,

Dhina Fitriastuti, M.Sc.: Keajaiban Air dan Mukjizat di dalamnya

Air merupakan senyawa yang penting bagi semua mahluk hidup. Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di bumi dengan tiga wujud yakni padat (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air memiliki sifat kristal dalam wujud padatnya. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau dalam keadaan normal. Zat ini merupakan pelarut penting dengan kemampuan melarutkan banyak zat kimia lainnya. Di balik semua itu ternyata ada rahasia besar terkandung dalam air.

Air sangat erat kaitannya dengan kesadaran diri seseorang. Dalam riset yang terangkum dalam buku “The Hidden Message in Water”, peneliti dari jepang Dr. Mesaru Emoto yang juga merupakan seorang dosen populer menggambarkan kemampuan air dalam mengabsorbsi, menahan dan bahkan mentransmisikan kembali perasaan dan emosi manusia. Dengan menggunakan high-speed photography, kristal yang terbentuk dalam air yang dibekukan menunjukan perubahan saat pikiran terkonsentrasi dan spesifik diarahkan ke arahnya. musik gambar visual, kata-kata tertulis di atas kertas dan foto juga berdampak pada struktur kristal.

Dr. Masaru Emoto membuktikan bahwa air sanggup membawa pesan dan informasi positif. Kata-kata memiliki kekuatan yang luar biasa dalam proses penciptaan, di mana kata-kata dapar mempengaruhi situasi yang sedang terjadi. Ini disebabkan karena kata-kata yang diucapkan memiliki daya. Di dalam bukunya yang lain, yakni “The true Power of Water”, Dr. Masaru telah membuktian bahwa kata baik apapun yang diucapkan maupun yang tidak diucapkan akan mempengaruhi molekul air.

Dr. Masaru berteori bahwa karena air memilki kemampuan untuk menerima berbagai frekuensi, hal itu juga juga dapat mencerminkan alam semesta dengan cara yang sama. Dia menemukan bahwa air dari amata air yang terpapar dengan kata-kata yang penuh kasih menunjukan pola kepingan salju yang cemerlang, kompleks dan berwarna-warni, sementara air yang tercemar dan terpapar pikiran negatif membentuk pola asimetris yang tidak lengkap dan tidak beraturan.

Air sangat penting bagi semua mahluk hidup. Pada beberapa organisme, 90%berat tubuhnya berasal dari air. Dalam tubuh manusia dewasa, 60%-70% nya adalah air. Menurut Mitchell (1945), otak dan jantung terdiri dari 73% air, dan paru-paru sekitar 83% air. Kulit mengandung 64% air, otot dan ginjal 79% dan bahkan tilang mengandung 31% air. Bahkan sekitar 71% permukaan bumi tertutup oleh air dan lautan mengandung sekitar 96,5% dari seluruh air bumi.

Jauh sebelum penemuan tersebut, Alloh SWT. telah dengan jelas berfirman bahwa Alloh SWT. menjadikan sesuatu yang hidup berasal dari air.

“Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit bumi itu keduanya dulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air, kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka mereka tidak juga beriman?” (QS. Al Anbiyaa: 30).

Kata-kata yang baik dalam Islam terangkum dalam kalimat dzikir yang banyak terdapat dalam Al Qur’an. Dzikir merupakan aktivitas ibadah dalam umat Islam untuk menginagt Alloh SWT. Ada begitu banyak kalimat dzikir yang disunnahkan untuk dilafadzkan setiap harinya. Dzikir ini menjadi kunci ketenangan dan kebahagiaan hidup di dunia serta kesejahteraan di akhirat kelak. Karena begitu pentingnya berdzikir hingga amalan yang satu ini menjadi salah satu kewajiban yang tercantum dalam Al Qur’an. Alloh Azza Wajalla memerintahkan kaum mukminn untuk banyak berdzikir sebanyak-banyaknya kepada-Nya. Alloh SWt. berfirman:

” Wahai orang-orang  yang beriman, ingatlah kepada Alloh, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya”. (QS. Al Ahzab: 41).

Hati orang yang mencintai Alloh SWT. tidak akan tenang kecuali dengan dzikir kepada-Nya dan jiwa orang-orang yang rindu kepada-Nya tidak tenang kecuali ingin berjumpa dengan-Nya. Lalu ketikakita memperbanyak bacaan dzikir ataupun bacaan Al Qur’an, bagaimana bentuk molekul iar dalam tubuh kita yang bereaksi terhadapnya? Wallohu A’lam Bisshowab.

diterbitkan di Kolom Hasanah UII News edisi 179 Volume 16 Nomer 3 Maret 2018.