Kata Kunci: asetil, lemak, metabolisme
 Lemak adalah sumber utama energi untuk banyak organisme seperti halnya karbohidrat, dan nutrisi lainnya. Walaupun, struktur molekulnya sangat berbeda, secara mengejutkan katabolisme lemak sama dengan nutrisi lainnya. Dengan kata lain, beraneka ragam molekul dengan berbagai molekul akhirnya memecah menjadi karbondioksida (CO2), air (H2O), dan ATP, yang merupakan aliran energi.
Katabolisme mengikuti tiga langkah umum untuk semua jenis nutrisi termasuk lemak dan karbohidrat. Langkah pertama adalah konversi molekul kecil lemak dan karbohidrat menjadi asetil koA. Berikutnya, adalah proses oksidasi asetik koA dalam siklus asam sitrat (siklus asam trikarboksilat, atau siklus TCA) menghasilkan air, karbondioksida, dan elektron, secara berkelanjutan, asetil koA mengubah bentuknya menjadi zat antara seperti sitrat dan fumarat. Pembentukan karbon dioksida pada tahap kedua dilepaskan ke luar oleh sistem respirasi 9pernafasan) dan elektron-elektron digunakan dalam langkah terakhir, yakni sistem transpor elektron, sejumlah ATP dan air dihasilkan dengan reaksi berantai.

Reaksi kimia pembentukan air secara sederhana dapat ditulis sebagai :

2H+ + 1/2 O2 + 2 e- → H2O

Kesimpulannya, tidak masalah jenis zat apapun yang dimasukkan dalam tubuh, tahap-tahap dasar yang digambarkan di atas selalu sama.
Lemak dan karbohidrat, seperti dua kereta yang berdampingan menuju satu stasiun, berubah menjadi senyawa umum, asetil koA. Namun,perbedaan antara lemak dan karbohidrat adalah pada proses pembentukan asetil koA.
Mula-mula karbohidrat mengurai menjadi glukosa atau monosakarida lainnya, kemudian berubah menjadi piruvat dan akhirnya menjadi asetil koA. Di sisi yang lain, lemak berubah menjadi asam lemak dan gliserol oleh sistem pencernaan, dan setelah itu, asetil koA dibentuk dari asam lemak melewati proses yang disebut sebagai oksidasi-β.
Karbohidrat à glukosa àpiruvat àasetil koA
Lemak à asam lemak + gliserol àasetil koA.

Hubungan Metabolisme antara Glukosa dan asam lemak. (Atas izin Dr. Marcel Blanchaer)

Kelebihan energi dalam organisme biasanya disimpan dalam sel lemak dalam bentuk triasilgliserol. Ketika energi dibutuhkan, sebagai contoh, ketika melakukan olahraga, hormon akan memicu aktivitas lipase triasilgliserol, yang merupakan enzim yang penting dalam penguraian lemak. Lemak akan memecah menjadi asam lemak dam gliserol oleh enzim, kemudian dibawa oleh serum albumin ke dalam aliran darah untuk menuju sel di mana membutuhkan bahan bakar (sumber makanan). Di tempat sel tujuan, asam lemak masuk ke dalam mitokondria dan tiga tahap dasar (oksidasi β hingga asetil koA, siklus TCA dan transfer elektron) akan diikuti untuk menghasilkan ATP.
Secara umum dikatakan bahwa 20 menit berolahraga dibutuhkan untuk membakar lemak secara efisien. Hal ini bukanlah mitos, tapi merupakan skenario yang dipahami secara ilmiah. Konsep intinya adalah enzim membutuhkan suhu yang tepat untuk bekerja secara efisien. Dalam hal ini, lipase triasilgliserol bekerja paling baik pada suhu yang didapat setelah berolahraga selama 20 menit. Kurang dari 20 menit, maka hanya asam lemak yang mengambang di aliran darah saja yang digunakan, karenanya, setidaknya 20 menit berolahraga dibutuhkan untuk membakar lemak dalam tubuh.

