Program Studi Kimia FMIPA Universitas Islam Indonesia telah mengadakan workshop dalam rangka memberikan bekal kepada dosen dan tenaga kependidikan untuk menulis buku bertema ‘buku populer islami’. Kegiatan workshop diadakan di hotel The Sahid Rich Hotel, hari Sabtu tanggal 20 Agustus 2016 dengan pembicara Prof. Drs. Mudasir, M.Eng., PhD. Judul presentasi yang dibawakan oelh pembicara adalah ‘Urgensi publikasi/penulisan dan contoh topik kimia yang berasal dari khasanah islami’. Pembicara yang merupakan dosen Kimia FMIPA UGM mengawali materi workshop dengan menitik beratkan pada pembahasan urgensi karya ilmiah dalam khasanah keilmuan Indonesia saat ini. Terdapat korelasi antara kemakmuran suatu negara dengan jumlah karya ilmiah yang dimiliki oleh negara tersebut, oleh karena itu peran Universitas dalam memberikan sumbangan karya ilmiah untuk kemajuan bangsa dan negaranya sangat diperlukan. Umat Islam melalui peran ulama terdahulu telah memberikan dasar pondasi dalam metodologi ilmiah berfikir, salah satunya diungkapkan oleh Al Biruni tahun 1050.
Metodologi ilmiah berfikir mengajarkan bahwa peran peneliti adalah mengidentifikasi masalah untuk dicari solusi dari masalah tersebut. Beberapa topik yang menarik untuk dibahas sesuai dengan bidang keilmuan kimia antara lain dapat diperoleh dari dua sumber utama seorang muslim, yaitu Al Qur’an dan As Sunnah. Inspirasi yang berasal dari Al Qur’an dapat diperoleh secara tersurat maupun tersirat, seperti:
1. Berwudhu dengan air dan mukjizat air zam-zam. Karakter air yang sebagaimana diketahui merupakan pelarut sempurna menjadi alasan logis bahwa syariat bersuci menggunakan air mampu menghilangkan kotoran yang melekat di tubuh sedangkan air zam-zam yang tidak habis walaupun telah diambil oleh orang ketika berkunjung ke baitullah dan masyarakat Mekkah-Madinah dapat menjadi bahasan khusus dan menarik.
2. Kisah baju besi Nabi Daud dan unsur besi yang menjadi salah satu ayat dalam al qur’an. Al qur’an mencerikan bagaimana Nabi Daud dapat mengolah besi menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi manusia dan menyebutkan besi secara khusus memiliki kekuatan yang hebat, sehingga seorang peneliti dapat melakukan penelitan terkait material berbahan dasar besi yang dapat dimanfaatkan.
3. Kewajiban menutup aurat bagi laki-laki dan perempuan. Seorang peneliti muslim dapat mengaitkan kewajiban tersebut dengan teknologi sunblock yang mencegah sinar UV yang membahayakan manusia mengenai kulit.
4. Komunikasi Nabi Sulamina dengan binatang. Komunikasi dapat dilakukan melalui media suara dan bahan kimia, seorang peneliti muslim dapat mengangkat tema frekuensi suara yang digunakan dikaitkan dengan spektroskopi dan bahan kimia yang digunakan dikaitkan dengan bahan feromon/atraktan.
Inspirasi yang berasal dari As Sunnah/hadits Rasulullah antara lain:
1. Pengharaman untuk dimakan daging anjing dan babi. Seorang ahli biokimia dapat menghubungkan kemiripan DNA yang dimiliki oleh babi dengan manusia menjadi alasan pengharamannya karena setiap penyakit yang menjangkiti hewan tersebut berpotensi besar berpindah ke manusia apabila memakannya.
2. Penghalalan semua hewan laut untuk dimakan. Sebagaimana diketahui bahwa semua hewan laut mengadung EPA dan DHA yang tinggi dibanding hewan yang ada di daratan. Seorang muslim diharapkan memiliki kecerdasan yang lebih tinggi ketika rajin mengkonsumsi makanan dari hewan laut.
3. Syariat bersuci pada najis berat salah satunya dengan menggunakan tanah. Tanah yang mengandung silika berpotensi sebagai adsorben dapat mengadsorpsi bakteri/virus yang dibawa oleh hewan sehingga manusia yang terkena najis berat dapat terbebas dari penyakit.
Beberapa topik yang disampaikan menjadi pemantik bahan diskusi awal peserta dengan pembicara dan topik lain yang berkaitan dengannya. Pembicara menegaskan bahwa penulisan buku populer islami harus memperhatikan beberapa aspek antara lain: pembahasan yang diawali dengan ayat al qur’an ataupun hadits, etika menghubungkan sains dengan al qur’an/hadits dan memunculkan ide dari dua seumber terebut serta bagaimana mengaitkannya dengan masalah ilmu pengetahuan yang ada saat ini.
    Suatu buku dikatakan populer apabila isi atau substansi yang terkandung di dalamnya dibahas secara rinci apa yang menjadi bidang kita dan mengikuti tren kimia saat ini seperti smart material atau biokimia. Diakhir workshop pada sesi pertanyaan, beberapa peserta memberikan masukan dan pertanyaan seperti:
1. Penegasan dari Bapak Rudy Syahputra, PhD bahwa kedudukan al qur’an/sunnah adalah mutlak benar adapun ilmu pengetahuan bersifat temporary, sehingga apabila dijumpai ilmu pengetahuan yang bertentangan dengan dua sumber utama seorang muslim maka ilmu pengetahuan tersebut yang belum sampai menemukan kebenarannya.
2. Pertanyaan dari bapak Tatang Shabur J., M.Si tentang bagaimana cara ulama dahulu menyusun buku yang berhubungan dengan keislaman. Pemateri memberikan gambaran sebagaimana alur/metodologi ilmiah ulama terdahulu seperti Al Biruni dan Ibnu Sina
3. Pertanyaan dari Bapak Habibi Hidayat, M.Si dan Wiyogo Prio W., M.Si tentang bagaimana kiat memulai menulis dan gaya penulisan.
4. Sharing pengetahuan oleh Bapak Allwar, Ph.D tentang air zam-zam.
Diakhir sesi pertanyaan, pembicara berharap agar buku ini dapat terwujud dan berharap menjadi salah satu media informasi bagi muslim yang lain akan kehebataan dua sumber utama seorang muslim terhadap kemajuan ilmu pengetahuan.

