Dua alumni Kimia UII yang merupakan dosen dari Program Studi DIII Analis Kimia FMIPA UII, Reni Banowati Istiningrum, M.Sc. dan Yuli Rohyami, M.Sc. telah mendapatkan sertifikat kompetensi sebagai asesor kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Keduanya telah dinyatakan lulus dalam pelatihan asesor pada bulan September 2014 di Bandung dan telah dinyatakan lulus dalam uji kompetensi sebagai asesor kompetensi. Capaian ini sekaligus memberikan kontribusi bertambahnya asesor kompetensi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Sains Terapan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia.
Satu kebanggaan bagi Program Studi Kimia atas kepercayaan yang diberikan kepada dua alumninya. Untuk menjadi asesor kompetensi harus memenuhi persyaratan dalam pedoman pelatihan dan sertifikasi asesor kompetensi dari BNSP. Perjuangan menjadi seorang asesor membutuhkan kerja keras. Asesor harus memiliki sertifikat kompetensi pada unit-unit kompetensi merencanakan, melaksanakan dan mengkaji ulang asesmen yang dikeluarkan oleh BNSP. Sertifikat ini didapatkan melalui proses uji kompetensi dalam kegiatan real assesment yang diselenggarakan di tempat uji kompetensi (TUK) Laboratorium Instrumentasi UPI Bandung. Hanya peserta yang direkomendasikan telah kompeten sebagai calon asesor dari master asesor yang berhak menjadi asesor kompetensi. Asesor juga harus memiliki tiga kompetensi dalam merencanakan penilaian (MET.AS.00.001.01), melaksanakan penilaian (MET.AS.00.002.01), dan mengkaji ulang penilaian (MET.AS.00.003.01). Kompetensi ini diperoleh selama mengikuti Workplace Assessor Training Program secara lengkap diikuti dengan uji kompetensi secara mandiri minimal dua kali.
Kedua asesor ini nantinya akan diberikan kewenangan dalam menilai dan memutuskan hasil uji kompetensi bahwa peserta uji telah memenuhi bukti yang dipersyaratkan untuk dinyatakan kompeten atau belum kompeten pada unit kompetensi yang dinilai serta merekomendasikan hasil tersebut kepada LSP Sains Terapan atau BNSP. Thorikul Huda, M.Sc. selaku Direktur LSP Sains Terapan, juga Alumni Kimia Angkatan 99, menuturkan bahwa, ketersediaan dua asesor kompetensi ini telah memenuhi persyaratan minimal dalam pengajuan lisensi LSP dari BNSP. LSP Sains Terapan selama satu tahun ke depan, akan mentargetkan 5 personel untuk mengikuti pelatihan dan sertifikasi asesor kompetensi.
Selain berperan sebagai asesor kompentensi dan tim perumus komite skema sertifikasi, kedua dosen tersebut ditugaskan sebagai pengelola LSP Sains Terapan. Saat ini Reni Banowati Istiningrum, M.Sc. juga ditugaskan sebagai Manajer Mutu dan Standardisasi dan Yuli Rohyami, M.Sc. ditugaskan sebagai Manajer Sertifikasi pada LSP Sains Terapan. Adanya asesor kompetensi ini akan diberikan tugas dalam memberikan masukan dalam pengembangan materi uji kompetensi, pengembangan proses uji kompetensi dan dapat berpartisipasi dalam aktifitas sosialisasi dan penerapan pelatihan/penilaian berbasis kompetensi. Seluruh civitas akademika Program Studi Kimia FMIPA UII mengucapkan selamat bekerja dan menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya.
