Lokakarya Research Excellencies bagi Dosen Prodi Kimia
Bertempat di Hotel Sahid Rich Hotel, Yogykarta, Sabtu, 20 Agustus 2016, Prodi Kimia menyelenggarakan Lokakarya Reserach Excellencies bagi Dosen. Lokakarya Reserach Excellenciesprodi kimia merupakan salah satu rangkaian acara dari workshop prodi kimia. Kegiatan ini dilakukan di Hotel Sahid Rich Jogja dimana tujuh dosen senior dari prodi kimia mempresentasikan topik riset unggulan masing-masing di hadapan seluruh dosen dan staf prodi kimia. Tujuan diadakannya Lokakarya ini adalah untuk memperjelas dan mempertajam kembali Reserach Excellencies prodi kimia demi menyambut perubahan kurikulum 2017 dan mengantisipasi program hibah KEMENRISTEK DIKTI dimana UII termasuk perguruan tinggi yag dipercaya mengelola dana penelitian dari Kemenristek DIKTI secara mandiri. Tiga bidang research excellencies dari prodi kimia adalah Pengembangan Penelitian Minyak Atsiri, Isolasi dan sintesis organik non atsiri untuk kesehatan dan pangan serta Material dan elektrokimia untuk energi dan lingkungan. Disamping itu, lokakarya ini berguna untuk merumuskan tim riset dan juga mengombinasikan tim riset dosen senior dengan junior untuk membentuk tim riset yang tangguh untuk menghadapi tahun 2017.
Paparan pertama disampaikan oleh Dr Is Fatimah. Secara umum beliau memaparkan mengenai research excellencies yang beliau kerjakan dan grup risetnya dinamakan MSC (Material Study Club). Menurut beliau, penelitian dan pengembangan dari MSC ini termasuk on the track. Bidang-bidang yang digeluti meliputi metal oxide clay, Acid/Base Nanoparticel-clay combination dan Functional material. Dari ketiga fokus penelitian tersebut sudah banyak luaran paper baik yang berbentuk jurnal maupun prosiding internasional yang terindeks scopus. Pada bidang clay modification, beberapa penelitian yang telah dan sedang dilakukan berupa pengembangan superadsoben (untuk slow release fertilizer, katalis untuk konversi produk turunan minyak atsiri, dan degradasi fotokatalitik limbah warna), Functional material (Functional Silica dan Functional active carbon). Beberapa masukan yang terangkum dari paparan Dr. Is Fatimah adalah dari Rudy Syah Putra, Ph.D dimana para dosen junior diharapkan bergabung dan belajar dengan dosen senior.
Paparan kedua disampaikan oleh Drs Allwar M.Sc., Ph.D. Arah research excellencies dari beliau menjurus pada material berbasis carbon yang meliputi karbon aktif, carbon nanotube dan carbon-metal nanocomposit. Jurnal dan publikasi tingkat internasional yang dihasilkan sudah cukup banyak. Penelitian yang sedang dikembangkan saat ini adalah sintesis karbon aktif berbahan dasar tandan pisang.
Paparan ketiga disampaikan oleh Rudy Syah Putra, Ph.D. Arah research excellencies dari beliau menuju ke dua bidang yaitu Environment Remediation Research (meliputi phytoremediation, EAPR dan EZ/EKR pada contaminated water) dan New Renewable Energy(pembuatan katalis basa homogen, heterogen dan metode elektrolisis untuk pembuatan biodiesel). Beliau membagi tips untuk memberdayakan mahasiswa tingkat akhir diarahkan untuk apply program PKM agar luaran penelitian paper dapat tercapai.
Paparan keempat disampaikan oleh Dr Noor Fitri M.Si. Arah research excellencies dari beliau menuju ke bidang pemisahan kimia secara umum baik di bidang minyak atsiri, isolasi dan sintesis serta di bidang ingkungan. Harapan beliau, dengan skema research excellencies pemisahan kimia dapat masuk ke sektor-sektor strategis seperti teknik pemisahan untuk mendapatkan minyak atsiri dengan kualitas internasional, pengembangan metode produksi minyak atsiri sesuai SOP dan topik yang sedang akan dijalankan adalah Ekstraksi dan kajian pengembangan potensi spesi Sc sebagai produk samping daur ulang limbah tailing penambangan nikel laterit di Sulawesi.
