Salah satu unsur penting dalam peningkatkan keberadaan suatu produk ataupun jasa di mata masyarakat pengguna adalah dilakukannya upaya pengenalan dan sosialisasi melalui berbagai ragam model promosi. Media promosi dapat dilakukan dengan menggunakan selebaran informasi, atau media masa baik cetak maupun elektronika. Selain media promosi tersebut, dewasa ini promosi suatu usaha baik jasa maupun produk telah dilakukan melalui jaringan internet. Hal ini disebabkan bahwa
promosi melalui jaringan internet dipandang sangat efektif, dapat dijangkau oleh lapisan masyarakat luas yang hampir tak terbatas, baik tempat, ruang maupun  waktu. Tidak terkecuali berbagai perguruan tinggi yang ada di Indonesia, sosialisasi program studi yang dimilikinya kepada masyarakat luas telah memanfaatkan media promosi melalui jaringan internet.
Program Studi Kimia Fakultas MIPA Universitas Islam Indonesia, yang mulai didirikan sejak tahun 1996 hingga sekarang dalam perjalanannya telah mengalami pasang surut dari sisi animo masyarakat. Promosi memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas input dan output. Kualitas input akan memperbaiki kualitas proses pembelajaran dan kualitas output.
Data terakhir, prodi kimia telah menunjukkan animo yang sangat baik yaitu dengan meningkatnya jumlah mahasiswa baru tahun 2016 mencapai 137 mahasiswa dar target 100 mahasiswa. Efek ini salah satunya merupakan hasil dari MoU yang telah terjalin dengan enam MGMP Kimia se Kab. Semarang, Surakarta, Sragen, Sleman, Bantul, Kab. Lombok Barat, Kab. pemalang dan Kab. Jember. Semua guru kimia yang tergabung dalam MGMP Kimia telah menjalin kerjasama dengan Prodi kimia sehingga banyak agenda kegiatan dilakukan antara kedua pihak. Kegiatan yang telah dilakukan yaitu pelaksanaan praktikum di Prodi Kimia oleh siswa-siswi SMA dan SMK, PKL dan pembuatan karya ilmiah.
 
Maka dalam rangka promosi tadi prodi Kimia melaksanakan MoU dengan MGMP Kimia Se-Kota Samarinda yang terdiri dari 30 SMA, 15 MAN dan 30 SMK. MoU di tandatangani oleh Sekretaris MGMP Kimia Kota Samarinda dan Ketua Program Studi Kimia Fakultas MIPA. Penandatanganan MoU tersebut dilaksanakan pada Senin, 29 Agustus 2016 bertempat di SMA Islam Bunga Bangsa, Samarinda. Acara ini dihadiri oleh Kaprodi Kimia, Dr. Is Fatimah, Sekprodi Kimi, Dr. Dwiarso Rubiyanto, M.Si., beserta beberapa Staf Dosen Kimia dan Tenaga Kependidikan Program Studi Kimia.
Kaprodi Kimia, Dr. Is Fatimah mengampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting dalam rangka peningkatan kualitas input dalam mencapai output/lulusan Kimia yang kompeten. "kegiatan seperti ini akan dilaksanakan rutin setiap tahun, insya Alloh Tahun 2016 akan dilaksanakan di Palembang". Tambahnya
 