Kedua asesor ini nantinya akan diberikan kewenangan dalam menilai dan memutuskan hasil uji kompetensi bahwa peserta uji telah memenuhi bukti yang dipersyaratkan untuk dinyatakan kompeten atau belum kompeten pada unit kompetensi yang dinilai serta merekomendasikan hasil tersebut kepada LSP Sains Terapan atau BNSP. Thorikul Huda, M.Sc. selaku Direktur LSP Sains Terapan, juga Alumni Kimia Angkatan 99, menuturkan bahwa, ketersediaan dua asesor kompetensi ini telah memenuhi persyaratan minimal dalam pengajuan lisensi LSP dari BNSP. LSP Sains Terapan selama satu tahun ke depan, akan mentargetkan 5 personel untuk mengikuti pelatihan dan sertifikasi asesor kompetensi.
Selain berperan sebagai asesor kompentensi dan tim perumus komite skema sertifikasi, kedua dosen tersebut ditugaskan sebagai pengelola LSP Sains Terapan. Saat ini Reni Banowati Istiningrum, M.Sc. juga ditugaskan sebagai Manajer Mutu dan Standardisasi dan Yuli Rohyami, M.Sc. ditugaskan sebagai Manajer Sertifikasi pada LSP Sains Terapan. Adanya asesor kompetensi ini akan diberikan tugas dalam memberikan masukan dalam pengembangan materi uji kompetensi, pengembangan proses uji kompetensi dan dapat berpartisipasi dalam aktifitas sosialisasi dan penerapan pelatihan/penilaian berbasis kompetensi. Seluruh civitas akademika Program Studi Kimia FMIPA UII mengucapkan selamat bekerja dan menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya.

Brand Ambassador Program Studi Kimia UII Tahun 2015 ini adalah seorang alumni akan berbagi pengalaman hidupnya yang tentu sayang untuk dilewatkan! yuk simak baik-baik yaa..
Khoiria Oktaviani yang akrab dipanggil “Khoir” ini pantas disebut inspiring woman loh guys! Khoir berhasil mematahkan anggapan bahwa IPK akan menurun apabila kita mengikuti organisasi maupun kegiatan non-akademik lainnya. Buktinya saja, Khoir berhasil pendapat IPK tertinggi yakni 3.95 dan mempersembahkan pin emas pertama untuk Program Studi Kimia pada Wisuda Tahun 2007. ( wow amazing!) Tentunya kita sebagai mahasiswa Program Studi Kimia turut bangga atas prestasi yang Khoir raih. Tidak hanya sampai disitu, Khoir juga aktif dalam kepengurusan Himpunan Mahasiswa Kimia (HMK) sebagai Koordinator di divisi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) dan mengikuti Pekan Ilmiah Mahasiswa hingga ke PIMNAS. Beliau berhasil meraih medali perunggu untuk cabang PKM Penelitian. Ia kemudian menceritakan bagaimana perjuangannya untuk mencapai semua itu.

Biografi
Nama : Khoria Oktaviani, S.Si., SIP., M.Sc.
Tempat, Tanggal Lahir : Temanggung, 9 Oktober 1984
Alamat : Perum Madureso Indah No. 100 Temanggung. Jawa Tengah 56229
e-mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan
1. SDN Kowangan I Temanggung (1996)
2. SLTPN 02 Temanggung (1999)
3. SMUT Krida Nusantara Bandung (2002)
4. Program Studi Kimia, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta (2002-2006)
5. Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (2003-2008)
6. University of Tsukuba, Jepang (2012-2014)
“Tentunya semua tak lepas dari dukungan Bapak-Ibu Dosen Kimia UII, yang tidak hanya menganggap kami sebagai mahasiswa, tetapi sudah seperti keluarga sendiri, ” ujar Khoir. Beratnya perjuangan semakin terasa ketika di tahun kedua ia mengikuti SNMPTN dan berhasil diterima di Universitas Gadjah Mada di jurusan Ilmu Komunikasi. “Kimia tetap pilihan utama saya, karena saya yakin Kimia adalah rumah saya untuk berkarya, dan Ilmu Komunikasi melengkapi kemampuan saya untuk menulis dengan lebih baik ”, tutur Khoir.