PENGUMUMAN

DAFTAR ASISTEN PRAKTIKUM LABORATORIUM ILMU KIMIA YANG LOLOS SLEKSI KLIK DI SINI

 Kimia adalah ilmu sentral yang menjembatani ilmu alam lain seperti fisika, biologi, geologi dan bahkan astronomi. Peran penting dari kimia pada pembangunan berkelanjutan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak bisa dipungkiri lagi. Bahkan kemajuan penelitian kimia selama berabad-abad telah mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dunia. Penelitian pada pengembangan bahan bakar berkelanjutan, baru desain obat, inovasi material, optimalisasi sumber daya alam dan sebagainya Memiliki menjadi inti dari teknologi industri di petrokimia, farmasi, obat-obatan, makanan dan minuman, logam dan juga polimer. Oleh karena itu, pengetahuan dan penelitian terlebih dahulu dalam kimia akan memberikan kontribusi yang cukup besar untuk pembuat kebijakan publik.
Bulan Agustus adalah bulan "publikasi" untuk sebagaian besar Dosen Program Studi Kimia FMIPA UII. Ungkapan ini bukan sekedar isapan jempol saja, pada bulan Agustus 2016 ini sebanyak 8 paper ilmiah sebagai hasil penelitian sebagai pembuktian dharma ke-tiga dari Catur Dharma Dosen UII, yakni Pendidikan, Penelitian, Pengabdian pada Masyarakat dan Dakwah Islamiah. Setidaknya ada tiga forum ilmiah Nasional dan Internasional dilaksanakan di bulan Agustus 2016, baik dalam negeri maupun luar negeri. Adapun seminar yang diikuti oleh Dosen Program Studi Kimia adalah:
1. Seminar Nasional Kimia (SNK) 2016 dengan tajuk: "Pengembangan Kimia Berbasis Kearifan dan Sumber Daya Alam Lokal: Integrasi Riset, Pendidikan dan Industri"
yang dilaksanakan di Puri Indah Hotel dan Conventions, Mataram – Lombok, dimulai tanggal 10-11 Agustus 2016.
2. 4th International Conference on Process Engineering and Advanced Materials 2016 (ICPEAM 2016) dengan tajuk: "Synergising A Green And Sustaineble Future" yang dilaksanakan di Kuala Lumpur Convention Centre, Malaysia. dimulai tanggal 15-17 Agustus 2016.
3. 2nd International Conference on Fundamental and Applied Sciences 2016 (ICFAS 2016) yang dilaksanakan di Kuala Lumpur Convention Centre, Malaysia. dimulai tanggal 15-17 Agustus 2016.
Berikut Daftar Publikasi Ilmiah Dosen Prodi Kimia di bulan Agustus 2016:
1. Gani Purwiandono, dengan anggota Fajar Nugraha, dengan Judul: "Interaksi Cu(II) dan Pb (II) dengan Tanaman Eceng Gondok Secara In Siliko". di SNK Lombok 2016.
2. M. Arsyik Kurniawan, dengan Judul: "Studi Stabilitas Komposit Karbon/Na-Alginat Sebagai Material Elektroda Sel Elektrokimia". di SNK Lombok 2016.
3. Is Fatimah dengan anggota Rizqi Pradita and Annisa Nurfalinda, dengan judul: "Plant Extract Mediated of ZnO Nanoparticles by Using Ethanol Extract of Mimosa Pudica Leaves and Coffee Powder". di ICPEAM 2016.
4. Mai Anugrahwati dengan judul: "Extraction of Ethanolic Extract of Red Betel Leaves and Its Cytotoxicity Test on HeLa Cells". di ICPEAM 2016.
5.Rudy Syah Putra, dengan Judul: "Enhanced Electrocatalytic Biodiesel Production with Chitosan Gel (Hydrogel and Xerogel)". di ICPEAM 2016.
6. Jaka Nugraha dan Is Fatimah dengan Judul: "Modeling of Photocatalytic Activity of ZnO/AC by Using Linear Probability Model, Logit and Complementary Log
Transformation". di ICPEAM 2016.
7. Salmahaminati, dengan judul: "Systhesis of polypropylene from 1-propanol using AlCl3 Ziegler-Natta Catalyst". di ICFAS 2016.
Tidak hanya dosen mahasiswa pun tertantang untuk melakukan publikasi hasil penelitiannya. Satu Kelompok Mahasiswa yang dibimbing oleh bapak Rudy Syah Putra, Ph.D. yang ketua oleh Rosnalia Widyan dengan anggota Febby Yulia Hastika, Akbar Haditya, Ikwan Arifin, dengan Judul: "Optimasi Metode Elktrokoagulasi Menggunakan Elektroda Al untuk Remediasi Air Lindi  TPST Piyungan Bantul Yogyakarta". di SNK Lombok 2016.
Dr. Is Fatimah Ketua Program Studi Kimia FMIPA UII, menyambut baik dan bergembira dengan capaian seluruh dosen tersebut. "ini adalah langkah maju untuk pengembangan Prodi Kimia kedepan, bahwa forum ilmiah Nasional dan internasional ini membuktikan bahwa karya mahasiswa Prodi Kimia diakui dan ini akan mendukung "International Recognation" yang dicanangkan Prodi Kimia pada tahun 2020 mendatang".
 
