Kontingen DIY dari BKKBN Yogyakarta berhasil meraih juara III dalam perlombaan Kreativitas dan Keterampilan pada pelaksanaan Jambore Nasional Generasi Berencana (GENRE) yang digelar di Hotel Kusuma Agrowisata, kota Batu, Malang, pada 27-30 september 2016. Perwakilan dari DIY salah satunya adalah beberapa anggota PIKM Aushaf UII yang berkontribusi dalam kegiatan tersebut. Kontingen DIY menampilkan drama musikal dengan judul "Mukidi get married" yang bertemakan Pendewasaan Usia Perkawinan.
Sekitar 600 lebih peserta dari 34 provinsi di Indonesia turut berpartisipasi dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ini. Pelaksanaan kegiatan diharapakan dapat menjadi wadah bertukar informasi pengelola PIK Remaja/Mahasiswa seluruh Indonesia.
Secara resmi Jambore GENRE dibuka oleh Ketua BKKBN Pusat, Dr. Surya Chandra Surapaty, MPH., Ph.D. Selanjutnya  para peserta memperoleh berbagai materi antara lain yakni seminar motivasi, workshop IT, talkshow tentang remaja dan wawasan tentang kependudukan dan ketahanan remaja.
Pada malam penutupan Jambore GENRE, penghargaan juara III perlombaan Kreativitas dan Keterampilan diterima oleh salah satu anggota PIKM Aushaf UII, yang juga Mahasiswa Prodi Kimia UII, M. Alfan Auliya. Ia berharap dengan mengikuti kegiatan ini, seluruh pergerakan remaja berencana dapat lebih bersemangat memberikan solusi atas segala permasalahan yang timbul dikalangan remaja, khususnya oleh mahasiswa UII.
Latar Balakang
 Keberhasilan sebuah institusi yang menghasilkan lulusannya adalah sejauh mana lulusannya dapat mengamalkan ilmu dalam bidangnya di masyarakat. Hal ini dengan salah satu tujuan pembelajaran agar anak didiknya dapat berguna serta bermanfaat dalam menyumbangkan keahliannya sesuai dengan bidangnya. Secara umum penyelenggaraan perguruan tinggi di Indonesia bertujuan untuk menyiapkan sumber daya manusia yang secara professional dapat menerapkan dan mengembangkan bidang keahliannya serta mampu menyebarluaskan dan mengupayakan penggunaan keahliannya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan kebudayaan nasional.
Untuk mampu manilai sejauh mana lulusan Prodi Kimia FMIPA-UII dapat bermanfaat bagi masyarakat, maka perlu dilakukan studi pelacakan (tracer study). Studi pelacakan mencakup antara lain di mana lulusan berada pada saat ini. Di bidang apa lulusan bekerja, sejauh mana lulusan dirasakan bermanfaat oleh para pengguna (stakeholder), apakah bekal/ kemampuan lulusan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, apakah ada kekurangan selama lulusan mengabdikan ilmunya, berapa lama lulusan menunggu sampai memperoleh pekerjaan dan berapa pendapatan/gaji  awal bekerja.
Selain itu, studi pelacakan dapat digunakan sebagai umpan balik (feed back) bagi Prodi Kimia untuk mengevaluasi dan memperbaiki kurikulum, agar lulusan dapat mengantisifasi kebutuhan/tuntutan masyarakat. Tanpa mengenali apa kebutuhan masyarakat maka Prodi Ilmu Kimia telah gagal dalam meluluskan anak didiknya.
Studi pelacakan juga menjadi slah satu penilaian yang penting dalam penilaian akreditasi program studi yang dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Penilaian ini dapat menjadi benchmark bagi akuntabilitas, keredibilitas, maupun up date sebuah program studi.
Tujuan
1. Melacak keberadaan dan karir pekerjaan yang dilakukan oleh alumni.
2. Mendapatkan gambaran tentang bidang pekerjaan alaumni.
3. Mendapatkan masukan tentang relevansi kurikulum dengan tuntutan keahlian lulusan dalam bidang pekerjaan di masyarakat.
4. Mendapatkan bambaran tentang hubungan antara alumni dengan almamater.
5. Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi lulusan dalam dunia kerja.
6. Mendapatkan gambaran mengenai karakteristik penerapan lulusan.
7. Mengetahui kompetensi yang dibutuhkan dalam dunia kerja.
Manfaat
Mendapatkan umpan balik tentang sistem atau proses pembelajaran untuk menyesuaikan kurikulum dengan tuntutan keahlian di dunia kerja.
 