Selain kuliah bolak-balik UII-UGM dan berorganisasi, Khoir juga tentor di beberapa lembaga bimbingan belajar, mengajar tambahan pelajaran Kimia di SMA N 1 Babarsari, dan juga koresponden di Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA Biro Yogyakarta, di Jalan Taman Siswa. “Sedihnya kalau pulang ngajar mengajar kelas Kimia di SSC Bantul hujan deras malam-malam, atau meliput berita live yang kadang kita tidak tau kapan selesainya, dan masih harus mikir ngerjain laporan praktikum. Benar-benar masa-masa perjuangan,” ceritanya bernostalgia.
Saat ini Khoir bekerja sebagai staff Kementerian Energi dan Sumber Daya (ESDM) dan mendapatkan beasiswa Monbukagakusho (beasiswa dari Pemerintah Jepang) untuk melanjutkan S2 di Tsukuba University dengan mengambil tema penelitian “Application of Pulping and Bleaching Method to Pretreatment of Empty Fruit Bunch for Effective Enzymatic Saccharification”.
Ia bercerita, saat melamar pekerjaan ataupun beasiswa yang terpenting adalah percaya diri dan membuktikan kita yang paling layak ada di posisi itu. Kita harus percaya diri dengan Jurusan yang kita pilih, kita bangga dengan almamater kita, tak lupa didukung kemampuan lain dengan bukti sertifikat yang kita punya.

BEASISWA PENDIDIKAN DAN PENELITIAN
Tahun 2003–2005 : Beasiswa PT Djarum Kudus Universitas Islam In donesia.
Tahun 2005-2006 : Beasiswa Yayasan Toyota-Astra Universitas Islam Indo nesia.
Tahun 2005 : Beasiswa Penelitian Program Kreativitas Mahasiswa Bi dang Penelitian (PKMP) dari Direktorat Jenderal Pen didikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional (Sin etron Remaja dan Perilaku Imitasi Anak-anak: Studi Ten tang Pengaruh Sinetron Terhadap Perilaku Imitasi Anak- anak Sekolah Dasar di Kota Yogyakarta).
Tahun 2005 :Beasiswa Penelitian Program Kreativitas Mahasiswa Bi dang Penelitian (PKMP) dari Direktorat Jenderal Pen didikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional (Pe man faatan Limbah Fly Ash Menjadi Material Terembani MnO2 dan Peng gunaannya Pada Desinfektasi Fotokatalitik Bakteri E cherichia coli).
Tahun 2006 : Beasiswa Penelitian Akhir (Skripsi) UII dari PT Djarum Kudus (Mempelajari Pengaruh Gugus Halida dalam Sinte sis Amileugenol dari Minyak Daun Cengkeh).
Tahun 2006 : Beasiswa Penelitian Akhir (Skripsi) UGM dari Fisipol UGM dalam Program Hibah Jurnal Mahasiswa (Adegan Kekerasan dalam Film Kartun: Analisis Isi Perilaku Kekerasan dalam Film Kartun Tom and Jerry Kids dan Spongebob Squarepants yang Ditayangkan di Televisi Pe riode Juli-Agustus 2007).
Tahun 2007 : Beasiswa Mahasiswa Berprestasi Bidang Penelitian Universi tas Gadjah Mada.

PENGALAMAN ORGANISASI DAN EKSTRAKURIKULER
Tahun 2002–2003 : Reporter, Pers Mahasiswa Universitas Islam Indonesia `HIMMAH`.
Tahun 2003-2004 : Staff Departemen Penelitian dan Pengembangan Himpunan Mahasiswa Kimia (HMK), Fakultas MIPA Universitas Islam Indonesia.
Tahun 2004-2005 : Bendahara Umum Ikatan Beswan Djarum Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Tahun 2004-2005 : Koordinator Departemen Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Himpunan Mahasiswa Kimia (HMK), Fakultas MIPA Universitas Islam Indonesia.