Paparan kelima disampaikan oleh Dr Dwiarso Rubiyanto. Arah research excellencies dari beliau fokus pada pengembangan minyak Basil yang terdiri dari 3 varian yaitu kemangi, selasih ungu dan selasih hijau. Bidang yang dituju menuju ke 3 bidang yaitu analisis komposisi, kualitas minyak dan preparasi produk minyak dengan spesifikasi yang dimaui user. Secara umum arah roadmap penelitian yang belaiu jalani di bidang minyak atsiri adalahdimulai dari klasifikasi jenis tanaman, analisis komposisi, sintesis atau konversi senyawa derivat, uji aktivitas, dengan luaran produk formulatif.
Paparan keenam disampaikan oleh Tatang Shabur Julianto, MSi,. Arah research excellencies dari beliau menuju ke tiga bidang yaitu Pengembangan obat bahan alam, Biomodifikasi dan diversifikasi, Pestisida alamiah pangan. Beliau membagi tips untuk memberdayakan mahasiswa tingkat akhir diarahkan untuk apply program PKM agar luaran penelitian paper dapat tercapai. Penelitian yang sedang dijalankan yaitu total sintesis artemisinin menggunakan biokatalisis dan biosintesis, Isolasi senyawa antimalaria dari kayu songga, food biomodification (MOTAF:Modification Talas Flour), Biofuel dari lignoselulosamenggunakan katalis enzim dari rayap dan pestisida alami untuk menanggulangi ulat grayak.
Paparan ketujuh disampaikan oleh Riyanto, Ph.D. Arah research excellencies dari beliau fokus pada Inovasi alat pengolah limbah batik elektrobatik, inovasi alat diagnosis asam urat, urea dan kolesterol berbasis sensor dan Essential oil for conservation and biopesticide. Sejauh ini penelitian beliau bekerjasama dengan balai penelitian borobudur dan beberapa instansi lain serta menerima hibah cukup banyak.
Setelah paparan selesai, diskusi mengenai pengembangan research excellencies prodi kimia pun dilakukan. Dengan bertambahnya dosen baru yang memiliki variasi bidang keahlian sehingga diperlukan pembagian masing-masing dosen muda untuk masuk ke research excellencies yang ada ataukah membentuk research excellencies baru. Menurut kaprodi kimia, research excellencies yang sudah ada sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan UII sehingga cukup mengakomodir dosen-dosen baru sehingga dosen-dosen baru diharapkan memposisikan diri di RE mana mereka akan mengembangkan penelitian dan belajar. Dosen baru juga diharapkan belajar kepada dosen senior yang sudah mengembangkan research excellencies nya masing-masing karena penelitian akan mewarnai pada bahan ajar yang akan diampu.
Ditambahkan pula oleh Rudy Syah Putra, Ph.D dimana dosen baru harus meyakini 1 jenis penelitian sampai mendapatkan jabatan akademik lektor dan sebagai kepala lab terpadu beliau akanmembantu mengimprove fasilitas riset di bidang kimia agar kedepannya kualitas penelitian kimia meningkat dan lebih baik secara kualitas.Selain itu laboran diharapkan dapat bekerja sama dan turut andil dalam setiap desain penelitian yang disusun oleh dosen senior.