Kata Kunci: atmosfer, Campuran Atmosfer
 Udara adalah campuran dari bermacam-macam gas, tapi saya tidak pernah mendengar bahwa komponen gas-gas ini terpisah. Bagaimanapun, karena adanya lapisan ozon, saya kira udara dapat dipisahkan ke dalam lapisan-lapisan…. Faktor-faktor apa sajakah yang menghasilkan pemisahan dan campuran gas?
Jawaban:
Dr. Hiroshi Hukunishi, yang sedang mempelajari atmosfer, bersedia menjawab pertanyaan di atas.
Komposisi atmosfer udara selalu tetap dari dasar hingga 100 kilometer ke atasnya. Komponen utama adalah molekul nitrogen, oksigen, dan argon, dengan perbandingan campuran kira-kira 78%,21% dan 0.9%. Jadi daerah ini disebut “lapisan homogen”. Atmosfer dalam daerah ini homogen karena udara tercampur baik oleh difusi yang disebabkan ukuran vortex yang berbeda-beda (difusi jenis ini disebut “difusi vortex” atau “difusi turbulen”).

Di sisi yang lain, bila ketinggian lebih dari 100 kilometer, kokmposisi atmosfer berubah sesuai ketinggaian. Semakin ringan gasnya, semakin tinggi daerah distribusi gasnya. Jadi, daerah ini disebut daerah “lapisan heterogen”. Daerah ini heterogen karena kerapatan atmosfer di sini lebih kecil sejuta kali daripada di bawah, sehingga difusi yang disebabkan oleh kolisi atom dan molekul (disebut difusi molekul) menjadi lebih cepat daripada difusi vortex di daerah ini. Semakin ringan molekul dan atomnya, semakin tinggi kecepatan distribusinya. Oleh karena itu, semakin ringan molekulnya, semakin tinggi daerah distribusinya. Dan karena molekul pada daerah yang tinggi terdisosiasi menjadi atom-atom oleh adanya sinar ultraviolet dari matahari, komposisi atmosfer berubah-ubah sesuai dengan urutan berikut (dari lapisan rendah ke lapisan yang lebih tinggi): molekul nitrogen (N2), molekul oksigen (O2), atom nitrogen (N), atom oksigen (O), atom helium (He), dan atom hidrogen (H).
Bagaimanapun, fakta di atas yang menyebutkan bahwa komposisi atmosfer menjadi heterogen pada daerah yang tinggi bukan penyebab mengapa lapisan ozon terbentuk di ketinggian 10-50 kilometer dari tanah. Penyebab sesungguhnya adalah sinar ultraviolet dari matahari, yang sangat penting untuk menghasilkan ozon, hanya bisa mncapai ketinggian tersebut. Sinar matahari terdiri dari sinar dengan kisaran panjang gelombang yang luas seperti sinar ultraviolet, sinar tampak, dan sinar inframerah. Sinar tampak dapat mencapai tanah, sedangkan hampir semua sinar ultraviolet diserap oleh atmosfer. Kemudian hanya sinar ultraviolet terdekat dengan sinar tampak yang bisa mencapai tanah. Ozon (O3) dihasilkan ketika molekul oksigen (O2) berdisosiasi menjadi atom oksigen (O) dengan sinar ultraviolet dan oksigen atom bergabung dengan molekul oksigen (O2).
Lapisan ozon yang rapat ini terbentuk di ketiggian 20-30 kilometer dari tanah. Sejumlah molekul oksigen, yang merupakan penyusun ozon, berkurang seiring dengan ketinggian atmosfer, tapi intensitas sinar ultraviolet, yang memecah molekul oksigen, bertambah seiring dengan ketinggian atmosfer. Berdasarkan dua faktor ini, pembentukan ozon menjadi tertinggi pada lapisan di ketinggian 20-30 kilometer dari tanah.