Tahun 2005-2006 : Koordinator Bidang Pengabdian Masyarakat Ikatan Beswan Djarum Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Tahun 2006-2007 : Koresponden Kantor Berita Nasional ANTARA Biro Yogyakarta.

CAPAIAN PRESTASI
Tahun 1999 : Peserta Jambore Dunia ke-19 di Piqarquin, Hacienda, CHILE, Amerika Selatan.
Tahun 2002 : Juara I Olimpiade Kimia Tingkat Universitas di Universitas Islam Indonesia.
Tahun 2004 : Finalis Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Regional DIY- JATENG, diselenggarakan oleh BEM Fakultas MIPA Univer sitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Tahun 2004 : Finalis Lomba Karya Tulis Hari Bhayangkara ke-58 Tingkat Nasional.
Tahun 2005 : Juara II ”Presentasi Pemikiran Kritis Mahasiswa (PPKM)” Bidang Polkam Tingkat Nasional yang diselenggarakan di Universitas Udayana Denpasar.
Tahun 2006 : Finalis ”Presentasi Pemikiran Kritis Mahasiswa (PPKM)” Bi dang Polkam Tingkat Nasional yang diselenggarakan di Universitas Tanjungpura Pontianak.
Tahun 2006 : Finalis ”Hitachi Young Leadership Invitation (HYLI)” Ting kat Universitas di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Tahun 2006 : Juara III Nasional pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) XIX kategori PKMP, diselenggarakan oleh Direk torat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen DIKTI) Departemen Pendidikan Nasional di Universitas Muhammadiyah Malang.
Tahun 2006 : Lulusan Terbaik I Fakultas MIPA Universitas Islam Indone sia Pada Wisuda Periode I Tahun Akademi 2006/2007.
Tahun 2006 : Wisudawan Berprestasi Akademik Terbaik (IPK 3.95 dan waktu studi 4 tahun 1 bulan) pada wisuda Doktor, Magister, Sarjana, dan Ahli Madya Periode II Universitas Islam Indonesia 2006/2007.
Tahun 2006 : Lulusan Terbaik II Jurusan Ilmu Komunikasi pada Wisuda Periode II Universitas Gadjah Mada 2007/2008.

Sumber: Zulfa Zuhrufa-http://hmk-uii.blogspot.com/2013/12/chems-star-khoria-oktaviani-ssi-sip.htm

Ustadz Fathurrahmi, biasa kami memanggilnya. Beliau adalah tercatat mahasiswa Program Studi Kimia tahun kedua pendirian yaitu angkatan tahun 1996. Berasal dari Aceh dengan wajah khas dari tanah rencong, kearab-araban, menjadi mahasiswa yang terkenal alim dan biasa dipanggil “Al Ustadz”. Selama kuliah, Ust. Fathurrahmi ini aktif diberbagai organisasi, internal maupun eksternal UII. Organisasi Internal UII, belaiu aktif di DPM-LEM Fakultas MIPA, HMK Kimia, Takmir Masjid Ulil Albab dan KODISIA (Krop Dakwah Universitas Islam Indonesia). di Takmir Masjid Ulil Albab, belaiu menjadi pionir dan pendiri sekaligus generasi awal pengurus masjid Kampus UII, beliau tercatat sebagai muadzin dan imam generasi pertama Masjid Ulil Albab, Kampus Terpadu UII. di KODISIA, Ustadz yang satu ini pernah menjadi ketua umum organisasi dakwah kampus ini, sekaligus sebagai pendiri juga. Selain organisasi kemahasiswan internal, beliau aktif di Himpunan Mahasiswa Indonesia (MHI) MPO, komisariat UII.
Sebagai rujukan dalam soft skill membaca Al qur’an, Ust. Fathurrahmi sering diundang menjadi Qori’ dalam acara-acara yang dilaksanakan oleh UII seperti Wisuda dan lainnya. belaiu juga sering menjadi pembicara kajian dan khotib juma’at baik di kampus maupun di masjid-masjid di sekitar kampus UII.
