Busa baru mengurangi resiko kebakaran
Kata Kunci: busa, busa model baru, kebakaran, mengurangi resiko kebakaran
Memperlakukan perlengkapan rumah tangga dengan halus melalui toksin yang memperlambat api dapat dihindari di masa mendatang dan terima kasih kepada polymer baru yang tidak dapat terbakar dimana dikembangkan oleh para ilmuwan Amerika Serikat.
Polyurethanes digunakan secara luas pada berbagai produk umum, diantaranya kain pelapis dan matras, dalam bentuk busa yang fleksibel. Meskipun begitu, mereka secara alamiah dapatlah terbakar dan bahan memperlambat api haruslah ditambahkan untuk memenuhi peraturan keselamatan, namun hal tersebut dapat memberikan kerugian selanjutnya.
‘Beberapa aditif yang memperlambat api, khususnya contoh terhaloginasi, telah menunjukkan sifat toksin dan bio-accumulative,’ jelas kepala penelitian yaitu Todd Emrick dari University of Massachusetts, Amherst. Mereka juga dapat mempengaruhi property fisik polyurethane dengan kurang baik, tambahnya.
Polymer berbasis deoxybenzoin telah diketahui mempunyai tingkat pelepasan panas yang rendah dan formasi arang sangat tinggi – dua kunci pengukuran terhadap bahan yang rendah tingkat kebakarannya, kata Emrick. Pengaranggan mengisolasi polymer interface udara dan mengurangi konduksi panas. Emrick mensintesisikan dua deoxybenzoin yang berisi monomers baru dan menyelidiki bahan kimiawi polymerisasi mereka dengan diols berbeda, yang menghasilkan polyurethanes yang lebih menolak api dari pada yang konvensional tanpa perlu aditif yang membahayakan lingkungan.
‘Pendekatan yang mereka lakukan adalah untuk mengembangkan beberapa bahan arang tinggi dan mereka berhasil melakukannya,’ komentar Charles Wilkie seorang ahli pada retardansi api dan degradasi polymer pada Marquette University, Milwaukee, Amerika Serikat.
Emrick mengatakan dia berharap untuk menskalakan sintesis untuk digunakan dalam dunia industri.
Erica Wise