UII Berkomitmen Mencetak Generasi Ulil Albab Yang Peduli Permasalahan Bangsa
Generasi muda adalah tulang punggung bangsa, pemuda adalah harapan bangsa, di pundak para pemuda lah persoalan-persoalan bangsa ini, dan hanya di kaki mereka itulah kehidupan bangsa ini mengarah. Universitas Islam Indonesia sebagai perguruan tinggi yang didirikan oleh para pendiri bangsa memiliki kewajiban membentuk generasi ulil albab, yang memiliki kepedulian terhadap permasalahan yang dihadapi bangsa.
Demikian disampaikan oleh Direktur Direktorat Penelitian dan Pengembangan Agama Islam (DPPAI) UII Dr. H. Munthoha, S.H.,M.H. saat memberikan sambutan dalam acara Tabligh Akbar sekaligus Pelantikan Takmir Masjid Ulil Albab UII periode 2015-2016 di Gedung Auditorium Prof. Dr. Abdul Kahar Mudzakkir UII, Sabtu (28/3). Ia melanjutkan, ke mana bangsa ini akan mengarah bergantung pada pemudanya, “Pemuda sekarang harus kuat ilmu, kuat iman, dan istiqomah melakukan amal sholih.” Tegas Dr. Munthoha.
Mengutip surat At-Taubah ayat 18, Rektor UII Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc., memberikan pesan agar masyarakat khususnya para pemuda mahasiswa-mahasiswi UII untuk memakmurkan masjid, “Karena tanda-tanda orang yang beriman adalah orang-orang yang senantiasa memakmurkan masjid. Selain itu, pemuda yang hatinya selalu tertaut pada masjid maka di akhirat nanti ketika tidak ada naungan selain naungan Allah maka ia akan dinaungi oleh Allah SWT.” Papar Dr. Harsoyo.
Demikian disampaikan oleh Direktur Direktorat Penelitian dan Pengembangan Agama Islam (DPPAI) UII Dr. H. Munthoha, S.H.,M.H. saat memberikan sambutan dalam acara Tabligh Akbar sekaligus Pelantikan Takmir Masjid Ulil Albab UII periode 2015-2016 di Gedung Auditorium Prof. Dr. Abdul Kahar Mudzakkir UII, Sabtu (28/3). Ia melanjutkan, ke mana bangsa ini akan mengarah bergantung pada pemudanya, “Pemuda sekarang harus kuat ilmu, kuat iman, dan istiqomah melakukan amal sholih.” Tegas Dr. Munthoha.
Mengutip surat At-Taubah ayat 18, Rektor UII Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc., memberikan pesan agar masyarakat khususnya para pemuda mahasiswa-mahasiswi UII untuk memakmurkan masjid, “Karena tanda-tanda orang yang beriman adalah orang-orang yang senantiasa memakmurkan masjid. Selain itu, pemuda yang hatinya selalu tertaut pada masjid maka di akhirat nanti ketika tidak ada naungan selain naungan Allah maka ia akan dinaungi oleh Allah SWT.” Papar Dr. Harsoyo.
“kita juga harus memanfaatkan waktu sehat dan waktu luang kita sebaik-baiknya. Dua hal tersebut sering kita lupakan, karena kematian bisa terjadi kapan saja, maka kita harus memanfaatkan waktu sehat dan juga waktu luang sebaik-baiknya untuk beribadah kepada Allah.” Lanjut Dr. Harsoyo.
Ustadz Harun Al-Rasyid yang menjadi penceramah utama menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara yang luas dan kaya dari berbagai aspek, tapi karena Indonesia masih menganut sistem ekonomi yang ribawi, maka Indonesia masih seperti saat ini, masih banyak rakyat yang miskin, negara memiliki banyak hutang, dan tidak bisa melunasinya.
Dijelaskan Ustadz Harun, “Inilah salah satu tugas insan ulil albab, membantu negara menyelesaikan permasalahan di masyarakat, termasuk masalah perekonomian dengan upaya-upaya yang dilakukan oleh sarjana ekonomi untuk menerapkan sistem ekonomi yang sesuai dengan yang diridhoi oleh Allah SWT.” Tegas Ustadz Harun. Menurutnya, kerja keras perlu tapi akan tetapi lebih baik kerja cerdas. “Rizki yang kita peroleh ditentukan oleh Allah SWT. Maka kita harus cerdas dengan mendekati Sang Pemberi Rizki tersebut, salah satunya dengan memakmurkan masjid.” Lanjut Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikmah Gunung Kidul Tersebut.