 Pengabdian kepada masyarakat bagi perguruan tinggi merupakan suatu kewajiban sejajar dengan pendidikan/pengajaran dan penelitian. Dalam istilah lain dikatakan sebagai tri dharma perguruan tinggi yang mencakup aspek pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Sebuah perguruan tinggi yang baik harus mensinkronkan ketiga aspek tersebut. Dasar pemikiran ini dilandasi oleh keinginan yang besar agar sebuah perguruan tingggi tidak hanya memproduksi manusia ber-ilmu dan berpikir secara konseptual tetapi tidak memiliki kepekaan sosial atau kepedulian lingkungan ditengah-tengah kehidupannya. Karenanya konsep menara gading bagi perguruan tinggi hasus dihilangkan. Hal ini dilandasi oleh konsep bahwa manusia itu di samping sebagai yang memiliki kemampuan intelektual/akademik juga sekaligus sebagai makhluk sosial dan karenanya secara niscaya ia harus memperhatikan lingkungan kehidupannya. Manusia harus ramah dengan lingkungan dan peduli terhadap sesama.
Pengabdian kepada masyarakat merupakan usaha yang dilakukan oleh seseorang baik secara individu, bersama-sama atau kelompok atau lembaga untuk membantu peningkatan taraf kehidupan masyarakat yang dibantu sesuai dengan misi yang diembannya. Sedang ketika berkaitan dengan perguruan tinggi maka disesuaikan dengan misi yang diembannya yaitu pengamalan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni langsung pada masyarakat dilaksanakan secara institusional dan profesional, sebagai tanggungjawab luhur perguruan tinggi dalam usaha mengembangkan kemampuan masyarakat sehingga dapat mempercepat tercapainya tujuan pembangunan nasional. Di Universitas Islam Indonesia Dharma Pengabdian Masyarakat disandingkan dengan Dharma lainnya yakni Pendidikan, Penelitian dan Dakwah Islamiah, sehingga di UII terdapat Catur Dharma, bukan tri dharma. Setiap dosen harus melakukan catur dharma tersebut, setiap semesternya.
Maka Prodi Kimia FMIPA UII memfasilitasi Dosen untuk melakukan Pengabdian Masyarakat (PM) pada Semester Ganjil 2016/2017. Kegiatan PM ini dilaksanakan bertepatan dengan perayaan milad ke 20 tahun Prodi Kimia sehingga acara pengabdian masyarakat kali ini panitia mengambil tema: “20 TAHUN PRODI KIMIA: MEMBAWA RAHMATAN LIL ‘ALAMIN”. Dosen Prodi Kimia melakukan PM dengan memberikan materi terkait dengan situasi yang dibutuhkan oleh masyarakat Desa Kanigoro, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, yakni masalah pemasaran potensi unggulan daerah dan pengetahuan tentang pola makanan hidup sehat. Adapun Materi PM adalah sebagai berikut:
 
 
1.    Materi I: “Strategi pemasaran produk lokal” oleh Sugeng Handoko, S.T. (Praktisi pemuda membangun daerah untuk potensi local Gunung Api Purba Nglanggeran Gunung Kidul).
2.    Materi II: Makanan sehat dan Tipsnya oleh Wiyogo Prio Wicaksono, M.Sc.
3.    Materi III: Bahaya bahan makanan tambahan sintetik oleh Argo Khoirul Anas, M.Sc.
4.    Materi IV: Bahan makanan tambahan alami oleh Dhina Fitriastuti, M.Sc.
5.    Materi V: Penggunaan soda kue dalam kehidupan sehari-hari oleh Amri Setyawati M.Sc.
Selain acara workshop, Prodi Kimia UII juga mengadakan acara bazar sembako murah yang ditujukan kepada 100 warga kurang mampu di Desa Kanigoro. Paket sembako murah yang seharga Rp 80.000 (berupa beras, minyak goreng, gula pasir, teh, dan kecap) dijual seharga Rp 20.000 per paketnya.
 
 
 
 
 Penyelenggaraan acara ini merupakan salah satu cara Program Studi Kimia FMIPA UII untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas praktikum. Acara ini dibuka oleh Arsyik selaku MC acara dan dilanjutkan dengan materi yang disampaikan oleh Ibu Reni selaku KoorLab Ilmu Kimia FMIPA UII. Adapun gambaran umum mengenai materi yang disampaikan dapat dirangkum menjadi beberapa point berikut:
1.    Perhatian terhadap konten MK berprasyarat, dimana mahasiswa perlu diingatkan tentang MK yang memiliki prasyarat.
2.    Kesesuaian judul-judul praktikum dengan capaian pembelajaran yang ada, namun belum diperjelas mengenai indikator capaiannya.
3.    Desain rangkaian acara praktikum selama satu semester sudah bagus.
4.    Koreksi terhadap agenda review didalam acara praktikum yang seolah-olah hanya seperti formalitas, perlu didesain agar mahasiswa juga aktif dalam mereview judul.
Selama acara berlangsung, para peserta tampak antusias memperhatikan materi yang disampaikan oleh pemateri. Hal ini dilihat dari komunikasi dua arah antara pemateri dan peserta untuk mendiskusikan bersama-sama konten materi mata praktikum.
 