Sebagai kelengkapan Data Alumni Kimia dimohon untuk mengisi formulir berikut:
Formulir Tracer Studi Alumni
Kami ucapkan terima kasih atas partisipasinya.

Pengumuman Kuliah Tamu "Enviromental Geochemistry" :
Hari/Tgl : Jumat 30 September 2016
Waktu : 14.00 – 16.00 WIB
Tempat : Auditorium Lt 4 FMIPA

Pembicara:


Bagi yang berminat silahkan mendaftar di Prodi Kimia, dibuka untuk 100 peserta. Untuk yang mengambil mata kuliah Gekimia "Wajib hadir". Demikian Terima kasih…!!!

 
 
 
 Sebelum kegiatan workshop instrument ini dilaksanakan, panitia melaksanakan rapat-rapat koordinasi untuk merancang susunan acara yang akan berlangsung. Selanjutnya, panitia mengajukan beberapa permohonan ijin penggunaan beberapa instrument kimia di Laboratorium Terpadu UII serta penggunaan ruang Auditorium FMIPA Lantai 4 guna pelaksanaan penyampaian materi workshop kepada seluruh mahasiswa baru yang berjumlah sekitar 137 orang.
Kegiatan  workshop instrumentasi Kimia untuk mahasiswa kimia ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 24 September 2016 sejak pukul 07.30-17.30 WIB.
Kegiatan ini dibuka oleh dekan FMIPA UII, Drs. Allwar, M.Sc., Ph.D. yang dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Rudy Syah Putra, Ph.D.. yang menyampaikan materi mengenai spektroskopi. Beliau menyampaikan pengertian spektroskopi, radiasi elektromagnetik, jenis interaksi senyawa dengan radiasi sinar (absorbsi, fluoresensi, emisi, difraksi, dll), teori dasar, transisi elektron yang terjadi, proses emisi, spectra absorbsi molekul, pengenalan instrument spektrofotometer (sumber radiasi, monokromator, sel sampel) serta analisis kuantitatifnya. Instrumen kimia lain yang dijelaskan pada sesi ini adalah spektrometer infra merah dan spektroskopi serapan atom (atomic adsorption spectroscopy /AAS).
Pada sesi diskusi, terdapat beberapa mahasiswa yang mengajukan pertanyaan misalnya:
1.    Apakah jika senyawa sudah diuji dengan kromatografi, dapat dianalisis dengan spektrofotometer?
Jawab: spetro: lebih ke ranah analisis/penentuan, ranah gugus fungsi, ranah konsentrasi logam sedangkan kromatografi lebih ke ranah pemisahan. Jadi sebenarnya analisis suatu sneyawa tidak bisa jika hanya menggunakan 1 instrumen. Tidak dapat digeneralisir.
2.    Bagaimana cara kita tahu bahwa di suatu limbah terdapat gugus kromofor?
Jawaban: untuk mengetahuinya dapat dicek dengan UV.jika ada serapan maka ada kromofor. Atau ke hplc, gabungkan dengan MS.
3.    Apakah spectroskopi dapat mengukur radiasi dari bom atom?
Jawaban: Bisa dengan AAS: ambil material.tapi jangan sampai kita kena radiasi.bom atom reaksi peluruhan logam. Misal dari uranium peluruhan ke 2 nya jadi Pb kemudian Pb dapat dideteksi dengan AAS.
Sesi penyampaian materi di dalam kelas berakhir pada pukul 12.00 dan dilanjutkan dengan kegiatan ishoma. Selanjutnya pada pukul 13.00 mahasiswa mulai melaksanakan kegiatan perkenalan instrument-instrumen kimia yang meliputi GC, HPLC, AAS, CV, spektrofotometer, FTIR, dan automatic titrator. Disini sejumlah 176 mahasiswa dibagi menjadi 12 kelompok dan secara bergantian mengunjungi instrument-instrumen kimia dan mendapat penjelasan mengenai alat-alat tersebut dari pada asisten yang bertugas memberikan penjelasan.