Setelah lulus dari kimia UII, Ustadz yang dilahirkan di prapat hilir Aceh, 4 Nopember 1978, bekerja di Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh (LAZIS) UII, dan disambi dengan menempuh pendidikan S2 nya di Kimia Lingkungan, Jurusan Kimia UGM. setelah lulus kemudian belaiu kembali ke Aceh dan diterima di Jurusan Kimia Universitas Syah Kuala sebagai Dosen, hingga sekarang.
Biodata:
Nama : Fathurrahmi, S.Si., M.Si.
Tempat Lahir : Prapat Hilir, Aceh.
Tanggal Lahir : 4 Nopember 1978
email : [email protected]

Riwayat Pendidikan:
SD : SDN 6 tahun 1990 di Aceh Tenggara
SMP : SMPN IDI tahun 1993 di Aceh Timur
SMA : SMAN 2 1996 di Banda Aceh
S1 : Program Studi Kimia FMIPA Universitas Islam Indonesia Jogjakarta 2003
S2 : Kimia Lingkungan, Jurusan Kimia FMIPA Universitas Gajah Mada tahun 2008

Publikasi (Publications)
Jurnal (Journals):
1. Fathurrahmi, 2013, Identification of Natural clay’s type using X-ray diffractioon, Jurnal Natural, Vol.13, 5, -.
2. Fathurrahmi, 2012, Analysis of mineral contents Ca,Mg,Fe and Na in Natural Bentonite clay, Jurnal Natural, No.1, V,5,-.

Prosiding (Proceedings):
1. Fathurrahmi, 2012, Modification of Catalyst Natural Zeolite by using TiO2, Seminar dan Rapat Tahunan BKS PTN-B MIPA, Seminar Nasional, Uimed Medan, 12 Mei 2012, Medan, FMIPA Universitas Negeri Medan, 6, 978-602-9115-28-4.

Menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif, lulusan perguruan tinggi di Indonesia tidak lagi dapat sekedar mengandalkan ijazah dan reputasi universitas tempatnya belajar. Lebih dari itu, selain harus membekali diri dengan wawasan keilmuan, softskill, dan sederet standar kompetensi, mereka juga harus membangun kesiapan mental untuk mau belajar dan Haus dengan Tantangan yang mampu membedakannya dari lulusan universitas kebanyakan. Kesiapan mental tersebut dibangun dari pondasi sikap yang selalu percaya diri dan tidak minder dalam menghadapi setiap tantangan. Kedua sifat inilah yang diharapkan dimiliki oleh para lulusan Prodi Kimia UII sehingga menjadikan mereka sebagai pribadi yang unik dan berkarakter. Karena di luar sana, medan yang akan dihadapi mahasiswa setelah lulus, akan penuh tantangan dan menuntut kita untuk selalu harus Mau Belajar agar survive dan sukses.
Seperti yang disampaikan oleh Bursan Pemuda Yuly, S.Si., Alumni Prodi Kimia angkatan 1998. Berbekal pendidikan pada awal pendirian Program Studi Kimia, yang merupakan masa perjuangan, dengan tidak sengaja membentuk karakter yang kuat pada diri Bursan, yang tidak gentar dengan tantangan. Saat ini Bursan bekerja di PT. AGRO SENTOSA RAYA (AGROCHEMICAL INDUSTRY), Sebagai HEAD of DEPARTMENT WAREHOUSE & DISTRIBUTION. Dari nama jabatannya memang tidak ada yang berhubungan dengan kimia. nNamun terlepas dari semuanya, berkat kemauaan yang besar untuk belajar dan beradaptasi dan haus dengan tantangan maka, Bursan menerima pekerjaan tersebut.
