Tiga Mahasiswa UII Ciptakan Alat Pendeteksi Formalin Pada Makanan Berteknologi Elektrokimia Terintegrasi Smartphone
Tiga mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII), yang tergabung dalam Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta (PKM-KC) dibawah bimbingan Wiyogo Prio Wicaksono, S.Si., M.Si. berhasil menemukan solusi tepat untuk mendeteksi berbagai jenis makanan yang diduga mengandung formalin yang beredar di masyarakat dengan sebuah alat deteksi formalin yang mudah digunakan. Inovasi baru dari Tim UII ini dinamakan “SmartFor-PD” yang diketuai oleh Muhammad Fahmi Khoirudin, mahasiswa Program Studi Kimia UII angkatan 2015.
Melibatkan mahasiwa dari Program Studi Kimia angkatan 2015 lainnya yaitu Rico Nurillahi dan mahasiswa Teknik Elektro yaitu Muhammad Andaru Dwi Diva angkatan 2016. Fahmi mengatakan penelitian ini berawal dari observasi terhadap banyaknya kasus temuan berbagai makanan yang mengandung formalin di berbagai pasar-pasar tradisional. Padahal seperti yang kita ketahui bahwa formalin merupakan bahan kimia yang digunakan sebagai pengawet bahan non pangan yang bersifat beracun dan berbahaya jika dikonsumsi oleh manusia. Menurut anggota lainnya yaitu Muhammad Andaru mengatakan bahwa penemuan ini dapat menjadi solusi alternatif untuk masyarakat agar lebih berhati-hati dalam membeli berbagai jenis makanan yang diduga mengandung formalin di pasaran, karena alat ini didesign dengan mengintegrasikan teknologi elektrokimia dengan smartphone sehingga lebih mudah untuk dilakukan oleh siapa pun. Penelitian dan pembuatan alat ini telah dilakukan oleh Tim UII selama kurang lebih 2 bulan dan penelitian ini tidak akan berjalan lancar tanpa peran dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Republik Indonesia yang telah memberikan bantuan dana melalui program PKM-KC.