Penyampaian materi oleh pembicara pertama berakhir pada pukul 14.00 dan kemudian dilanjutkan dengan pembicara kedua, Dr. Dwiarso Rubiyanto pada pukul 14.00, mengenai kromatografi. Dalam penyampaiannya, Dr. Dwiarso menjelaskan mengenai macam kromatografi, seperti kromatografi gas/ gas chromatography (GC) yakni kromatografi dengan fasa gerak cair, komponen alat kromatografi gas, macam-macam detector seperti Flame Ionization Detector (FID). Selain itu, beliau juga menjelaskan mengenai kromatografi gas dengan spectra massa, bagian-bagian alat kromatografi gas dengan spectra massa, spectra massa yang dihasilkan serta aplikasi dari kromatografi gas dengan spectra massa.
Selanjutnya, Dr. Dwiarso juga menjelaskan mengenai high performance liquid chromatography (HPLC), kromatografi dengan fase gerak berupa zat cair. Beliau juga menjelaskan mengenai peralatan HPLC (tempat fasa cair, pompa, injector, kolom fasa diam, detector, data system), penggunaanya, macam elusi, macam kolom, detector, serta perbedaan antara kromatografi gas dan hplc yakni pada fase gerak dan kegunaannya.
Materi yang disampaikan pada sesi ini sangat menarik terbukti dengan adanya beberapa mahasiswa yang mengajukan pertanyaan seperti:
1.    Apakah dengan kromatografi muatan senyawa akan berubah?
Jawaban: Dengan GC muatan senyawa tidak berubah namun jika dengan MS akan berubah.
2.    Apakah sampel padat dan gas dapat diuji dengan GC?
Jawaban: bisa. Syarat senyawa dapat diuji dengan GC adalah volatil
3.    Apakah hplc digunakan hanya untuk fasa cair atau bisa untuk yang fase padat dan gas?
Jawaban : Harus dilihat tipe sampelnya apakah padat cair gas. Jika mudah menguap dapat digunakan GC. Jika tidak mudah menguap dapat digunakan LC karena fasa geraknya cair, maka semua sampel harus dibuat cair sesuai dengan fasa geraknya.
4.    Salah satu fungsi GC adalah dapat menentukan bilangan oktan.apakah yang seperti pertamax bisa dilihat dengan itu?
Jawaban: Angka oktan dilihat dari kadar isooktana bisa dilihat konsentrasinya dengan gc ms melalui senyawa 2,2,4-trimethylpentane
Mahasiswa-mahasiswa yang bertanya pada sesi ini akan mendapat buku karangan dari Dr. Dwiarso Rubiyanto.
 Sebelum kegiatan workshop Minyak Atsiri ini dilaksanakan, panitia melaksanakan rapat-rapat koordinasi untuk merancang susunan acara yang akan berlangsung. Selanjutnya, panitia mengajukan beberapa permohonan ijin penggunaan lab. Minyak Atsiri UII serta penggunaan ruang Auditorium FMIPA Lantai 4 guna pelaksanaan penyampaian materi workshop kepada seluruh mahasiswa baru yang berjumlah sekitar 137 orang. Kegiatan  workshop instrument untuk mahasiswa kimia ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 24 september 2016 sejak pukul 07.30-17.00 WIB.
Kegiatan ini dibuka oleh dekan FMIPA UII, Drs. Allwar, M.sc., Ph.D., yang dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Dr. Dwiarso Rubiyanto pada pukul 10.00, mengenai Isolasi dan Analisis Minyak Atsiri. Dalam penyampaiannya, Dr. Dwiarso menjelaskan mengenai macam Minyak Atsiri. Selain itu, beliau juga menjelaskan mengenai cara isolasi dan cara mendapatkan minyak atsiri. Selanjutnya pada materi ke-2 disampaikan materi Produk Turunan Minyak Atsiri, yang disampaikan oleh Bapak Nurcahyo Iman Prakoso, M.Sc.
 
Sesi penyampaian materi di dalam kelas berakhir pada pukul 12.00 dan dilanjutkan dengan kegiatan ishoma. Selanjutnya pada pukul 13.00 mahasiswa mulai melaksanakan kegiatan perkenalan Isolasi Minyak Atsiri, Jahe, Jeruk dan Kunyit, lalu mahasiswa juga dikenalkan pada hasil produk-produk hilir dari minyak atsiri seperti sabun, sampo, produk kosmetik dan lain-lain. Disini sejumlah 137 mahasiswa dibagi menjadi 6 kelompok dan secara bergantian mengunjungi lab. Minyak atsiri dan mendapat penjelasan mengenai hal tersebut dari pada instruktur yang bertugas memberikan penjelasan.
 