 Untuk kegiatan selanjutnya yakni berupa evaluasi Capaian Pembelajaran dan Indikator Capaian yang perlu disusun lebih cermat oleh para dosen pengampu MK Praktikum, hasilnya ditampilkan dalam bentuk data di file terpisah sesuai dengan MK Praktikum masing-masing.
Dunia pendidikan merupakan bidang kajian yang begitu dinamis, sehingga dalam perjalananya diperlukan berbagai inovasi dan kreativitas agar hasil yang diperoleh maksimal dan sesuai dengan harapan. Guna mendukung hal ini, program studi kimia UII menyelenggarakan workshop pedagogik dan evaluasi proses pembelajaran pada tanggal 21 Agustus 2016. Acara ini diselenggarakan di The Sahid Rich Jogja Hotel dengan mendatangkan Dr. Das Salirawati M.Si sebagai pemateri utama. Beliau merupakan seorang dosen di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang berkompoten dalam bidang pendidikan dan pengajaran.

Guna mewujudkan proses kuliah yang aktif, kreatif, dan menyenangkan, Dr. Das Salirawati juga menyampaikan materi mengenai metode “smart teaching” dalam kegiatan perkuliahan. Hal ini diyakini dapat menciptakan suasana perkuliahan yang menyenangkan dan tidak monoton. Kunci utama dalam penerapan metode ini adalah adanya kemauan yang kuat dari diri dosen, kreativitas, dan semangat yang tinggi. Penggunaan media pembelajaran yang mendukung juga tak kalah penting tutur Dr. Das  Salirawati.

Dalam proses perkuliahan, sangat penting bagi dosen untuk menguasai teori dan prinsip-prinsip pembelajaran. Seorang dosen dituntut untuk ikhlas saat menjalankan profesinya sebagai seorang pendidik di tingkat universitas. Selain itu, seorang dosen diharapkan memiliki kemampuan komunikasi yang baik, piawai dalam membuat analogi dan ilustrasi saat menyampaikan materi yang abstrak, pandai mengaitkan materi perkuliahan dengan kejadian sehari-hari sehingga materi lebih mudah dipahami, dan sesekali mampu memberikan penguatan (power) pada materi tertentu yang dianggap penting. Di samping itu, kemampuan untuk mengembangkan kurikulum pendidikan juga turut memberikan sumbangsih terhadap suksesnya suatu proses perkuliahan
Selama acara berlangsung, para peserta terlihat antusias menyimak materi yang disampaikan pembicara. Pembawaan sang pembicara yang sesekali menyelipkan humor dalam penyampaian materi membuat workshop berjalan dengan baik.  Berbagai pertanyaan pun muncul, menandakan antusiasme peserta terhadap materi yang disampaikan pembicara sangat tinggi. Hal ini terbukti dengan adanya pertanyaan dan tanggapan dari peserta, di antaranya pertanyaaan dari bapak Rudy Syahputra, Ph.D:
1.    Apakah harus selalu menggunakan humor saat perkuliahan?
2.    Seberapa pentingkah penggunaan papan tulis dalam proses perkuliahan? Mengingat hingga kini dunia barat masih sering menggunakan papan tulis sebagai media untuk menyampaikan materi yang diajarkan.
3.    Bagaimana penerapan interkoneksi agama dalam proses perkuliahan?
Selanjutnya, bapak Habibi Hidayat, M.Si juga bertanya mengenai cara mengidentifikasi masalah saat melakukan evaluasi pembelajaran.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut ditanggapi dengan baik oleh Dr. Das Salirawati menandakan acara berjalan dengan interaktif. Di akhir acara, para peserta terlihat puas terhadap materi yang disampaikan oleh pembicara, mengindikasikan acara semacam ini memang penting diadakan untuk meningkatkan kompetensi dosen, khususnya dalam hal penyampaian dan evaluasi materi perkuliahan.
Evaluasi Kurikulum 2012 Berdasarkan Keunikan Lokal, KKNI Dan SNPT berlangsung pada tanggal 20 Agustus 2016 di Ruang Chrysant 1 dan Cattleya, Hotel Sahid Rich Yogyakarta sejak pukul 19.30-22.00 WIB. Acara ini dipimpin oleh Kaprodi Kimia, Dr. Is Fatimah dan yang menjadi moderator adalah Dr. Dwiarso Rubiyanto, M.Si.. Beberapa materi yang disampaikan meliputi :
1.    RSC
Borang isian sudah disubmit akhir Agustus namun dan mendapat 3 catatan dari Toby Underwood:
–    Evaluasi diri sudah baik
–    Disable facilities : perlu ada fasilitas yang disediakan untuk mahasiswa disable, memastikan bahwa tidak terdapat perbedaan untuk mahasiswa disable, misalnya toilet untuk disable, gedung yang sesuai dengan disable, dll, termasuk aturan universitas yang menyatakannya.
–    Kurikulum, mengenai struktur matakuliah yang perlu dilihatnya.
2.    Kurikulum masih 2012 tetapi dikaitkan dengan kkni permen 49/2012, yang tadinya berbasis kompetensi sekarang diejawantahkan dengan learning outcome/capaian pembelajaran, yang sudah disepakati HKI yakni CP1-CP31.  Dibagi jadi 4 aspek :
–    sikap (CP1-12)  disesuaikan dengan UII  kurikulum ulil albab.
–    Penguasaan pengetahuan CP 13-15  prinsip dasar, piranti lunak, operasional
–    Ketrampilan khusus per prodi CP16-24
–    Ketrampilan umum harus dimiliki semua prodi CP25-31
Misalnya Kim anorganik CP 13-23 :  Pengetahuan – Ketrampilan khusus