 
 Sejumlah 137 mahasiswa Prodi Kimia tergabung dengan 4.201 mahasiswa baru Universitas Islam Indonesia (UII) Tahun Akademik 2016/2017 mengikuti kegiatan kuliah perdana di Auditorium Kahar Mudzakkir UII, Kamis (11/8). Ribuan mahasiswa ini tersebar di berbagai program studi pada jenjang Sarjana (S1) dan Diploma Tiga (D3). Para mahasiswa baru  UII terseleksi dari 27.297 peserta tes yang ingin masuk dan mendaftar.
Disampaikan Rektor UII, Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc. di hadapan mahasiswa baru UII, kuliah perdana merupakan seremoni telah memasuki jenjang pendidikan tinggi. Melalui kuliah perdana UII ini para mahasiswa dikenalkan dinamika dan semangat kampus UII yang terus-menerus tumbuh dan bergerak demi kepentingan dakwah Islam di seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Saudara sekalian yang hadir mengikuti kuliah perdana pada hari ini, adalah putra-putri terbaik bangsa. Di pundak saudara sekalian lah masa depan bangsa ini digantungkan,” Dr. Harsoyo menuturkan.
Belajar di UII sebagaimana disampaikan Dr. Harsoyo, adalah proses penanaman nilai, akhlak, dan pembelajaran ilmu pengetahuan untuk berproses menjadi insan yang berkontribusi di masa depan dengan mengemban misi rahmatan lil 'alamiin. “UII berkomitmen mendidik dan mendukung mahasiswanya untuk berkembang menjadi insan yang memiliki keunggulan intelektual di bidang masing-masing disertai juga dengan kecerdasan spiritual yang tinggi,” imbuhnya.
Dr. Harsoyo berpesan kepada para mahasiswa baru UII untuk tidak sekedar mencari selembar sertifikat atau ijazah. Namun yang lebih penting dari itu, adalah bukti nyata apa yang dapat mahasiswa tunjukkan dari apa yang telah dipelajari saat di bangku kuliah. “Dengan kata lain, para mahasiswa harus benar-benar menguasai ilmu yang dipelajari serta dapat mengamalkannya,” jelasnya.
Sementara disampaikan Wakil Rektor I UII, Dr-Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA, IAI. dalam laporannya, jumlah pendaftar dan yang diterima menunjukkan tingginya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pendidikan yang diselenggarakan oleh UII. Hal ini juga menunjukkan bahwa proses seleksi mahasiswa baru di UII saat ini semakin kompetitif. Menurut Dr-Ing. Ilya Fadjar Maharika dengan ketatnya seleksi yang diselenggarakan, diharapkan kualitas pembelajaran di UII juga dapat ditingkatkan.
Disampaikan Dr-Ing. Ilya Fadjar Maharika, dari 33 program studi S1 dan D3 yang ada di UII, terdapat 16 program studi yang mengalami peningkatan jumlah pendaftar, dan 10 di antaranya mengalami lonjakan di atas 20% apabila dibandingkan pada tahun ajaran 2015/2016. Seperti Pendidikan Kimia persentase peningkatan jumlah pendaftar 46%, Psikologi 36%, Hukum Islam 32% dan Teknik Industri IP meningkat 28%.