Tercatat sudah beberapa kali, Bursan berpindah pekerjaan, selain pertimbangan Pendapatan yang meningkat, pertimbangan lainnya juga karir, serta dengan bertambahnya pengalaman akan meningkatkan kualitas personal kita. Berikut beberapa Pekerjaan yang pernah ditekuni oleh Bursan:
1. Medical Representative di PT. Interbat Industri Farmasi selama 1 tahun – 6 bulan.
2. Production Supervisor di PT. Kotamas Jayaraya Plastic Injection Moulding selama 1 tahun – 2 bulan.
3. Production Asst. Supervisor di PT. Pertama Presisi Bintan (Dai-ichi Seiko Group) Plastic Connector & Injection Molding selama 1 tahun.
4. Production Control di PT. Matahari Leisure (LAI Games Group) Amusement Machine Industry selama 6 bulan.
5. Production Planning & Inventory Control Staff di PT. Sinar Syno Kimia (Sinarmas Group) Dyestuffs, Printing Inks, OBA & Paper Chemicals selama 3 tahun.
6. PT. Dharma Guna Wibawa Chemicals (Hextar Group) Agrochemicals Industry selama 6 bulan.
7. PT. Agro Sentosa Raya (Hextar Group) Agrochemicals Industry selama 6 bulan
8. Warehouse & Distribution (HOD) di PT. Agro Sentosa Raya (Hextar Group) Agrochemicals Industry selama 2 tahun – 6 bulan sampai sekarang.
Bursan memberikan pesan dan semangat kepada mahasiswa baru dalam acara Studium Generale Program Studi Kimia FMIPA UII, pada tanggal 8 September 2015 yang lalu. “selalu rajin belajar dan yang terpenting mau belajar, karena di dunia kerja kita akan mendapatkan banyak tantangan, yang sangat mungkin di luar ekspektasi kita”. ungkapnya. “bisa jadi kesempatan bekerja kita tidak ada hubungannya dengan Kimia, tapi jika kita memiliki sikap dan karakter yang baik, mau belajar dan haus tantangan maka tidak ada yang tidak mungkin” tambanya. Apa yang disampaikan Bursan memang benar, kuliah itu bukan untuk mencari pekerjaan goal akhirnya, tetapi menambah ilmu dan membentuk karekter positif sebagai bekal di duani kerja kelak.

Sosok M. Decki Iskandar, S.Si., MM., merupakan jebolan Prodi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Aalam (FMIPA) Universitas Islam Indonesia (UII) tahun 2004. Decki lahir di Mataram, 22 Januari 1981 mulai mengenyam bangku kuliah pada tahun 1999 dan mengabil Jurusan Stata 1 Ilmu Kimia. Setelah lulus dari S1 ia pun segera kembali ke tanah kelahirannya di Lombok, Nusa Tenggara barat (NTB). Dia bertekat untuk mengabdi dan membangun daerahnya dengan bekal ilmu yang telah diperolehnya sewaktu duduk di bangku kuliah.
Rupanya Tekad yang bulat itu akhirnya menjatuhkan pilihannya di rumah sakit milik pemerintah daerah RSUD Provinsi NTB sebagai Satf Instalasi Laboratorium Klinik mulai April 2005-2008. Untuk mendukung karir dan menambah ilmu serta wawasannya, alumni MTs dan MA ponpes Nurul Hakim Kediri Lombok Barat tersebut pada tahun 2012 menempuh S2 Magister Manajemen di Universitas Mataram dan lulu di tahun 2013.
Perjalanan kari suami dari Nur’aini, S.Pd. dan ayah dari M. Fayyadh Sya’bana Rahmatillah ini cukup dibilang gemilang. Perjuangan selama mengabdi di rumah sakit berplat merah tersebut berbuah manis. Mulai tahun 2008 mantan aktivis LEM dan unit keagamaan “Jama’ah Al Guroba tersebut diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai staf Subbag Penyusunan Program Bagian Perencanaan dan Pengembangan. Karena kegigihan dan keuletan serta kemampuan yang mumpuni, akhirnya sosok yang beramat di Jl. TGH. M. Siddiq No. 25 Karang Anyar, Kelurahan Monjok Barat, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram 83122 NTB tersebut menduduki sebagai Manajer Perencanaan dan Pengembangan di RSUD Mataram NTB sampai sekrang ini.