3.    Kurikulum ulil albab diminta memetakan matakuliah yang sudah ada ke dalam beberapa bagian kategori, misalnya yang warna hijau adalah peta sikap. Karena di tahun 2017 beberapa matakuliah agama kemungkinana akan berubah nama. Sementara tidak ada perubahan sks dan tidak harus mengikuti aturan matakulliah yang 1 semester 20 sks belum jadi berlaku. Jadi kita bisa menggunakan yang ada sekarang, dengan beberapa keuntungan misalnya sebelum semester 5 mahasiswa harus sudah pkl. Sebelum semester 6 harus sudah mencari topic untuk skripsi.

4.    Kelompok Bahan Kajian saat ini terbagi menjadi kategori:
–    Kelompok bahan kajian industry dan kewirausahaan minyak atsiri (KMA)
–    Kelompok bahan kajian kimia lingkungan (KL)
–    Kelompok bahan kajian industry dan energy berbasis elektrokimia dan material (IEM)
–    Kelompok bahan kajian sintesis organic untuk pangan, kosmetik dan obat (SO)
Sementara ini evaluasi kelompok bahan kajian sudah baik. Tidak ada perubahan susunan matakuliah.
5.    Penyampaian hasil evaluasi 2012.

 Bertempat di Hotel Sahid Rich Hotel, Yogykarta, Sabtu, 20 Agustus 2016, Prodi Kimia menyelenggarakan Lokakarya Reserach Excellencies bagi Dosen.  Lokakarya Reserach Excellenciesprodi kimia merupakan salah satu rangkaian acara dari workshop prodi kimia. Kegiatan ini dilakukan di Hotel Sahid Rich Jogja dimana tujuh dosen senior dari prodi kimia mempresentasikan topik riset unggulan masing-masing di hadapan seluruh dosen dan staf prodi kimia. Tujuan diadakannya Lokakarya ini adalah untuk memperjelas dan mempertajam kembali Reserach Excellencies prodi kimia demi menyambut perubahan kurikulum 2017 dan mengantisipasi program hibah KEMENRISTEK DIKTI dimana UII termasuk perguruan tinggi yag dipercaya mengelola dana penelitian dari Kemenristek DIKTI secara mandiri. Tiga bidang research excellencies dari prodi kimia adalah Pengembangan Penelitian Minyak Atsiri, Isolasi dan sintesis organik non atsiri untuk kesehatan dan pangan serta Material dan elektrokimia untuk energi dan lingkungan. Disamping itu, lokakarya ini berguna untuk merumuskan tim riset dan juga mengombinasikan tim riset dosen senior dengan junior untuk membentuk tim riset yang tangguh untuk menghadapi tahun 2017.
Paparan pertama disampaikan oleh Dr Is Fatimah. Secara umum beliau memaparkan mengenai research excellencies yang beliau kerjakan dan grup risetnya dinamakan MSC (Material Study Club). Menurut beliau, penelitian dan pengembangan dari MSC ini termasuk on the track. Bidang-bidang yang digeluti meliputi metal oxide clay, Acid/Base Nanoparticel-clay combination dan Functional material.  Dari ketiga fokus penelitian tersebut sudah banyak luaran paper baik yang berbentuk jurnal maupun prosiding internasional yang terindeks scopus. Pada bidang clay modification, beberapa penelitian yang telah dan sedang dilakukan  berupa pengembangan superadsoben (untuk slow release fertilizer, katalis untuk konversi produk turunan minyak atsiri, dan degradasi fotokatalitik limbah warna), Functional material (Functional Silica dan  Functional active carbon). Beberapa masukan yang terangkum dari paparan Dr. Is Fatimah adalah dari Rudy Syah Putra, Ph.D dimana para dosen junior diharapkan bergabung dan belajar dengan dosen senior.