Tahun ini seperti dipaparkan Dr-Ing. Ilya Fadjar Maharika, UII menerima 14 mahasiswa baru dari Thailand, 11 mahasiswa melalui program Beasiswa ASEAN dan 3 mahasiswa lainnya melalui program Beasiswa Program Studi Hukum Islam. Selain itu selama beberapa tahun terakhir jumlah pendaftar UII yang berasal dari luar Jawa terus meningkat, bahkan hingga ke wilayah Indonesia Timur seperti Sulawesi dan Papua.
“Pada tahun ajaran kali ini, mahasiswa berasal dari berbagai provinsi di Indonesia dengan penyebaran yang cukup merata. Penyebaran merata tersebut dapat terlihat dari data di mana 5 dari 10 provinsi dengan jumlah mahasiswa terbanyak di UII pada tahun ini berasal dari luar Jawa,” jelasnya.
Dalam pelaksanaan kuliah perdana mahasiswa baru UII Tahun Akademik 2016/2017 ini juga diisi dengan kuliah umum dengan menghadirkan pembicara Anies Baswedan, Ph.D. Tema materi yang disampaikan yakni “Menjadi Pembelajar Sejati dan (Calon) Pemimpin Bernurani”.
 
 Judul di atas adalah status FB dari Kaprodi Kimia FMIPA UII, Dr. Is Fatimah, setalah mengikuti acara Syawalan Civitas Akademika Prodi Kimia 1437 H. Acara syawalan ini digagas oleh Prodi Kimia bekerjasama dengan Himpunan Mahasiswa Kimia, Bidang Siar, dilaksanakan di pelataran parkir depan CEOS Kimia UII, Hari Jum'at, 29 Juli 2016 dimulai pukul 12.30 WIB – Selesai. pada kesempatan tersebut, dihadirkan pembicara hikmah syawalan yaitu Bapak Ustadz Syafi'i Masykur, M.Hum.
Hadir juga pada acara yang hidmat tersebut, dari kalangan Dosen Prodi Kimia UII, Drs. Allwar, M.Sc., Ph.D., yang Juga Dekan FMIPA UII. Riyanto, Ph.D., yang juga Kaprodi Pendidikan Kimia., Dr. Dwiarso Rubiyanto, M.Si., Tatang Shabur Julianto, M.Si., Muhammad Arsyik, M.Sc., Nurcahyo Iman Prakoso, M.Sc., Habibi Hidayat, M.Si., Mai Anugrahwati, M.Sc., Ika Yanti, M.Sc dan Febi Indah Fajarwati, M.Sc. serta Dosen-dosen baru, Dhina Fitriastuti, M.Sc., Amri Setyawati, M.Sc., Argo Khoirul Annas, M.Sc. dan Wiyogo Prio Wicaksono, M.Si.  Serta di kalangan staf kimia, hadir Bapak Dwi Mahmudi, BA., Nur Isnaini, A.Md., Tohari, S.Si. Norra Gus Priambodo, S.Si. dan Syipa Roudlotul Zannah.
Seperti terlihat di Status FB nya, Dr. Is Fatimah selaku Kaprodi Kimia sangat mengapresiasi terlaksananya kegiatan syawalan ini. "Saya sangat senang dan gembira dengan terlaksananya acara syawalan ini, acara-acara seperti ini harus tetap dilestarikan untuk membangun budaya silaturrahmi, saling memaafkan dan dapat meningkatkan Kohesifness diantara civitas akademika di lingkungan Prodi Kimia", tambahnya.
Ust. Syafi'i Masykur, M.Hum. dalam penyampaian hikmah syawalannya, menyampaikan bahwa Syawwal itu berarti peningkatan, maka kalau kita ingin menjadi orang yang beruntung, maka hari ini harus lebih baik dari kemarin. ini sesuai hadits nabi :“Barangsiapa yang harinya sekarang lebih baik daripada kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung. Barangsiapa yang harinya sama dengan kemarin maka dia adalah orang yang merugi. Barangsiapa yang harinya sekarang lebih jelek dari pada harinya kemarin maka dia terlaknat.”