Kata Kunci: air, CO2, hidrophilisitas, solvent
 Pelarut yang mengubah hidrophilisitas mereka pada penambahan dan pemindahan CO2 dapat menghilangkan kebutuhan untuk melakukan distilasi energi intensif pada skala industri.
Pada industri pemrosesan bahan kimiawi, pemisahan pelarut dari produk biasanya dilakukan dengan distilasi dan membutuhkan penambahan pelarut yang mudah menguap dan sejumlah energi yang sangat besar. Sekarang ini, Philip Jessop dan para koleganya pada Queen’s University di Kingston, Kanada telah mengembangkan suatu tipe pelarut baru yang dapat mengubah dari hidrophobik menjadi hidrophilik yang artinya dapat dipindahkan dari produknya tanpa distilasi.
Tim Jessop pertama kali memperkenalkan ide pelarut yang mengubah properti salvation mereka pada tahun 2005, saat mereka menemukan non-ionis dan non-polar amidines yang ditransformasikan kedalam suatu ionis dan cairan polar garam hexylcarbonate setelah menguap pada CO2 untuk beberapa jam. Setelah memelajari berbagai guanidines dan amidines, sekarang mereka telah menemukan bahwa solvent N,N,N‘-tributylpentanamidine, yang biasanya tidak dapat larut dalam air berubah menjadi dapat terlarut sepenuhnya dengan air saat CO2 ditambahkan.

Minyak kedelai yang baru-baru ini diekstraksikan dari kacang kedelai dengan menggunakan hexane, yang kemudian haruslah dipindahkan dengan distilasi. Sebagai suatu alternatif, pelarut yang dapat diganti pada bentuk hydrophobik-nya dapat digunakan untuk mengekstraksi minyak. Lalu, penambahan air terkarbonasi mengubah pelarut menjadi bentuk hydrophilik dan suatu system biphasic yang berisi suatu lapisan minyak kedelai murni dan lapisan aqueous dibentuk. Setelah menuangkan minyak keluar, CO2 dengan mudah dapat dipindahkan dari larutan aqueous dengan memanaskan dan  pelarut mengubah kembali ke keadaan hydrophobik-nya yang memungkinkan untuk dapat dipisahkan dari air dan digunakan kembali.
‘Teknologi ini dapat berguna pada aplikasi apapun, dan kemungkinan lebih banyak lagi yang mungkin belum kita pernah pikirkan sebelumnya,’ kata Jessop.
Nils Theysson, seorang ahli pada pelarut alternatif  pada Max Planck Institute for Coal Research, Mülheim, Jerman merasakan bahwa ini merupakan benar-benar suatu langkah maju. ‘Suatu pelarut dengan pengubahan yang sangat mudah pada tingkat hidrophilisitasnya belum pernah terjadi sebelumnya dan patut mendapatkan perhatian spesial, dan banyaknya aplikasi yang potensial dari pelarut yang hidrophilisitasnya dapat diubah didokumentasikan pada kebanyakan studi kasus yang menstimulasi,’ katanya.
Tim Jessop sekarang bekerja pada pengembangan pelarut yang dapat diubah dengan biaya murah dan berharap proses ini dapat diskalakan pada industri. ‘Kita masih mengerjakan suatu analisa yang tepat persyaratan energi dan dampak lingkungan pada proses baru yang dibandingkan dengan distilasi,’ tambahnya.

Edward Morgan

SELAMAT TAHUN BARU HIJRIAH 1432 H
(7 Desember 2010)
Semoga di tahun baru ini dapat membawa kita semua menuju pada ridha-Nya dan tahun lalu memberi pengalaman yg berharga utk masa depan kita 🙂 Amin

Disunnahkan untuk menjalankan puasa di tanggal 10 Muharram ini. Rosululloh SAW bersabda “Puasa ini menggugurkan (dosa-dosa) di tahun yang lalu” (HR. Muslim)

 Hakikat hijrah yang sebenarnya adalah apa yang disebut dengan hijrah ma'nawiyah, yaitu hijrah dalam arti meninggalkan segala bentuk yang tidak dibenarkan oleh Allah Swt.
Dalam hal ini Rasul Saw bersabda: "Orang yang berhijrah itu adalah orang yang meninggalkan apa-apa yang dilarang Allah atasnya." (HR. Bukhari dan Muslim).
Apabila kita sederhanakan, sekurang-kurangnya ada empat bentuk hijrah secara ma'nawi:

1. Hijrah i'tiqadiyah, yaitu meninggalkan segala bentuk keyakinan, kepercayaan dan ikatan-ikatan yang tidak dibenarkan oleh Allah Swt. Ini merupakan kemestian bagi setiap muslim sehingga sangat tidak dibenarkan apabila keyakinan dan kepercayaan seorang muslim masih bercampur dengan keyakinan dan kepercayaan yang tidak Islami

2. Hijrah fikriyah, yaitu meninggalkan segala bentuk pola berpikir yang tidak sesuai dengan pola berpikir yang Islami, ini berarti setiap muslim harus selalu berpikir dalam kerangka kebenaran Islam, dia tidak boleh memikirkan sesuatu guna melakukan hal-hal yang tidak benar.

