Tata tertib dan aturan yang diterapkan pada kegiatan pesantrenisasi keislaman mahasiswa Program Studi Kimia 2016 sebagai berikut :
1)    Setiap mahasiswa dan mahasiswi wajib mengikuti kegiatan pembinaan keislaman berupa pesantrenisasi yang diadakan oleh Program Studi Kimia Universitas Islam Indonesia sebagai bagian dari kegiatan pembinaan keislaman di Program Studi Kimia kimia.
2)    Izinhanya diberikan kepada mahasiswa dan mahasiswi dengan ketentuan :
       a.    Sakit (dibuktikan dengan surat keterangan dari dokter)
       b.    Menunaikan ibadah di tanah suci (umroh)
       c.    Keluarga inti meninggal dunia

Khusus pelaksanaan kegiatan pesantrenisasi mengikuti tata tertib sebagai berikut :
1)    Mahasiswa wajib berangkat dan pulang bersama rombongan (tidak diperkenankan membawa kendaraan sendiri). Pemberangkatan pada hari Jum’at tanggal 16 September  2016 dengan menggunakan bus yang sudah disediakan oleh Program Studi Kimia.
2)    Mahasiswa berkumpul di lapangan Sepak bola kampus terpadu UII Jl. Kaliurang KM 14.5 (Selatan gedung D3 Ekonomi UII) pukul 6.45 WIB, dilanjutkan cheking oleh panitia & berangkat tepat pukul 07.00 WIB. Bagi yang ketinggalan maka harus hadir kelokasi sendiri.
3)    Mahasiswa wajib membawa (diberi keterangan nama pemilik):
       a.    Cocard dibuat sendiri yang akan dipakai selama kegiatan berlangsung
       b.    Alat tulis, perlengkapan sholat, Al Quran
       c.    Pakaian, perkap dan obat pribadi.
       d.    Selimut tidur
       e.    Memakai sandal
        f.    Ketentuan khusus :
a)    Mahasiswi
        i.    Mahasiswi wajib berpakaian muslimah rapi
        ii.   Menggunakan rok dan celana panjang (sebagai dalaman)
        iii.   Pada saat tidur, tetap menggunakan baju yang sopan dan celana panjang
b)    Mahasiswa
        i.    Tidak diperkenankan keluar lingkungan pesantren tanpa seizing panitia
        ii.   Tidak merokok atau mengganggu lingkungan sekitar

Download Tata Tertib klik disini

Download Pembagian Kelompok klik disini

 Kimia Forensik merupakan salah satu cabang dari ilmu Kimia yang sangat penting di bidang penegakan hukum di lingkungan Kepolisian Republik Indonesia. Maka Program studi Kimia melaksanakan Kuliah Tamu bertemakan Kimia Forensik 2016, sebagai bagian dari Program kuliah praktisi untuk mahasiswa baru serta untuk setiap mata kuliah pilihan pada kurikulum 2012. Kuliah Tamu ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 10 September 2016 di Gedung Kuliah Umum Prof. dr. Sardjito. Prodi Kimia dan Dosen Matakuliah Kimia Forensik, Prof. Riyanto, Ph.D., dan Bapak Wiyogo, M.Sc., berinisiatif melaksanakan kuliah umum ini sebagai motivasi untuk mahasiswa baru 2016 dan sebagai kelengkapan dalam proses kuliah pada mata kuliah Pilihan yang dilaksanakan di lingkungan Prodi Kimia. Pembicara yang diundang pada kesempatan kuliah tamu kali ini adalah Kompol BOWO NURCAHYO, S.Si.,M.Biotech., dari kepolisian Republik Indonesia. Belaiu adalah Jur Lan Labfor PORLI, cab. Jawa Tengah.
Kaprodi Kimia, Dr. Is Fatimah, dalam sambutannya mengucapkan selamat datang dan mengucapkan terima kasih kepada pembicara. "Kuliah Tamu ini sangat penting untuk mahasiswa kimia UII, karena akan memberikan pengetahuan yang baru kaitannya peran dan kiprah orang kimia di bidang forensik". tambahnya. "Kuliah Tamu/Pakar/Praktisi seperti ini akan dilaksanakan rutin untuk melengkapi matakuliah pilihan di Prodi Kimia" tambahnya lagi.

