Heni Setiyowati
PENINGKATAN KUALITAS MINYAK NILAM DENGAN MODIFIKASI pH AIR PENYULING
Heni Setiyowati dan Noor Fitri
Program Studi Ilmu Kimia FMIPA UII
Jl. Kaliurang Km 14,5 Sleman Yogyakarta
[email protected]
ABSTRAK
Modifikasi pH air penyuling pada proses ekstraksi nilam secara destilasi uap untuk meningkatkan kualitas minyak nilam telah dilakukan. Tanaman nilam yang digunakan berasal dari daerah Banjarnegara, Jawa Tengah. Variasi pH air penyuling dilakukan dengan menambahkan NaOH 1 M hingga tercapai pH 9, 10 dan 12. Komponen penyusun minyak nilam dideteksi dengan menggunakan GC-MS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen minyak atsiri nilam dengan menggunakan air penyuling pH 7, 9, 10 dan 12 yaitu 1,232 %, 1,717 %, 1,071% dan 0,420 % dari penyulingan 2000 gram nilam kering dengan metode destilasi uap. Hasil uji fisika diperoleh karakteristik minyak atsiri nilam menggunakan air pH 7, 9, 10 dan 12 yaitu berwarna kuning kecoklatan (jernih), berwarna kuning kecoklatan (keruh), berwarna kuning kecoklatan (keruh) dan merah kecoklatan. Sedangkan nilai indeks bias masing-masing yaitu 1,505, 1,504, 1,504 dan 1,506. Hasil uji berat jenis dari masing-masing minyak nilam yaitu 0,962, 0,963, 0.967 dan 0,978. Komponen penyusun utama pada minyak atsiri nilam menggunakan air pH 7 yaitu alpha-guaiene (14,12 %), seychellene (8,16 %), alpha-patchoulene (5,94 %) Delta-guaiene (15,42 %), dan patchouli alcohol (34,5 %). Sedangkan pada minyak atsiri nilam menggunakan air pH 9 yaitu alpha-guaiene (14,56 %), seychellene (7,97 %), alpha-patchoulene (5,89 %) Delta-guaiene (15,78 %), dan patchouli alcohol (35,62 %). Pada pH 10 dan 12 tidak terdeteksi adanya patchouli alcohol. Penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas minyak nilam terbaik dengan kandungan patchouli alcohol tertinggi adalah menggunakan air penyuling dengan pH 9.
Kata kunci: minyak nilam, destilasi uap, pH, GC-MS