3. Hijrah syu'uriyah, yaitu meninggalkan segala bentuk perasaan yang cenderung kepada hal-hal yang tidak benar, bila orang sudah hijrah dari perasaan-perasaan yang tidak benar, maka jiwanya menjadi hidup sehingga jiwanya menjadi sensitif atau peka terhadap segala bentuk kemaksiatan yang membuatnya tidak akan membiarkan kemaksiatan atau kemunkaran itu terus berlangsung.

4. Hijrah sulukiyah, yaitu meninggalkan segala bentuk tingkah laku yang bertentangan dengan ketentuan-ketentuan Allah Swt. Ini berarti seorang muslim sangat tidak dibenarkan melakukan hal-hal yang dilarang Allah dan Rasul-Nya, maka kalau yang dilarang itu tetap dikerjakan oleh manusia, cepat atau lambat, manusia itu akan mengalami akibatnya, baik di dunia maupun di akhirat, begitu juga dengan perintah Allah yang tidak dikerjakannya.

Dari pembahasan di atas menjadi jelas bagi kita bahwa hakikat hijrah itu sebenarnya adalah komitmen pada ketentuan-ketentuan dengan meninggalkan segala bentuk sikap dan prilaku yang tidak menunjukkan ketaatan kepada Allah Swt.
Hijrah harus kita lakukan sepanjang perjalanan hidup kita sebagai muslim, kesemua ini tentu saja menuntut kesungguhan (jihad). Karena itu iman, hijrah dan jihad merupakan kunci bagi manusia untuk meraih derajat yang tinggi dan kemenangan dalam hidup melawan musuh-musuh kebenaran.

"Orang-orang yang beriman, berhijrah dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan." (QS 9:20).

 Setiap memasuki tahun baru Islam, kita hendaknya memiliki semangat baru untuk merancang dan melaksanakan hidup ini secara lebih baik. "Saudaraku, aku adalah penduduk Madinah yang kaya raya". Kalimat itu diucapkan seorang sahabat Rasulullah, Sa'ad bin Rabi, kepada sahabat lainnya, Abdurrahman bin 'Auf. Sa'ad tak bermaksud pamer dan sombong, tapi hendak meyakinkan Abdurrahman agar mau menerima tawarannya.
"Silakan pilih separuh hartaku dan ambillah," tegas Sa'ad. Tidak hanya itu, Sa'ad menambah penawarannya. "Aku pun mempunyai dua orang istri, coba perhatikan yang lebih menarik perhatian Anda, akan kuceraikan ia hingga Anda dapat memperistrinya." Abdurrahman menolak halus tawaran tulus nan menggiurkan itu. Malah ia minta ditunjukkan letak pasar. Ia menolak ikan, tapi mau kail agar bisa memancing sendiri.
"Semoga Allah memberkati Anda, istri, dan harta Anda. Tunjukkanlah letak pasar agar aku dapat berniaga." jawabnya. Rekaman peristiwa dan dialog antara Sa'ad dan Abdurrahman itu, sebagaimana diriwayatkan Anas bin Malik, terjadi saat Rasulullah SAW mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar di Madinah. Sa'ad adalah penduduk Madinah, sedangkan Abdurrahman termasuk kaum Muhajirin. Sa'ad bukan satu-satunya kaum Anshar yang menjadi penolong kaum Muhajirin.