Kuliah Tamu Kimia Forensik ini tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa kimia yang mengambil matakuliah pilihan Kimia Forensik saja tetapi, seluruh mahasiswa kimia boleh ikut, bahkan mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FMIPA UII juga mengikuti kegiatan ini. tercatat lebih dari 250 mahasiswa mengikuti Kuliah Tamu Kimia Forensik ini.
Pembicara Kuliah Tamu, Bapak Kompol Bowo Nurcahyo, S.Si., Biotech., menyampaikan end point yang akan dicapai dalam Kuliah Tamu kali ini adalah:
1. DIMANA POSISI KIMIA FORENSIK DALAM PENYIDIKAN DAN PENYELIDIKAN KEPOLISIAN.
2. APA YANG HARUS DILAKUKAN OLEH SEORANG MAHASISWA YANG INGIN BERGABUNG DALAM DUNIA KIMIA FORENSIK DI INDONESIA.

 
 
 

 Materi bisa didownload disini.

 Belum selesai cerita episode demi episode ICICS 2016 di Samarinda. mulia dari Workshop-nya, Musyawarah Luar Biasa HKI-nya, Rapat Forum Ketua Jurusan Kimia Se-Indonesia (FKJKI)-nya, Seminarnya dan bumbu-bumbu festival silaturrahmi Kimiawan se-Indonesia. Ada sebuah capaain yang menjadi kebanggaan seluruh Civitas Akademika Program Studi Kimia FMIPA UII, yaitu salah satu dosen Prodi Kimia, Dhina Fitriastuti, M.Sc., yang berkesempatan mempublikasikan hasil penelitiannya di The 5th International Conference of The Indonesian Chemical Society (ICICS) 2016 yang diselengggarakan di Samarinda, pada Selasa-Rabu, 30-31 Agustus 2016 yang lalu, meraih Best Poster Award di ajang tersebut.
Dosen yang akrab dipanggil Dhina itu, mempresentasikan salah satu hasil researchnya berjudul: "Heme Polymerazation Inhibition Actifity (HPIA) Assay of 2,3,4-Trihydroxy-5-Methyl Xanthone as Antimalaria", didaulat panitia sebagai presenter poster terbaik ICICS 2016 di Samarinda. Capaian ini merupakan prestasi yang membanggakan bagi seluruh Civitas Akademika Prodi Kimia FMIPA UII.
Kaprodi Kimia, Dr Is Fatimah, sangat Apresiet dengan capaian yg diraih oleh Dhina. "Alhamdulillah, Syukur pada Alloh SWT, semoga menjadi penyemangat yg lainnya untuk berprestasi seperti bu Dhina" ungkapnya.
Juga ucapan selamat disampaikan semua kolega dosen di lingkungan Program Studi Kimia Fakultas MIPA UII. "Barokalloh buat Bu Dhina, selamat ya…" tugas salah satu kolega dosen, bu Mai Anugrahwati, M.Sc., yang juga berkesempatan mempresentasikan hasil researchnya di ICICS 2016 di Samarinda beberapa waktu yang lalu.
 
 
 Pada Hari Sabtu, 3 September 2016 Program Studi Kimia mengadakan Pengenalan Akademik dan Kuliah Tamu Prodi Kimia bagi mahasiswa baru, bertempat di Ruang Kuliah GKU Prof. dr. Sardjito UII. Dimulai pukul 08.00 mahasiswa melakukan registrasi dan menempati ruang auditorium FTI. Selanjutnya acara dibuka dengan tilawah dilanjutkan dengan sambutan oleh Kaprodi Kimia, Dr. Is Fatimah. Dalam sambutannya, Kaprodi Kimia memperkenalan semua staff prodi yang meliputi staff Dosen, laboran dan staff akademik. Beliau juga menjelaskan mengenai kewajiban mahasiswa mengambil matakuliah wajib dan pilihan. Berdasarkan pengalaman ditahun-tahun sebelumnya, bukan merupakan sesuatu yang mustahil mahasiswa mendapat IP 4 dari semua matakuliah wajib yang diambil pada semester pertama asalkan mahasiswa disiplin dalam belajarnya. Prodi kimia juga telah menetapkan learning outcomes (LO) yang ingin dicapai selama mahasiswa menempuh proses perkuliahan, yang meliputi aspek penguasaaan, pengetahuan, dan kompetensinya. Misalnya, mahasiswa menguasai konsep teoritis struktur sifat dan perubahan baik energi maupun kinetik, identifikasi, pemisahan, karakterisasi material dll. Untuk mencapai LO ini, selain kuliah di dalam kelas, mahasiswa juga diharuskan mengambil serangkaian praktikum kimia. Sebelum melaksanakan praktikum, mahasiwa baru wajib mengikuti workshop safety laboratorium yang salah satu kegiatannya adalah latihan pemadam kebakaran. Di setiap praktikum, mahasiswa wajib membawa jas laboratorium dan google masing-masing. Mahasiswa akan diberikan 6-7 topik praktikum selama 1 semester. Mereka diperbolehkan mengambil inhal (mengulang praktikum) dengan alasan tertentu dan maksimum inhal yang diperbolehkan dalam 1 semester hanya 3x.
Dari pelaksanaan kuliah dan praktikum, mahasiswa akan mendapaktan nilai A-E berdasarkan batas-batas nilai angka tertentu. Di sini, Dr. Is Fatimah menjelaskan batas-batas nilai tersebut dilanjutkan dengan penjelasan mengenai kurikulum, research excellencies (yang memuat skripsi, PKM), dan kegiatan mahasiswa yang dapat dilakukan selama berkuliah di Kimia UII, misalnya student exchange, seminar nasional/internasional, hibah kewirausahaan, dll.  
Di akhir sambutannya, Dr. Is Fatimah juga menjelaskan tentang aturan sosial di UII, misalnya jangan sampai mahasiswa melakukan aktivitas pertemanan yang melebihi batas sopan santun, mahasiswa juga seharusnya memegang karakter-karakter mulia, yakni amanah, sidiq, dan fathanah. Ada sanksi-sanksi hukum dari UII jika terjadi pelanggaran, sebagai contoh, jika mahasiswa melanggar aturan sosial yang telah disebutkan sebelumnya, akan diskors kuliahnya selama 1 tahun.
 