Ia menghimbau kepada seluruh jamaah agar senantiasa mengamalkan surat Al-kautsar yang intinya adalah mensyukuri segala nikmat yang telah Allah karuniakan kepada manusia dengan cara melaksanakan shalat dan berqurban. “Cara mensyukuri nikmat adalah berlomba-lomba dalam kebaikan salah satunya dalam memakmurkan masjid. Masjid adalah rumah Allah maka pasti Ia akan memberi suguhan untuk para Tamu-Nya yang datang dan memakmurkan rumah-Nya. Dan Takmir Masjid harus menjadi contoh dalam hal ini.” Papar Ustadz Harun.
Selain kedua pembicara tersebut, hadir juga Ustadzah Dr. Ni’matul Huda, S.H.,M.Hum.,yang menjelaskan bahwa insan ulil albab adalah Intelektual yang berideologi, “Tidak hanya intelektual tapi juga memiliki ideologi yang kuat.” Jelas Dr. Ni’mah. Ia melanjutkan, Ciri insan ulil albab adalah bisa mengambil pelajaran dari para pemdahulu. “Lulusan UII banyak yang jadi tokoh nasional dikarenakan keikhlasan para pendiri dan pendahulu di UII dalam mendidik mereka. Kita dituntut untuk dapat mencontoh mereka untuk mendidik mahasiswa dengan keikhlasan.” Tegasnya.
Ustadz Harun Al-Rasyid yang menjadi penceramah utama menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara yang luas dan kaya dari berbagai aspek, tapi karena Indonesia masih menganut sistem ekonomi yang ribawi, maka Indonesia masih seperti saat ini, masih banyak rakyat yang miskin, negara memiliki banyak hutang, dan tidak bisa melunasinya.
Dijelaskan Ustadz Harun, “Inilah salah satu tugas insan ulil albab, membantu negara menyelesaikan permasalahan di masyarakat, termasuk masalah perekonomian dengan upaya-upaya yang dilakukan oleh sarjana ekonomi untuk menerapkan sistem ekonomi yang sesuai dengan yang diridhoi oleh Allah SWT.” Tegas Ustadz Harun. Menurutnya, kerja keras perlu tapi akan tetapi lebih baik kerja cerdas. “Rizki yang kita peroleh ditentukan oleh Allah SWT. Maka kita harus cerdas dengan mendekati Sang Pemberi Rizki tersebut, salah satunya dengan memakmurkan masjid.” Lanjut Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikmah Gunung Kidul Tersebut.
Ia menghimbau kepada seluruh jamaah agar senantiasa mengamalkan surat Al-kautsar yang intinya adalah mensyukuri segala nikmat yang telah Allah karuniakan kepada manusia dengan cara melaksanakan shalat dan berqurban. “Cara mensyukuri nikmat adalah berlomba-lomba dalam kebaikan salah satunya dalam memakmurkan masjid. Masjid adalah rumah Allah maka pasti Ia akan memberi suguhan untuk para Tamu-Nya yang datang dan memakmurkan rumah-Nya. Dan Takmir Masjid harus menjadi contoh dalam hal ini.” Papar Ustadz Harun.
Selain kedua pembicara tersebut, hadir juga Ustadzah Dr. Ni’matul Huda, S.H.,M.Hum.,yang menjelaskan bahwa insan ulil albab adalah Intelektual yang berideologi, “Tidak hanya intelektual tapi juga memiliki ideologi yang kuat.” Jelas Dr. Ni’mah. Ia melanjutkan, Ciri insan ulil albab adalah bisa mengambil pelajaran dari para pemdahulu. “Lulusan UII banyak yang jadi tokoh nasional dikarenakan keikhlasan para pendiri dan pendahulu di UII dalam mendidik mereka. Kita dituntut untuk dapat mencontoh mereka untuk mendidik mahasiswa dengan keikhlasan.” Tegasnya.