Dengan semangat persaudaraan Islam, saat umat Islam Makkah hijrah ke Madinah bersama Rasulullah, umat Islam Madinah dengan suka-cita menyambut kaum pendatang, memberi bantuan, dan bersama-sama membangun negeri Islam Madinah. Keindahan ukhuwah Islamiyah kaum Muslimin generasi awal itu, antara Anshar dan Muhajirin, seakan tampak di pelupuk mata ketika kita memasuki Tahun Baru Islam 1432 Hijriyah, hari Selasa besok (7 Desember 2010 M).
Kita pun seyogianya menggali kembali hikmah yang terkandung di balik peristiwa hijrah yang dijadikan momentum awal perhitungan Tahun Hijriyah ini. Tahun hijriyah mulai diberlakukan pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Sistem penanggalan Islam itu tidak mengambil nama 'Tahun Muhammad' atau 'Tahun Umar'. Artinya, tidak mengandung unsur pemujaan seseorang atau penonjolan personifikasi, tidak seperti sistem penanggalan Tahun Masehi yang diambil dari gelar Nabi Isa, Al-Masih (Arab) atau Messiah (Ibrani).
Tidak juga seperti sistem penanggalan Bangsa Jepang, Tahun Samura, yang mengandung unsur pemujaan terhadap Amaterasu O Mi Kami (dewa matahari) yang diproklamasikan berlakunya untuk mengabadikan kaisar pertama yang dianggap keturunan Dewa Matahari, yakni Jimmu Tenno (naik tahta tanggal 11 pebruari 660 M yang dijadikan awal perhitungan Tahun Samura). Atau penangalan Tahun Saka bagi suku Jawa yang berasal dari Raja Aji Saka.
Menurut dongeng atau mitos, Aji Saka diyakini sebagai raja keturunan dewa yang datang dari India untuk menetap di Tanah Jawa. Penetapan nama Tahun Hijriyah (al-Sanah al-Hijriyah) merupakan kebijaksanaan Khalifah Umar. Seandainya ia berambisi untuk mengabadikan namanya dengan menamakan penanggalan itu dengan Tahun Umar sangatlah mudah baginya melakukan itu. Umar tidak mementingkan keharuman namanya atau membanggakan dirinya sebagai pencetus ide sistem penanggalaan Islam itu.
Ia malah menjadikan penanggalan itu sebagai jaman baru pengembangan Islam, karena penanggalan itu mengandung makna spiritual dan nilai historis yang amat tinggi harganya bagi agama dan umat Islam. Selain Umar, orang yang berjasa dalam penanggalan Tahun Hijriyah adalah Ali bin Abi Thalib. Dialah yang mencetuskan pemikiran agar penanggalan Islam dimulai penghitungannya dari peristiwa hijrah, saat umat Islam meninggalkan Makkah menuju Yatsrib (Madinah).
Dalam buku Kebangkitan Islam dalam Pembahasan (1979), Sidi Gazalba, cendekiawan Islam asal Malaysia, menuliskan, ''Dipandang dari ilmu strategi, hijrah merupakan taktik. Strategi yang hendak dicapai adalah mengembangkan iman dan mempertahankan kaum mukminin.'' Hijrah adalah momentum perjalanan menuju Daulah Islamiyah yang membentuk tatanan masyarakat Islam, yang diawali dengan eratnya jalinan solidaritas sesama Muslim (ukhuwah Islamiyah) antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar.
Jalinan ukhuwah yang menciptakan integrasi umat Islam yang sangat kokoh itu telah membawa Islam mencapai kejayaan dan mengembangkan sayapnya ke berbagai penjuru bumi. Kaum Muhajirin-Anshar membuktikan, ukhuwah Islamiyah bisa membawa umat Islam jaya dan disegani. Bisa dimengerti, jika umat Islam dewasa ini tidak disegani musuh-musuhnya, menjadi umat yang tertindas, serta menjadi bahan permainan umat lain, antara lain akibat jalinan ukhuwah Islamiyah yang tidak seerat kaum Mujahirin-Anshar.
Dari situlah mengapa konsep dan hikmah hijrah perlu dikaji ulang dan diamalkan oleh umat Islam. Setiap pergantian waktu, hari demi hari hingga tahun demi tahun, biasanya memunculkan harapan baru akan keadaan yang lebih baik. Islam mengajarkan, hari-hari yang kita lalui hendaknya selalu lebih baik dari hari-hari sebelumnya. Dengan kata lain, setiap Muslim dituntut untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari. Hadis Rasulullah yang sangat populer menyatakan, "Barangsiapa yang hari ini lebih baik dari kemarin, adalah orang yang beruntung.
Bila hari ini sama dengan kemarin, berarti orang merugi, dan jika hari ini lebih jelek dari kemarin, adalah orang celaka." Oleh karena itu, sesuai dengan QS 59:18, "Hendaklah setiap diri memperhatikan (melakukan introspeksi) tentang apa-apa yang telah diperbuatnya untuk menghadapi hari esok (alam akhirat)." Pada awal tahun baru hijriyah ini, kita bisa merancang hidup agar lebih baik dengan hijrah, yakni mengubah perilaku buruk menjadi baik, melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
"Muhajir adalah orang yang meninggalkan segala larangan Allah," sabda Rasulullah. Kita ubah ketidakpedulian terhadap kaum lemah menjadi sangat peduli dengan semangat zakat, infak, dan sedekah. Selain itu juga mengubah permusuhan dan konflik menjadi persaudaraan dan kerjasama, mengubah pola hidup malas-malasan menjadi giat bekerja, mengubah hidup pengangguran dan peminta-minta menjadi pekerja mandiri, dan tidak bergantung pada belas kasih orang lain.
Lihat saja teladan Abdurrahman bin Auf dengan semangat wirausahanya. Ia memilih berdagang untuk mencari nafkah hidupnya ketimbang menerima belas kasihan orang lain. Tidak kalah pentingnya, tahun ini kita harus hijrah pilihan politik, dari parpol dan politisi busuk kepada parpol dan politisi harum, dari rezim korup dan zalim kepada pembentukan pemerintahan Islami yang bersih.
Dengan kekuatan iman dan keeratan ukhuwah Islamiyah seperti kaum Muhajirin dan Anshar, umat Islam bisa kuat dan bahu-membahu memenangkan partai Allah (hizbullah) yang menegakkan syiar Islam berasaskan tauhid dan ukhuwah, bukan memenangkan partai setan (hizbusy syaithon) yang mengibarkan bendera kebatilan. Wallahu a'lam. Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1432 Hijriyah.