    Paparan kedua disampaikan oleh Drs Allwar M.Sc., Ph.D. Arah research excellencies dari beliau menjurus pada material berbasis carbon yang meliputi karbon aktif, carbon nanotube dan carbon-metal nanocomposit. Jurnal dan publikasi tingkat internasional yang dihasilkan sudah cukup banyak. Penelitian yang sedang dikembangkan saat ini adalah sintesis karbon aktif berbahan dasar tandan pisang.
    Paparan ketiga disampaikan oleh Rudy Syah Putra, Ph.D. Arah research excellencies dari beliau menuju ke dua bidang yaitu Environment Remediation Research (meliputi phytoremediation, EAPR dan EZ/EKR pada contaminated water) dan New Renewable Energy(pembuatan katalis basa homogen, heterogen dan metode elektrolisis untuk pembuatan biodiesel). Beliau membagi tips untuk memberdayakan mahasiswa tingkat akhir diarahkan untuk apply program PKM agar luaran penelitian paper dapat tercapai.
Paparan keempat disampaikan oleh Dr Noor Fitri M.Si. Arah research excellencies dari beliau menuju ke bidang pemisahan kimia secara umum baik di bidang minyak atsiri, isolasi dan sintesis serta di bidang ingkungan. Harapan beliau, dengan skema research excellencies pemisahan kimia dapat masuk ke sektor-sektor strategis seperti teknik pemisahan untuk mendapatkan minyak atsiri dengan kualitas internasional, pengembangan metode produksi minyak atsiri sesuai SOP dan topik yang sedang akan dijalankan adalah Ekstraksi dan kajian pengembangan potensi spesi Sc sebagai produk samping daur ulang limbah tailing penambangan nikel laterit di Sulawesi.
Paparan kelima disampaikan oleh Dr Dwiarso Rubiyanto. Arah research excellencies dari beliau fokus pada pengembangan minyak Basil yang terdiri dari 3 varian yaitu kemangi, selasih ungu dan selasih hijau. Bidang yang dituju menuju ke 3 bidang yaitu analisis komposisi, kualitas minyak dan preparasi produk minyak dengan spesifikasi yang dimaui user. Secara umum arah roadmap penelitian yang belaiu jalani di bidang minyak atsiri adalahdimulai dari klasifikasi jenis tanaman, analisis komposisi, sintesis atau konversi senyawa derivat, uji aktivitas, dengan luaran produk formulatif.
Paparan keenam disampaikan oleh Tatang Shabur Julianto, MSi,. Arah research excellencies dari beliau menuju ke tiga bidang yaitu Pengembangan obat bahan alam, Biomodifikasi dan diversifikasi, Pestisida alamiah pangan. Beliau membagi tips untuk memberdayakan mahasiswa tingkat akhir diarahkan untuk apply program PKM agar luaran penelitian paper dapat tercapai. Penelitian yang sedang dijalankan yaitu total sintesis artemisinin menggunakan biokatalisis dan biosintesis, Isolasi senyawa antimalaria dari kayu songga, food biomodification (MOTAF:Modification Talas Flour), Biofuel dari lignoselulosamenggunakan katalis enzim dari rayap dan pestisida alami untuk menanggulangi ulat grayak.