 
Seusai sambutan Kaprodi Kimia, acara SG dilanjutkan dengan intermezzo dan materi I.
Pada pukul 10.00 acara Kuliah Tamu dilanjutkan dengan penyampaian materi I oleh Prof. Riyanto, Ph.D., yang merupakan profesor pertama di lingkungan Prodi Kimia FMIPA UII, yang SK profesor baru saja diserahkan pada tanggal 31 Agustus 2016 yang lalu. dalam materinya Prof. Riyanto menyampaikan betapa pentingnya Ilmu Kimia. "Semua kehidupan itu tidak akan lepas dari Ilmu Kimia" tambahnya. dilanjutkan dalam materinya.
Jadi sesungguhnya, kuliah bukanlah magic box melainkan tempat untuk bekerja keras dalam belajar, dengan inti utama :
1. Kemampuan belajar: mencari sumber informasi, mengolah/memilah informasi, merumuskan pengetahuan
2. Kompetensi inti: memahami setiap subjek bahasan, memahami rlasi antar subjek, mampu mengumpulkan informasi baru dan mengolahnya untuk menyelesaikan masalah.
3. Menyelesaikan masalah: siap menyelesaikan masalah sendiri dan siap menyelesaikan masalah yang diamanahkan.
Sehingga, apa yang dibutuhkan di dunia kerja dipersiapkan sejak dini selama menempuh perkuliahan. Prof. Riyanto di akhir materinya menyemangati mahasiswa baru Kimia dengan motto “Work hard, play hard, pray hard. Go get your dream!”
Mahasiswa baru Prodi Kimia mendengarkan materi yang disampaikan dengan antusias, terbukti setelah materi disampaikan, ada banyak mahasiswa yang mengajukan pertanyaan. Ada sekitar 6 mahasiswa yang bertanya dan dijawab dengan baik oleh Prof. Riyanto. Salah satunya adalah “Bagaimana cara menyemangati diri saat malas belajar?”. Profesor Riyanto menjawab bahwa mahasiswa harus menghindari sikap menyia-nyiakan waktu dan harus selalu memiliki rencana kegiatan harian, juga bergaul dengan orang-orang yang memiliki motovasi tinggi. Bp. Hasanudin juga menjelaskan bahwa tidak semua orang yang tidak memiliki ijazah harus berada di tempat terendah/tidak dapat merealisasikan skill nya. Jadi jangan khawatir dengan orang-orang yang memiliki ijazah yang lebih tinggi, di dunia ini banyak orang-orang yang tidak memiliki ijazah namun ada di tempat tertinggi, intinya yang harus dilakukan adalah “Put yourself a brand!”. Hilangkan juga sifat berkeluh kesah dengan cara selalu optimis, dan percaya bahwa Allah tidak mencipatakan manusia untuk dizalimi. He gives you tests to make you stronger. Bekerja juga tidak harus di Indonesia, tapi juga bisa di Negara lain, jadi mahasiswa jangan membuat sekat-sekat sendiri tentang tempat bekerjanya saat lulus nanti.