 
 
 Rosnalia Widyan adalah salah satu mahasiswi Kimia yang barus aja pulang dari Korea selatan untuk mengikuti Konfrensi Internasional di Seoul sebagai pemakalah oral. Anggota penelitian ini terdiri dari mahasiswa kimia atas nama Febby Yulia Hastika, Ikhwan Arifin dan Akbar Haditya.
Penelitian yang telah dipresentasikan ini tentang pengolahan limbah air lindi yang berasal dari tumpukan sampah TPST Piyungan Bantul Yogyakarta menggunakan metode gabungan elektrokoagulasi dan Electro-Assisted Phytoremediation (EAPR). Metode telah mampu mengolah limbah lindi sehingga memenuhi peraturan No.51/MENLH /10/1995 yang menyatakan konsentrasi BOD 150 ppm dan Konsentrasi COD 300 ppm.  Metode ini juga efektif serta murah untuk diterapkan. Sehingga penelitian ini perlu untuk dipublikasi kandan menjadi acuan penelitian-penelitian selanjutnya. Berikut adalah kegiatan konfrensi di Korea.
Conference of Indonesian Sstudent Associastion in Korea (CISAK) in  2016 adalah sebuah konfrensi yang diadakan oleh Persatuan Pelajar Indonesia di Korea dengan tema “ Encouraging Knowlagde Collaboration for National Resilience Toward Asean Economic  Community”. CISAK kali ini terdiri dari beberapa cluster yaitu, Electronic, Information and Communication Technology, Energy, Enterepranuership, Economic, Bussines, Food, Agriculture, Fishiers, Humanities, Natural Science and Engineering, dan terakhir cluster Social Sciences. The 9 thCISAK Conference  2016 menerima 100 paper di antaranya 56 oral presentasion dan 34 poster.
 
Konfrensiini berlangsung selama dua hari yakni tanggal 3-4 September 2016 di Hi Seoul Youth Hostel. Hari pertama adalah workshop dengan tema “How to Deliver a Presentation and Write a Scientific Article” oleh  Johan Sukweenadhi dari Kyung Hee University dan Suray Agung Nugroho dari Hankook University of Foreign Studies. Dilanjutkan dengan sharing session special issue presentasion dengan judul Light Management in Quantum DOT oleh Havid Aqoma Dari Kookmin University dan Feminism, Stat and Motherhood : Comparative Study of Indonesiaand Korea oleh Desintha D. A dari Ewha Womens University dan terakhir tentang Bioinspired Dental Hypersensitivity Treatment oleh Ekavianty P dari POSTECH.dan yang paling serudari hari ini adalah sharing session perkuliahan dan beasiswa di Korea bersama Kak Hilmy Alfaruqi penerima Research Scholarship dan Kak Ria Aryani H penerima beasiswa KGSP (Korean Government Scholarship Program). Yang kami sukai dari Korea salah satunya memberikan penghargaan berupa tambahan uang saku kepada setiap mahasiswa yang berprestasidi setiap bidangnya.
Hari kedua konfrensi adalah opening dan sambutan sambutan dari Ketua CISAK, Ketua PPI Korea, Perwakilan KEDUBES Indonesia. Pada konfrensi ini keynote speaker CISAK adalah orang-orang besar dan berpengaruh terhadap perkembangan teknologi Dunia khsususnya Indonesia beliau adalah Bapak Dr Eng. Khoirul Anwar Assistant Professor, JAIST, JEPANG, penemu teknologi standar International telecommunication Union (ITU) dan Bapak Triono Adiono, Ph.D. adalah technoprenuer
Acara CISAK kali ini UII memberangkatkan 3 Tim yang berjumlah 5 orang. Tim Pertama dari Kimia yang diketuai oleh Rosnalia Widyan sebagai pemakalah oral, Tim Kedua dari FK dan FPSB diketuai Oleh Fasial Ridho Sakti sebagai pemakalah poster, dan Tim ketiga diketuai oleh Rizaldi dari FIAI sebagai pemakalah poster. Kelima peserta tersebut datang ke Korea untuk menyampaikan hasil riset yang sudah dikerjakan bersama-sama dengan tim masing-masing. Harapannya dari acara ini mendorong semangat mahasiswa/i UII untuk meningkatkan angka publikasi di tingkat Nasional maupun Internasional, hal ini juga akan berdampak terhadap indeks publikasi UII sendiri.