*Ketua BATIC (Balai Jurnalistik ICMI) Jawa Barat

Kata Kunci: adhesif, karpet, lingkungan, ubin
 Bahan adhesif dapat diganti yang terbuat dari sumber daya dapat diperbaharui membuat ubin karpet lebih ramah lingkungan, kata para ilmuwan Inggris.
70 juta kilograms ubin karpet dibakar atau ditimbun setiap tahunnya di Eropa yang masing-masing menunjukkan beban lingkungan yang teramat besar. Bahan perekat latex sangat kuat yang digunakan untuk merekatkan lapisan-lapisan nylon, polyester dan bitumen sangat tidak memungkinkan untuk mendaur ulang kembali komponen-komponen dari ubin ini. Saat ini James Clark dan koleganya pada University of York telah mengembangkan zat tepung berbasis bahan perekat yang dapat dengan mudah dihilangkan pada berakhirnya masa penggunaan ubin tersebut.
Zat tepung adhesif digunakan untuk merekatkan kertas pada proses pengepakan dan sebagai pasta wallpaper namun tingkat kelarutan airnya terbatas pada aplikasinya. Clark melakukan pengarbitan pada zat tepung jagung guna membuatnya hydrophobic dan tidak terlarut dalam air, lalu menambahkan glycerol triacetate untuk meningkatkan properti adhesifnya. Bahan adhesive juga dapat sekali diganti sehingga dapat sepenuhnya dihilangkan dengan menggunakan uap air  dibawah kondisi yang terkontrol, memungkinkan pemisahan yang utuh dari lapisan tersebut dalam proses daur ulang penuh. Karpet ini masih dapat dibersihkan dengan menggunakan metode biasanya termasuk pembersihan dengan uap, kata Clark, sebagaimana bahan adhesif dibawah permukaan dan pengujiannya menunjukkan bahwa air apapun yang mungkin sampai menjangkaunya akan bertemperatur rendah juga jika akan menyebabkan permasalahan.