Dosen muda prodi kimia berjumlah 12 orang yaitu M Arsyik Kurniawan M.Sc, Habibie Hidayat M.Si, Gani Purwiandono, M.Sc, Mai Anugrahwati, M.Sc., Nurcahyo Iman Prakoso, M.Sc, Salmahaminati, M.Sc., Ika Yanti M.Sc., Dhina Fitriastuti, M.Sc., Amri Setyawati, M.Sc., Argo Khoirul Anas, M.Sc., Feby Indah Fajarwati, M.Sc., Wiyogo Prio Wicaksono, M.Si. Dari ke-12 dosen muda tersebut memiliki potensi dan bidang keahlian masing-masing untuk dikembangkan. Oleh karena Research Excellencies prodi kimia ada 3 maka dosen muda tersebut mendistribusikan diri agar track record yang dimiliki dapat menjurus ke arah profesionalisme.
Untuk Research Excellencies Pengembangan Penelitian Minyak Atsiri semua dosen karena merupakan payung awal prodi kimia.Untuk isolasi dan sintesis organik non atsiri untuk kesehatan dan pangan ada 5 dosen yaitu Habibie Hidayat M.Si, Nurcahyo Iman Prakoso, M.Sc, Dhina fitriastuti, M.Sc dan Amri Setyawati, M.Sc dan M Arsyik Kurniawan, M.Sc. Pada RE Material dan elektrokimia untuk energi dan lingkungan diminati oleh Mai anugrahwati, M.Sc, M. Arsyik Kurniawan, M.Sc., Febi Indah Fajarwati, M.Sc., Ika Yanti M.Sc., Argo Khoirul Anas, M.Sc dan Wiyogo Prio Wicaksono, M.Si.
Paparan kedua disampaikan oleh Drs Allwar M.Sc., Ph.D. Arah research excellencies dari beliau menjurus pada material berbasis carbon yang meliputi karbon aktif, carbon nanotube dan carbon-metal nanocomposit. Jurnal dan publikasi tingkat internasional yang dihasilkan sudah cukup banyak. Penelitian yang sedang dikembangkan saat ini adalah sintesis karbon aktif berbahan dasar tandan pisang.
Paparan ketiga disampaikan oleh Rudy Syah Putra, Ph.D. Arah research excellencies dari beliau menuju ke dua bidang yaitu Environment Remediation Research (meliputi phytoremediation, EAPR dan EZ/EKR pada contaminated water) dan New Renewable Energy(pembuatan katalis basa homogen, heterogen dan metode elektrolisis untuk pembuatan biodiesel). Beliau membagi tips untuk memberdayakan mahasiswa tingkat akhir diarahkan untuk apply program PKM agar luaran penelitian paper dapat tercapai.
Paparan keempat disampaikan oleh Dr Noor Fitri M.Si. Arah research excellencies dari beliau menuju ke bidang pemisahan kimia secara umum baik di bidang minyak atsiri, isolasi dan sintesis serta di bidang ingkungan. Harapan beliau, dengan skema research excellencies pemisahan kimia dapat masuk ke sektor-sektor strategis seperti teknik pemisahan untuk mendapatkan minyak atsiri dengan kualitas internasional, pengembangan metode produksi minyak atsiri sesuai SOP dan topik yang sedang akan dijalankan adalah Ekstraksi dan kajian pengembangan potensi spesi Sc sebagai produk samping daur ulang limbah tailing penambangan nikel laterit di Sulawesi.
Paparan kelima disampaikan oleh Dr Dwiarso Rubiyanto. Arah research excellencies dari beliau fokus pada pengembangan minyak Basil yang terdiri dari 3 varian yaitu kemangi, selasih ungu dan selasih hijau. Bidang yang dituju menuju ke 3 bidang yaitu analisis komposisi, kualitas minyak dan preparasi produk minyak dengan spesifikasi yang dimaui user. Secara umum arah roadmap penelitian yang belaiu jalani di bidang minyak atsiri adalahdimulai dari klasifikasi jenis tanaman, analisis komposisi, sintesis atau konversi senyawa derivat, uji aktivitas, dengan luaran produk formulatif.
