Dr. Is Fatimah (Dosen Tetap Prodi Ilmu Kimia FMIPA UII) Lagi-lagi Raih Prestasi Membenggakan
Lima perempuan peneliti Indonesia raih penghargaan L'Oreal Indonesia National Fellowship For Women In Science 2011, dan berhak mendapatkan hadiah berupa bantuan dana penelitian masing-masing Rp70 juta.
Dalam acara penganugrahan yang disampaikan oleh Jean-Christophe Letellier selaku Presiden Direktur L'Oreal Indonesia yang berlangsung di Hotel Gran Melia, Jakarta, Rabu (19/10), Dr. Is Fatimah terpilih menjadi pemenang pada kategori Material Sciences.
Dr. Is Fatimah, Dosen Tetap Program Studi Ilmu Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UII, kembali torehkan prestasi. Kali ini prestasi diraihnya dari program “L’Oreal Indonesia Fellowship for Women in Science,” yang di prakarsai United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) bersama L’Oreal Indonesia sebagai wujud penghargaan yang diberikan kepada peneliti perempuan di Indonesia.
Dalam acara penganugrahan yang disampaikan oleh Jean-Christophe Letellier selaku Presiden Direktur L'Oreal Indonesia yang berlangsung di Hotel Gran Melia, Jakarta, Rabu (19/10), Dr. Is Fatimah terpilih menjadi pemenang pada kategori Material Sciences.
Dr. Is Fatimah, Dosen Tetap Program Studi Ilmu Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UII, kembali torehkan prestasi. Kali ini prestasi diraihnya dari program “L’Oreal Indonesia Fellowship for Women in Science,” yang di prakarsai United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) bersama L’Oreal Indonesia sebagai wujud penghargaan yang diberikan kepada peneliti perempuan di Indonesia.
Jean Christophe Letellier, Presdir PT L'Oreal Indonesia, mengatakan perusahaannya sejak 2004 secara konsisten mendukung perkembangan dan regenerasi sains bagi perempuan Indonesia.
Kegiatan ini sekaligus membuka kesetaraan peluang bagi mereka untuk berpartisipasi dalam kemajuan dunia sains melalui For Women In Science (FWIS)."Tahun ini dengan bangga kami menyambut lima perempuan peneliti baru untuk bergabung bersama 20 fellows terdahulu, dalam komunitas FWIS L'Oreal, yang akan turun berkontribusi bagi kemajuan sains di Indonesia," ujarnya di sela-sela acara tersebut.
Pemberian penghargaan ini, merupakan kerja sama PT L'Oreal Indonesia dengan Komisi Nasional Indonesia untuk Unesco Kementerian Pendidikan Nasional.
Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO menulis, hingga 2010 lalu sebelum event yang sama dilaksanakan tahun ini, sebanyak 20 orang perempuan peneliti muda dari seluruh Indonesia yang terdiri dari 16 orang peneliti bidang Life Sciences dan 4 orang peneliti bidang Material Sciences telah menerima Fellowship dari program L’Oreal-UNESCO For Woman in Science untuk riset mereka yang berdampak positif dan signifikan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan penelitian di Indonesia. Tiga di antara mereka mendapat pengakuan internasional melalui L’Oreal-UNESCO For Woman in Science International.
Untuk tahun ini, dari 80 peserta yang telah memberikan proposal penelitiannya, disaring 10 orang yang selanjutnya dipilih lima orang pemenang. Pemenang terbagi dalam dua kategori, yakni “Life Sciences” dan “Material Sciences”. Untuk “Life Sciences” di antaranya Caecilia Hapsari Ceriaputri Sukowati PhD dari Lembaga Eijkman, Jakarta, Dr Upik Andriani Miskad PhD SpPA dari FK Universitas Hasanuddin, Yosmina Helena Tapilatu SPi DEA DSc dari P2 Oseanografi LIPI, Ambon. Sementara untuk kategori “Material Sciences” adalah Bidhari Pidhatika Ph.D dari Departemen Perindustrian dan Dr. Is Fatimah, S.Si., M.Si., dari FMIPA UII, Yogyakarta.
Arief Rahman, Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk Unesco, Kementerian Pendidikan Nasional, menuturkan kegiatan ini merupakan upaya untuk mendorong kaum perempuan peneliti Indonesia mengeksplorasi potensi sumber daya alam yang ditekankan pada penelitian di bidang life sciences dan material sciences, semakin memperlihatkan peningkatan.