Lapisan-lapisan di karpet dapat dipisahkan dalam daur ulang
‘Properti mekanis dan fisiknya [pada bahan adhesif kami] dapat dibandingkan atau sangat bagus ketimbang ubin karpet akhir-akhir ini,’ komentar Clark. Bahan adhesif baru ini juga memberikan suatu tingkat yang luar biasa dari tingkat memperlambat kebakaran api terhadap penghilangan ubin yang diperlukan dalam bahamn memperlambat kebakaran api sintesisdan lebih lanjut menambah keuntungan di alam sekitar, tambahnya.
Giulio Malucelli, seorang ahli pada bidang adhesion, dari Polytechnic University of Turin, Italia, mengatakan bahwa pekerjaan ini ‘merupakan perhatian anggota terhadap populasi umum’ dikarenakan sesuatu yang baru dan dampak lingkungannya.
‘Hasil dari kami ini mennjukkan bagaimana kita dapat mengurangi persoalan limbah khusus dari produksi yang sangat besar dan juga mendemonstrasikan pendekatan yang lebih umum terhadap desain produk yang lebih ramah lingkungan,’ tambah Clark.

Ben Merison

Kata Kunci: alloy, logam
 Dr. Shimizu Mistuharu, yang sedang mempelajari alloy, bersedia menjawab pertanyaan di atas.
Logam murni tidak memiliki kekuatan (kecuali untuk titanium. Kita bisa membuat produk logam menggunakan titanium murni. Tetapi, kita biasanya menggunakan alloy titanium). Logam murni juga tidak memiliki kelebihan yang kita inginkan. Jadi kita tambahkan unsur logam lainnya untuk mengeluarkan kelebihan-kelebihan ini.
Sebagai contoh, badan pesawat terbang, yang terbuat dari alloy Al-Cu (duralumin), memiliki bentuk lurus untuk mengurangi ketahanan udara. Logamnya juga harus lunak agar bisa dibentuk seperti yang diinginkan (maka Al digunakan sebagai dasar campuran karena sifatnya yang lunak), namun bentuknya akan berubah jika sifat logamnya lunak. Jadi kita tambahkan Cu (dan sejumlah kecil Mg dan Zn).

Kemudian senyawa CuAl2 terbentuk secara bertahap seiring waktu berjalan, dan material logam ini menjadi kaku dan keras. Jadi, bahan logam ini lunak ketika kita membentuknya, tapi kelamaan menjadi kaku.
Mekanismenya sangat rumit, jadi tidak saya jelaskan di sini.

Seluruh kegiatan Praktikum Semester Ganjil 2010/2011 di Laboratorium Ilmu Kimia FMIPA UII Akan  dimulai pada hari Senin, 29 November 2010.   Jadwal pelaksanaan Praktikum disesuaikan dengan urutan praktikum pada Kalender Praktikum sebelumnya.

Pelaksanaan Praktikum: 29 November – 21 Desember 2010
Pelaksanaan Inhal: 20 – 23 Desember 2010
Pendaftaran inhal: 13 – 17 Desember 2010*
Review: 27 – 31 Desember 2010
Responsi: 17 – 21 Januari 2011

Koorlab Ilmu Kimia
Kalab. Pendidikan Kimia
Kalab. Penelitian Kimia

Kata Kunci: hidrokarbon, ion karbenium, Mekanisme Reaksi, petrokimia
 Suatu pandangan yang penting kedalam mekanisme reaksi hidrokarbon telah diungkapkan oleh para ilmuwan yang sedang Penelitian di Perancis.
Transformasi terkatalisis dari hidrokarbon sangatlah penting pada industi petrokimia akan tetapi kelambanan mereka haruslah diatasi dengan dikerjakan dibawah tekanan dan suhu yang tinggi. Jean Sommer dan para koleganya pada University of Strasbourg telah menunjukkan keberadaan beberapa ion karbenium pada transformasi hidrokarbon pada katalis mineral zeolite. Beberapa ion tersebut pada umumnya diterima sebagai intermediate reaksi namun formasi mereka sepenuhnya belumlah dimengerti.
Sommer menggunakan suatu kombinasi pengukuran NMR dan melabeli bahan pertama guna mendeteksi keberadaan beberapa ion karbenium. Dia menjelaskan bahwa: ‘Kita menunjukkan keberadaan beberapa intermediate tersebut pada zeolite meski pada  suhu ruangan, suatu titk kontroversial pada katalis asam padat.’