Disela-sela waktu pelantikannya sebagai Ketua Ikatan Alumni Kimia UII wilayah Lombok NTB pada akhir Oktober 2015 kemarin, dia mengenang dan menceritakan pahit getirnya saat mencari perguruan tinggi. Ia menceritakan bahwa lulus dari SMA bertekat untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi di universitas yang menurutnya sangat luar biasa, yang mencetak generasi “Agent of Chenge” yang berkualitas, berakhlakul karimah dan berintelktual Islami. Dan pilihan itu akhirnya jatuh di Universitas Islam Indonesia (UII). Saat itu Ia memilih salah satu program studi yang baginya langka dan unik, karena di daerahnya belum ada bidang studi tersebut. “Itulah yang membuat saya bangga menjadi lulusan Program Studi Kimia FMIPA UII” cetusnya dengan bangga.
“Patut disyukuri bahwa apa yang saya lakukan selama perkuliahan dengan adanya bimbingan, arahan dan masukan dosen-dosen baik di bangku kuliah maupun di laboratorium mampu membuat saya bangga dan sedikit terharu yang luar biasa, karena tanpa adanya bimbingan dosen-dosen selama ini, maka saya tidak dapat sukses seperti sekarang ini” kenangnya.
Kepada UII News dia menceritakan kesibukan dan pengabdiannya sebagai abdi negara yang setiap harinya bertugas merencanakan segala kebutuhan dan kelengkapan dalam operasional Rumah Sakit, Tidak hanya itu, kegiatan yang ruang lingkupnya dengan pemerintah pusat pun ia geluti serta mengadvokasi anggaran yang ada di Kementrian Kesehatan yaitu Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Tugas Pembantuan (DTP) yang diberikan pusat untuk Pemerintah Daerah.
Disela-sela waktu pelantikannya sebagai Ketua Ikatan Alumni Kimia UII wilayah Lombok NTB pada akhir Oktober 2015 kemarin, dia mengenang dan menceritakan pahit getirnya saat mencari perguruan tinggi. Ia menceritakan bahwa lulus dari SMA bertekat untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi di universitas yang menurutnya sangat luar biasa, yang mencetak generasi “Agent of Chenge” yang berkualitas, berakhlakul karimah dan berintelktual Islami. Dan pilihan itu akhirnya jatuh di Universitas Islam Indonesia (UII). Saat itu Ia memilih salah satu program studi yang baginya langka dan unik, karena di daerahnya belum ada bidang studi tersebut. “Itulah yang membuat saya bangga menjadi lulusan Program Studi Kimia FMIPA UII” cetusnya dengan bangga.
“Patut disyukuri bahwa apa yang saya lakukan selama perkuliahan dengan adanya bimbingan, arahan dan masukan dosen-dosen baik di bangku kuliah maupun di laboratorium mampu membuat saya bangga dan sedikit terharu yang luar biasa, karena tanpa adanya bimbingan dosen-dosen selama ini, maka saya tidak dapat sukses seperti sekarang ini” kenagnya.
Kepada UII News dia menceritakan kesibukan dan pengabdiannya sebagai abdi negara yang setiap harinya bertugas merencanakan segala kebutuhan dan kelengkapan dalam operasional Rumah Sakit, Tidak hanya itu, kegiatan yang ruang lingkupnya dengan pemerintah pusat pun ia geluti serta mengadvokasi anggaran yang ada di Kementrian Kesehatan yaitu Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Tugas Pembantuan (DTP) yang diberikan pusat untuk Pemerintah Daerah