Paparan ketujuh disampaikan oleh Riyanto, Ph.D. Arah research excellencies dari beliau fokus pada Inovasi alat pengolah limbah batik elektrobatik, inovasi alat diagnosis asam urat, urea dan kolesterol berbasis sensor dan Essential oil for conservation and biopesticide. Sejauh ini penelitian beliau bekerjasama dengan balai penelitian borobudur dan beberapa instansi lain serta menerima hibah cukup banyak.
Setelah paparan selesai, diskusi mengenai pengembangan research excellencies prodi kimia pun dilakukan. Dengan bertambahnya dosen baru yang memiliki variasi bidang keahlian sehingga diperlukan pembagian masing-masing dosen muda untuk masuk ke research excellencies yang ada ataukah membentuk research excellencies baru. Menurut kaprodi kimia, research excellencies yang sudah ada sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan UII sehingga cukup mengakomodir dosen-dosen baru sehingga dosen-dosen baru diharapkan memposisikan diri di RE mana mereka akan mengembangkan penelitian dan belajar. Dosen baru juga diharapkan belajar kepada dosen senior yang sudah mengembangkan research excellencies nya masing-masing karena penelitian akan mewarnai pada bahan ajar yang akan diampu.
Ditambahkan pula oleh Rudy Syah Putra, Ph.D dimana dosen baru harus meyakini 1 jenis penelitian sampai mendapatkan jabatan akademik lektor dan sebagai kepala lab terpadu beliau akanmembantu mengimprove fasilitas riset di bidang kimia agar kedepannya kualitas penelitian kimia meningkat dan lebih baik secara kualitas.Selain itu laboran diharapkan dapat bekerja sama dan turut andil dalam setiap desain penelitian yang disusun oleh dosen senior.
Dosen muda prodi kimia berjumlah 12 orang yaitu M Arsyik Kurniawan M.Sc, Habibie Hidayat M.Si, Gani Purwiandono, M.Sc, Mai Anugrahwati, M.Sc., Nurcahyo Iman Prakoso, M.Sc, Salmahaminati, M.Sc., Ika Yanti M.Sc., Dhina Fitriastuti, M.Sc., Amri Setyawati, M.Sc., Argo Khoirul Anas, M.Sc., Feby Indah Fajarwati, M.Sc., Wiyogo Prio Wicaksono, M.Si. Dari ke-12 dosen muda tersebut memiliki potensi dan bidang keahlian masing-masing untuk dikembangkan. Oleh karena Research Excellencies prodi kimia ada 3 maka dosen muda tersebut mendistribusikan diri agar track record yang dimiliki dapat menjurus ke arah profesionalisme.
Untuk Research Excellencies Pengembangan Penelitian Minyak Atsiri semua dosen karena merupakan payung awal prodi kimia.Untuk isolasi dan sintesis organik non atsiri untuk kesehatan dan pangan  ada 5 dosen yaitu Habibie Hidayat M.Si, Nurcahyo Iman Prakoso, M.Sc, Dhina fitriastuti, M.Sc dan Amri Setyawati, M.Sc dan M Arsyik Kurniawan, M.Sc.  Pada RE Material dan elektrokimia untuk energi dan lingkungan diminati oleh Mai anugrahwati, M.Sc, M. Arsyik Kurniawan, M.Sc., Febi Indah Fajarwati, M.Sc., Ika Yanti M.Sc., Argo Khoirul Anas, M.Sc dan Wiyogo Prio Wicaksono, M.Si.