Di Sesi Berikutnya Pada pukul 13.00, acara Kuliah Tamu dilanjutkan dengan penyampaian materi II oleh Bp. Nur hamid, S.Si. Saat ini beliau menjabat sebagai Konsultas Cairan dan Ioniv Nutrition di PT. Otsuka, Solo. Bp Nur Hamid merupakan mahasiswa Kimia UII angkatan pertama tahun 1996. Di sini beliau berbagi cerita tentang pengalamannya selama berkuliah di Kimia UII, alasan mengapa mengambil kuliah di jurusan kimia, prospek lulusan kimia, dll. Berdasarkan pengalamannya, mahasiswa tertarik untuk mengambil kuliah di jurusan kimia sebab ada minat dan bakat. Saat lulus nanti, mahasiswa dapat bekerja baik sesuai dengan bidang yang ditekuni maupun di luar bidang yang ditekuninya dengan syarat memiliki skill, pengalaman, komunikatif yang didukung dengan doa, ikhtiar serta restu orang tua. Kepala departemen yang mengawali karirnya sebagai medical representative ini juga menceritakan perjuangannya dalam bekerja hingga mencapai karirnya saat ini. Beliau juga menjelaskan bahwa skill dan pengalaman dapat diperoleh mahasiswa dengan cara mengikuti semua seminar, workshop dan training yang diadakan selama kuliah.
Materi II ini tampaknya juga berhasil memikat antusiasme mahasiswa baru terbukti dengan adanya pertanyaan dan tanggapan yang disampaikan oleh sekitar 5 mahasiswa. Salah satunya adalah seorang mahasiswa yang memberi tanggapan bahwa selain skill, experience dan komunikatif, ada lagi 2 hal penting yang harus dimiliki oleh mahasiswa selama kuliah, yakni semangat dan link. Oleh sebab itu, penting kiranya acara semacam ini yang sangat bermanfaat membukakan link mahasiswa dengan para alumni seniornya yang telah bekerja sehingga mereka dapat berbagi cerita dan tips untuk menyelesaikan kuliah dengan baik serta tips supaya segera mendapatkan pekerjaan setelah lulus kuliah.

Hari Jum'at, 2 September 2016, pkl 09.30 Prodi Kimia FMIPA UII kedatangan tim Studi Banding dari Kimia IPB. Acara dimulai dengan sambutan dari Dekan FMIPA UII, Drs. Allwar, M.Sc., Ph.D., dilanjutkan dengan sambutan oleh Dr Deden Saprudin, M.Si dari Kimia IPB. Acara dibuka dengan penjelasan dari masing institusi dilanjutkan dengan penjelasan lebih lanjut tentang Prodi Kimia FMIPA UII oleh Dr. Is Fatimah, M.Si.

 

 

Sebanyak 36 rombongan dari IPB yang terdiri dari Dosen dan Karyawan Kependidikan dalam bidang Kimia hadir dalam ruangan. Para rombongan diajak untuk melihat Lab-Lab yang ada di UII

Alhamdulillah acara berjalan dengan lancar, harapan kami kedepannya akan terjalin kerjasma penelitian untuk bersama-sama memajukan penidikan di Indonesia.

 

 Workshop Safety dan Teknik Laboratorium merupakan kegiatan rutin yang wajib diikuti oleh semua mahasiswa baru Program studi Kimia FMIPA UII.  Menurut ketua penyelenggara, Bapak Dr. Dwiarso Rubiyanto, M.Si., workshop yang telah menjadi program rutin Laboratorium Ilmu Kimia sejak 16 tahun yang lalu, di tahun ini dirancang sedikit berbeda dari biasanya.  Acara ini dilaksanakan pada Jum'at, 2 September 2016 dan dibuka oleh Kaprodi  Kimia, Dr. Is Fatimah, bertempat di Auditorium FMIPA Lantai 4 Gedung Baru FMIPA UII dan Kompleks Laboratorium Terpadu Fakultas MIPA UII dimulai pukul 08.00 sampai sekitar pukul 17.00 WIB.
Materi utama Safety Lab. yang dibawakan oleh Bapak Rudy Syah Putra, Ph.D. menjadi sangat berkesan saat diakhiri dengan pemutaran film K3 Kimia (Kesehatan dan Keselamatan Kerja Kimia) yang diproduksi Prodi Kimia 2008.  Pemutaran film ini menjadi kejutan bagi seluruh peserta dan sangat pas dengan suasana Auditorium FMIPA UII.  Para peserta seolah-olah sedang dibawa ke suatu teater yang kian meyakinkan kepada kita betapa pentingnya safety lab diterapkan dalam setiap Pekerjaan di Laboratorium.
 