Juga disampaikan ciri orang yang bertaqwa, yang terdapat dalam QS. Ali Imron: 133-136, Kita semua tentu ingin masuk surga. Untuk mencapainya kita harus mengetahui, bagaimana karakteristik para penghuninya, agar karakter tersebut bisa ada pada diri kita.
Di dalam Al Qur’an Allah subhanahu wata’ala telah menyebutkan beberapa karakteristik para penghuni surga, di antaranya di dalam surat Ali Imran, 133-135:

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ * الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ * وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ *

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabb-mu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, yaitu orang-orang yang menginfakkan hartanya, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan kesalahan orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan juga orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka. Dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.”

 
Di dalam ayat ini disebutkan setidaknya enam karakteristik orang yang beriman.

Yang Pertama: Bertaqwa Allah berfirman:

لِلْمُتَّقِينَ

“Bagi orang-orang yang bertaqwa.”

Taqwa sebagaimana yang telah kita ketahui bersama menjaga diri dari azab Allah dengan mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya serta menjauhi apa yang Allah larang

Yang Kedua: Menginfakkan Harta di Kala Lapang maupun Sempit
Allah berfirman:

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ

“Orang-orang yang menginfakkan hartanya, baik di waktu lapang maupun sempit.”

Penghuni surga menunaikan apa saja yang diperintahkan untuk diinfakkan seperti zakat, shadaqah, dan tidak lupa pula nafkah bagi keluarga mereka. Tidak hanya di waktu lapang (banyak harta), namun ketika mereka ditimpa dengan kesempitan mereka tetap berinfak.

Yang Ketiga: Menahan Amarah

وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ

” Orang-orang yang menahan amarahnya ”

Sebagian dari kita mungkin merasa takjub. Ternyata karakteristik penghuni surga adalah dia mampu menahan amarahnya. Suatu perkara yang mungkin terasa berat bagi sebagian orang. Betul?

Yang Keempat: Pemaaf

وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ

“Mema’afkan kesalahan orang lain.”

Ini juga perkara yang berat. Memaafkan dengan tidak menuntut balas meskipun mampu untuk melakukannya. Namun sebagai catatan, jangan memberi maaf dalam semua kondisi. Ada saatnya pemberian maaf hanya menambah kejahatan seseorang semakin menjadi-jadi. Yang seperti ini bukanlah pemberian maaf yang baik dan terpuji.

Yang Kelima: Bila melakukan Dosa, Ingat kepada Allah dan Mohon Ampun kepada Allah

وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ

“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka”

Inilah karakteristik penduduk surga. Bila dia melakukan dosa, dia lantas mengingat Rabbnya dan segera meminta ampun.

Yang Keenam: Tidak Meneruskan Perbuatan Dosa ketika Mereka Mengetahui itu Dosa

وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ

“Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.”

Inilah karakteristik yang keenam dan terakhir dalam pembahasan ayat-ayat ini.
Sebagai tambahan, Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin mengatakan bahwa terus-menerus melakukan dosa dalam keadaan seseorang itu tahu bahwa itu dosa akan menyebabkan dosa kecil menjadi besar. Oleh karena itu jangan anggap enteng dosa kecil, apalagi bila terus menerus dikerjakan.