Beberapa intermediate ion karbenium pada zeolites telah terlihat menggunakan NMR
‘Beberapa ion karbenium umumnya muncul pada konsentrasi yang sangat rendah, dan selanjutnya sangat sulit untuk dideteksi dan diamati,’ Sommer melanjutkan. ‘Pekerjaan kami mengkonfirmasikan bahwa mereka merupakan intermediate yang perlu dalam memebrikan logika pada reaktifitas hidrokarbon.’
Pierre Esteves, seorang ahli pada carboacation kimiawi pada Federal University of Rio de Janeiro, Brazil, mengomentari bahwa, ‘penggunaan yang elegan dari NMR digabungkan dengan hidrokarbon terklabeli secara isotopis menunjukkan bahwa bukti yang kuat dari perilaku carbocations didalam beberapa katalis berpori tersebut, bahkan pada suhu ruangan sekalipun.’
Langkah berikutnya, menurut Sommer, adalah menemukan jika reaksi tersebut bertempat didalam lubang zeolite atau pada luaran permukaan katalis tersebut.

Michael Spencelayh

 Lebih dari dua pekan kosong dari kegiatan, Kampus Terpadu Universitas Islam Indonesia (UII) yang berada di Jalan Kaliurang Km. 14,5, secepatnya akan kembali diaktifkan. Hal ini terungkap dalam Rapat Pimpinan UII pada Jum’at (19/11) sore. Rapat yang dipimpin Rektor UII, Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec itu memutuskan, sejak hari Senin (22/11) ini aktivitas di kampus terpadu itu akan kembali dimulai. Keputusan ini menyusul adanya informasi dari BPNB dan PVMBG yang menyatakan secara resmi penurunan aktivitas Gunung Merapi dan radius bahaya bagi beberapa daerah juga menyusul dipersempit, termasuk Kampus Terpadu UII yang saat ini sudah tidak lagi termasuk dalam zona bahaya.
“Kegiatan administrasi akan dimulai di Kampus Terpadu sejak senin ini”, kata Wakil Rektor III UII, Ir. Bachnas, M.Sc kepada Humas UII sesaat setelah rapat pimpinan selesai dilakukan. Untuk aktivitas perkuliahan sendiri, masih tetap akan berlangsung di gedung-gedung UII yang berada di sekitar kota Yogyakarta, seperti telah berjalan sejak Kamis lalu. “Rencananya, kegiatan perkuliahan akan kita lakukan Senin berikutnya”, Wakil Rektor III UII melanjutkan.

Menurut Ir. Bachnas, M.Sc, persiapan harus dilakukan untuk kembali beraktivitas di Kampus Terpadu. Hal ini dijadikan pertimbangan karena beberapa perlengkapan kantor telah dibawa ke Kampus UII di Jalan Cik Ditiro setelah perpindahan penyelenggaraan seluruh aktivitas kampus dipindah ke lokasi tersebut.
“Selain itu, dalam perjalanan nanti yang kita perkirakan selama satu minggu, kita juga akan terus aktif memantau perkembangan merapi, sampai kita benar-benar yakin untuk mengembalikan aktivitas perkuliahan bisa dilaksanakan di Kampus Terpadu”, Ir. Bachnas, M.Sc menambahkan.
Keputusan resmi, khususnya terkait dengan perpindahan kembali lokasi perkuliahan bagi mahasiswa UII, sebenarnya belum dikeluarkan oleh pihak kampus. Menurut Ir. Bachnas, M.Sc, kebijakan ini diambil sebagai bentuk antisipasi dari aktivitas Gunung Merapi yang sewaktu-waktu kembali meningkat. “Jadi, keputusan resmi untuk mengembalikan aktivitas perkuliahan di Kampus Terpadu, akan kembali kita ambil dalam rapat resmi pimpinan UII”, katanya.
Sesaat setelah Rapim ini selesai, tampak beberapa staf administrasi di Kampus UII Cik Ditiro sudah mulai mengemasi perlengkapan-perlengkapan kantor yang rencananya akan kembali dipindah ke Kampus Terpadu.