"Sosialisasi FWIS tahun ini yang didukung oleh Kemendiknas telah menjangkau wilayah lebih luas, dan merata di bagian barat, tengah, dan timur Indonesia. Sebagai hasilnya, tahun ini kami memiliki 10 finalis yang berasal dari Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Surakarta, Makassar, dan Ambon," ujar Arief.
Menanggapi prestasi tersebut Rektor UII Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec., menyampaikan apresiasinya atas prestasi yang telah berhasil diraih, “ini merupakan prestasi yang membanggakan, diperoleh melalui kompetisi yang ketat dan diikuti oleh para peneliti profesional di tanah air,” ungkapnya.
Rektor berharap prestasi ini bisa mendorong penelitian di UII, dan melahirkan lebih banyak peneliti handal yang bisa membawa nama UII ke tingkat lebih baik.
Kegiatan ini sekaligus membuka kesetaraan peluang bagi mereka untuk berpartisipasi dalam kemajuan dunia sains melalui For Women In Science (FWIS)."Tahun ini dengan bangga kami menyambut lima perempuan peneliti baru untuk bergabung bersama 20 fellows terdahulu, dalam komunitas FWIS L'Oreal, yang akan turun berkontribusi bagi kemajuan sains di Indonesia," ujarnya di sela-sela acara tersebut.
Pemberian penghargaan ini, merupakan kerja sama PT L'Oreal Indonesia dengan Komisi Nasional Indonesia untuk Unesco Kementerian Pendidikan Nasional.
Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO menulis, hingga 2010 lalu sebelum event yang sama dilaksanakan tahun ini, sebanyak 20 orang perempuan peneliti muda dari seluruh Indonesia yang terdiri dari 16 orang peneliti bidang Life Sciences dan 4 orang peneliti bidang Material Sciences telah menerima Fellowship dari program L’Oreal-UNESCO For Woman in Science untuk riset mereka yang berdampak positif dan signifikan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan penelitian di Indonesia. Tiga di antara mereka mendapat pengakuan internasional melalui L’Oreal-UNESCO For Woman in Science International.
Untuk tahun ini, dari 80 peserta yang telah memberikan proposal penelitiannya, disaring 10 orang yang selanjutnya dipilih lima orang pemenang. Pemenang terbagi dalam dua kategori, yakni “Life Sciences” dan “Material Sciences”. Untuk “Life Sciences” di antaranya Caecilia Hapsari Ceriaputri Sukowati PhD dari Lembaga Eijkman, Jakarta, Dr Upik Andriani Miskad PhD SpPA dari FK Universitas Hasanuddin, Yosmina Helena Tapilatu SPi DEA DSc dari P2 Oseanografi LIPI, Ambon. Sementara untuk kategori “Material Sciences” adalah Bidhari Pidhatika Ph.D dari Departemen Perindustrian dan Dr. Is Fatimah, S.Si., M.Si., dari FMIPA UII, Yogyakarta.
Arief Rahman, Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk Unesco, Kementerian Pendidikan Nasional, menuturkan kegiatan ini merupakan upaya untuk mendorong kaum perempuan peneliti Indonesia mengeksplorasi potensi sumber daya alam yang ditekankan pada penelitian di bidang life sciences dan material sciences, semakin memperlihatkan peningkatan.
"Sosialisasi FWIS tahun ini yang didukung oleh Kemendiknas telah menjangkau wilayah lebih luas, dan merata di bagian barat, tengah, dan timur Indonesia. Sebagai hasilnya, tahun ini kami memiliki 10 finalis yang berasal dari Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Surakarta, Makassar, dan Ambon," ujar Arief.
Menanggapi prestasi tersebut Rektor UII Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec., menyampaikan apresiasinya atas prestasi yang telah berhasil diraih, “ini merupakan prestasi yang membanggakan, diperoleh melalui kompetisi yang ketat dan diikuti oleh para peneliti profesional di tanah air,” ungkapnya.
Rektor berharap prestasi ini bisa mendorong penelitian di UII, dan melahirkan lebih banyak peneliti handal yang bisa membawa nama UII ke tingkat lebih baik.