substansi yang terkandung di dalamnya dibahas secara rinci apa yang menjadi bidang kita dan mengikuti tren kimia saat ini seperti smart material atau biokimia. Diakhir workshop pada sesi pertanyaan, beberapa peserta memberikan masukan dan pertanyaan seperti:
1. Penegasan dari Bapak Rudy Syahputra, PhD bahwa kedudukan al qur’an/sunnah adalah mutlak benar adapun ilmu pengetahuan bersifat temporary, sehingga apabila dijumpai ilmu pengetahuan yang bertentangan dengan dua sumber utama seorang muslim maka ilmu pengetahuan tersebut yang belum sampai menemukan kebenarannya.
2. Pertanyaan dari bapak Tatang Shabur J., M.Si tentang bagaimana cara ulama dahulu menyusun buku yang berhubungan dengan keislaman. Pemateri memberikan gambaran sebagaimana alur/metodologi ilmiah ulama terdahulu seperti Al Biruni dan Ibnu Sina
3. Pertanyaan dari Bapak Habibi Hidayat, M.Si dan Wiyogo Prio W., M.Si tentang bagaimana kiat memulai menulis dan gaya penulisan.
4. Sharing pengetahuan oleh Bapak Allwar, Ph.D tentang air zam-zam.
Diakhir sesi pertanyaan, pembicara berharap agar buku ini dapat terwujud dan berharap menjadi salah satu media informasi bagi muslim yang lain akan kehebataan dua sumber utama seorang muslim terhadap kemajuan ilmu pengetahuan.
1. Berwudhu dengan air dan mukjizat air zam-zam. Karakter air yang sebagaimana diketahui merupakan pelarut sempurna menjadi alasan logis bahwa syariat bersuci menggunakan air mampu menghilangkan kotoran yang melekat di tubuh sedangkan air zam-zam yang tidak habis walaupun telah diambil oleh orang ketika berkunjung ke baitullah dan masyarakat Mekkah-Madinah dapat menjadi bahasan khusus dan menarik.
2. Kisah baju besi Nabi Daud dan unsur besi yang menjadi salah satu ayat dalam al qur’an. Al qur’an mencerikan bagaimana Nabi Daud dapat mengolah besi menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi manusia dan menyebutkan besi secara khusus memiliki kekuatan yang hebat, sehingga seorang peneliti dapat melakukan penelitan terkait material berbahan dasar besi yang dapat dimanfaatkan.
3. Kewajiban menutup aurat bagi laki-laki dan perempuan. Seorang peneliti muslim dapat mengaitkan kewajiban tersebut dengan teknologi sunblock yang mencegah sinar UV yang membahayakan manusia mengenai kulit.
4. Komunikasi Nabi Sulamina dengan binatang. Komunikasi dapat dilakukan melalui media suara dan bahan kimia, seorang peneliti muslim dapat mengangkat tema frekuensi suara yang digunakan dikaitkan dengan spektroskopi dan bahan kimia yang digunakan dikaitkan dengan bahan feromon/atraktan.
Inspirasi yang berasal dari As Sunnah/hadits Rasulullah antara lain:
1. Pengharaman untuk dimakan daging anjing dan babi. Seorang ahli biokimia dapat menghubungkan kemiripan DNA yang dimiliki oleh babi dengan manusia menjadi alasan pengharamannya karena setiap penyakit yang menjangkiti hewan tersebut berpotensi besar berpindah ke manusia apabila memakannya.
2. Penghalalan semua hewan laut untuk dimakan. Sebagaimana diketahui bahwa semua hewan laut mengadung EPA dan DHA yang tinggi dibanding hewan yang ada di daratan. Seorang muslim diharapkan memiliki kecerdasan yang lebih tinggi ketika rajin mengkonsumsi makanan dari hewan laut.
3. Syariat bersuci pada najis berat salah satunya dengan menggunakan tanah. Tanah yang mengandung silika berpotensi sebagai adsorben dapat mengadsorpsi bakteri/virus yang dibawa oleh hewan sehingga manusia yang terkena najis berat dapat terbebas dari penyakit.
Beberapa topik yang disampaikan menjadi pemantik bahan diskusi awal peserta dengan pembicara dan topik lain yang berkaitan dengannya. Pembicara menegaskan bahwa penulisan buku populer islami harus memperhatikan beberapa aspek antara lain: pembahasan yang diawali dengan ayat al qur’an ataupun hadits, etika menghubungkan sains dengan al qur’an/hadits dan memunculkan ide dari dua seumber terebut serta bagaimana mengaitkannya dengan masalah ilmu pengetahuan yang ada saat ini.
Suatu buku dikatakan populer apabila isi atau substansi yang terkandung di dalamnya dibahas secara rinci apa yang menjadi bidang kita dan mengikuti tren kimia saat ini seperti smart material atau biokimia. Diakhir workshop pada sesi pertanyaan, beberapa peserta memberikan masukan dan pertanyaan seperti:
1. Penegasan dari Bapak Rudy Syahputra, PhD bahwa kedudukan al qur’an/sunnah adalah mutlak benar adapun ilmu pengetahuan bersifat temporary, sehingga apabila dijumpai ilmu pengetahuan yang bertentangan dengan dua sumber utama seorang muslim maka ilmu pengetahuan tersebut yang belum sampai menemukan kebenarannya.
2. Pertanyaan dari bapak Tatang Shabur J., M.Si tentang bagaimana cara ulama dahulu menyusun buku yang berhubungan dengan keislaman. Pemateri memberikan gambaran sebagaimana alur/metodologi ilmiah ulama terdahulu seperti Al Biruni dan Ibnu Sina
3. Pertanyaan dari Bapak Habibi Hidayat, M.Si dan Wiyogo Prio W., M.Si tentang bagaimana kiat memulai menulis dan gaya penulisan.
4. Sharing pengetahuan oleh Bapak Allwar, Ph.D tentang air zam-zam.
Diakhir sesi pertanyaan, pembicara berharap agar buku ini dapat terwujud dan berharap menjadi salah satu media informasi bagi muslim yang lain akan kehebataan dua sumber utama seorang muslim terhadap kemajuan ilmu pengetahuan.