Suasana workshop kembali dihangatkan dengan materi Manajemen Laboratorium Ilmu Kimia yang disampaikan Oleh langsung oleh Koorlab Ilmu Kimia, Reni Banowati Istiningrum, M.Sc., dalam materi kedua ini beliau, menjelaskan tata laksana dan aturan tata tertib di laboratorium Kimia.
Setelah Istirahat, sholat dan makan siang dilaksanakan Praktikum beberapa Teknik Laboratorium Dasar dengan empat materi utama, yaitu:
1. Pengenalan Alat Volumetri (Lab. Kimia Pendidikan)
2. Teknik Menimbang dan Pembuatan Larutan (Lab. Riset Kimia 2 dan Lab. Kimia Pendidikan 2)
3. Teknik Destilasi, Ekstraksi dan Refluks (Lab. Riset Kimia)
4. Pengenalan Alat Safety Laboratorium Personal dan Skill Tambahan Teknik Lab. (Filtrasi, Dekantasi, Melipat Kertas Saring dan Penggunaan Lampu Spritus) (Lab. Kimia Pendidikan)
Sesi terakhir adalah praktek pemadaman api, dipandu oleh Pemadam kebakaran dari Kota Yogyakarta. Di sesi ini dipraktekkan cara memadamkan api sederhana menggunakan selimut basah, dan APAR serta dipraktekan cara penggunaan hydran yang ada di lingkungan Laboratorium Terpadu UII
 
 
 
 Prodi Kimia FMIPA berkontribusi menambah jumlah guru besar Universitas Islam Indonesia (UII) menjadi total sebanyak 14 orang menyusul diangkatnya dua Profesor/Guru Besar baru atas nama Prof. Riyanto, S.Pd.,M.Si.,Ph.D. Guru Besar di bidang Ilmu Kimia.
Surat Keputusan (SK) Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi tentang pengangkatan keduanya sebagai Profesor/Guru Besar diserahkan langsung oleh Koordinator Kopertis Wilayah V Dr. Ir. Bambang Supriyadi, CES.,DEA., kepada Rektor UII Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc. di hadapan Ketua Yayasan Badan Wakaf UII Dr. Ir. Luthfi Hasan, MS. Dan segenap Dekan dan Kaprodi di lingkungan UII pada Rabu pagi 31 Agustus 2016 di Gedung Kuliah Umum Prof. Dr. Sardjito, Kampus Terpadu UII.
Dalam sambutannya Bambang menyampaikan selamat kepada kedua Guru Besar baru UII tersebut dan apresiasi kepada UII secara institusi yang telah berhasil menambah jumlah Guru Besarnya. Ia juga menyampaikan bahwa proses penilaian Guru Besar di tingkat Kopertis saat ini dilakukan oleh tiga orang reviewer guna meminimalisir faktor like and dislike, sehingga menurutnya hasil yang didapatkan oleh Ni'matul Huda dan Riyanto adalah hasil yang objektif.
 
“Dahulu dalam pengajuan Guru Besar penilainya hanya satu orang, namun saat ini kita pakai tiga orang supaya netral, kalau hanya satu orang dikhawatirkan ada pengaruh like and dislike. Awalnya dengan dinilai oleh tiga orang dikhawatirkan lebih sulit untuk mengajukan Guru Besar, namun ternyata tidak.” Ujarnya.
Rektor UII Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc. yang menerima SK Menristekdikti tersebut menyampaikan rasa bangganya kepada dua Profesor/Guru Besar UII tersebut. Ia menyatakan bahwa Prof. Riyanto, S.Pd.,M.Si.,Ph.D. adalah Profesor pertama di Program Studi Ilmu Kimia UII.
Dr. Harsoyo mengatakan dengan diterimanya SK Guru Besar ini maka akan semakin memperkuat peran dan posisi UII menghadapi tantangan dunia pendidikan tinggi yang semakin ketat. Ia juga optimis Ia juga optimis jumlah Guru Besar UII dalam waktu dekat akan kembali bertambah mengingat saat ini banyak dosen UII yang sudah bergelar Doktor. Oleh karena itu, Ia berharap kedua Guru Besar baru dapat mendorong dosen-dosen lain agar mengikuti jejak mereka meraih gelar akademik tertinggi tersebut.
“Penghargaan sebagai Guru Besar adalah pengakuan atas kualitas yang dimiliki sehingga secara otomatis semakin besar pula amanah dan tanggung jawab yang diemban. Sehingga ke depan produktifitas dan kualitas dari kedua Guru Besar baru UII dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan.” Ujar Dr. Harsoyo.