Jadi kesimpulannya, ada enam karakteristik penduduk surga yang disebutkan dalam ayat ini. Baiknya kita ulang sekali lagi agar kita ingat dan kita amalkan:
1.    Bertaqwa
2.    Menginfakkan Harta di Kala Lapang maupun Sempit
3.    Menahan Amarah
4.    Pemaaf
5.    Bila melakukan Dosa, Ingat kepada Allah dan Mohon Ampun kepada Allah
6.    Tidak Meneruskan Perbuatan Dosa ketika Mereka Mengetahui itu Dosa

Semoga Allah subhanahu wata’ala menganugerahkan kepada kita enam karakter mulia tersebut, dan memasukkan kita semua ke dalam surga-Nya.

Wallahu a’lam bishshawab.

 UII kembali mengukir capaian baru dengan raihan para mahasiswa yang berhasil lolos dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-29 di Institut Pertanian Bogor (IPB) tanggal 8 – 11 Agustus 2016. Seperti yang diumumkan Kementerian RISTEKDIKTI melalui lamannya, UII berhasil meloloskan 7 (tujuh) tim PKM V Bidang untuk mengikuti ajang bergengsi di antara mahasiswa pengusul program kreativitas mahasiswa (PKM) di seluruh Indonesia ini. Tim PKM UII yang lolos ke PIMNAS XXIX di Bogor terdiri dari tiga tim PKM-Penelitian yang berasal dari Prodi Kedokteran, Prodi Kimia, dan Prodi Psikologi, 2 tim PKM-Karsa Cipta dari Prodi Teknik Industri, 1 tim PKM-Kewirausahaan dari Prodi Statistika FMIPA, dan 1 tim PKM-Pengabdian Masyarakat dari Prodi Ilmu Komunikasi FPSB.
Dengan capaian tersebut, UII menjadi perguruan tinggi swasta yang berhasil mengirimkan tim PKM terbanyak. Hal ini mendudukkan UII berada di ranking 14 dari seluruh perguruan tinggi (PTN dan PTS) dan menempati ranking 1 PTS se-Indonesia apabila dilihat dari jumlah partisipasi tim dalam ajang PIMNAS XXIX. Di tahun-tahun sebelumnya, UII masih menempati ranking di luar 10 besar PTS se-Indonesia.
Wakil Rektor III UII Dr. Abdul Jamil, SH, MH menyampaikan harapannya berupa target UII untuk meraih minimal 2 medali dalam ajang tersebut. Dari 7 tim yang akan tampil di PIMNAS XXIX, ia cukup optimis target ini dapat dicapai oleh tim. “Hal ini sangat penting mengingat capaian medali PIMNAS merupakan indikator utama dalam perangkingan perguruan tinggi versi RISTEKDIKTI untuk kriteria bidang kemahasiswaan”, ujarnya.
Untuk mempersiapkan tim PKM UII agar bisa tampil maksimal, Tim Direktorat Kemahasiswaan UII akan melaksanakan program pembekalan (karantina) Pra-PIMNAS bagi tim PKM UII terpilih. Karantina bertujuan untuk melatih skill presentasi dan membantu dalam menyiapkan artikel ilmiah serta poster yang akan dikirim ke PIMNAS.
Direktur Pembinaan Bakat Minat dan Kesejahteraan (DPBMKM) UII yang juga Koordinator Pengelolaan PKM UII Beni Suranto, S.T. M.SoftEng mengutarakan bahwa prestasi ini tidak lepas dari keberhasilan UII mengirimkan sekitar 1.000 proposal PKM. Dari jumlah tersebut sudah terlihat antusiasme dan keseriusan pihaknya untuk meraih hasil positif dalam PIMNAS.
“Sebelumnya UII juga sukses menjadi tuan rumah pelaksanaan MONEV PKM bersama dengan RISTEKDIKTI di bulan Juni 2016”, tambahnya. Peningkatan prestasi dalam bidang PKM merupakan hasil dari kerja keras dan semangat berprestasi para mahasiswa UII. Universitas juga memberikan dukungan penuh melalui Tim Kemahasiswaan UII dan PKM CORNER UII. Selain itu Tim Kemahasiswaan di tiap fakultas dan juga para dosen pendamping senantiasa aktif mendorong mahasiswa untuk terus giat mengikuti PKM.