Paparan keenam disampaikan oleh Tatang Shabur Julianto, MSi,. Arah research excellencies dari beliau menuju ke tiga bidang yaitu Pengembangan obat bahan alam, Biomodifikasi dan diversifikasi, Pestisida alamiah pangan. Beliau membagi tips untuk memberdayakan mahasiswa tingkat akhir diarahkan untuk apply program PKM agar luaran penelitian paper dapat tercapai. Penelitian yang sedang dijalankan yaitu total sintesis artemisinin menggunakan biokatalisis dan biosintesis, Isolasi senyawa antimalaria dari kayu songga, food biomodification (MOTAF:Modification Talas Flour), Biofuel dari lignoselulosamenggunakan katalis enzim dari rayap dan pestisida alami untuk menanggulangi ulat grayak.
Paparan ketujuh disampaikan oleh Riyanto, Ph.D. Arah research excellencies dari beliau fokus pada Inovasi alat pengolah limbah batik elektrobatik, inovasi alat diagnosis asam urat, urea dan kolesterol berbasis sensor dan Essential oil for conservation and biopesticide. Sejauh ini penelitian beliau bekerjasama dengan balai penelitian borobudur dan beberapa instansi lain serta menerima hibah cukup banyak.
Setelah paparan selesai, diskusi mengenai pengembangan research excellencies prodi kimia pun dilakukan. Dengan bertambahnya dosen baru yang memiliki variasi bidang keahlian sehingga diperlukan pembagian masing-masing dosen muda untuk masuk ke research excellencies yang ada ataukah membentuk research excellencies baru. Menurut kaprodi kimia, research excellencies yang sudah ada sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan UII sehingga cukup mengakomodir dosen-dosen baru sehingga dosen-dosen baru diharapkan memposisikan diri di RE mana mereka akan mengembangkan penelitian dan belajar. Dosen baru juga diharapkan belajar kepada dosen senior yang sudah mengembangkan research excellencies nya masing-masing karena penelitian akan mewarnai pada bahan ajar yang akan diampu.
Ditambahkan pula oleh Rudy Syah Putra, Ph.D dimana dosen baru harus meyakini 1 jenis penelitian sampai mendapatkan jabatan akademik lektor dan sebagai kepala lab terpadu beliau akanmembantu mengimprove fasilitas riset di bidang kimia agar kedepannya kualitas penelitian kimia meningkat dan lebih baik secara kualitas.Selain itu laboran diharapkan dapat bekerja sama dan turut andil dalam setiap desain penelitian yang disusun oleh dosen senior.
Dosen muda prodi kimia berjumlah 12 orang yaitu M Arsyik Kurniawan M.Sc, Habibie Hidayat M.Si, Gani Purwiandono, M.Sc, Mai Anugrahwati, M.Sc., Nurcahyo Iman Prakoso, M.Sc, Salmahaminati, M.Sc., Ika Yanti M.Sc., Dhina Fitriastuti, M.Sc., Amri Setyawati, M.Sc., Argo Khoirul Anas, M.Sc., Feby Indah Fajarwati, M.Sc., Wiyogo Prio Wicaksono, M.Si. Dari ke-12 dosen muda tersebut memiliki potensi dan bidang keahlian masing-masing untuk dikembangkan. Oleh karena Research Excellencies prodi kimia ada 3 maka dosen muda tersebut mendistribusikan diri agar track record yang dimiliki dapat menjurus ke arah profesionalisme.
Untuk Research Excellencies Pengembangan Penelitian Minyak Atsiri semua dosen karena merupakan payung awal prodi kimia.Untuk isolasi dan sintesis organik non atsiri untuk kesehatan dan pangan ada 5 dosen yaitu Habibie Hidayat M.Si, Nurcahyo Iman Prakoso, M.Sc, Dhina fitriastuti, M.Sc dan Amri Setyawati, M.Sc dan M Arsyik Kurniawan, M.Sc. Pada RE Material dan elektrokimia untuk energi dan lingkungan diminati oleh Mai anugrahwati, M.Sc, M. Arsyik Kurniawan, M.Sc., Febi Indah Fajarwati, M.Sc., Ika Yanti M.Sc., Argo Khoirul Anas, M.Sc dan Wiyogo Prio Wicaksono, M.Si.