Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan salah satu daerah yang pertumbuhan ekonominya banyak ditentukan dari berbagai industri kerajinan (craft). Salah satunya yaitu kerajinan rakyat berupa lilin. Lilin tidak sekedar sebagai alat penerangan, tetapi seiring perkembangan zaman, lilin sudah digunakan sebagai gaya hidup, seperti dekorasi, relaksasi, dan koleksi. Peluang inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh 5 mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) sebagai upaya menyumbangkan inovasi demi memajukan perekonomian lokal DIY.

Lima mahasiswa Program Studi Kimia UII tersebut yaitu Devina Ayu (Ilmu Kimia 2015), Amri Yahya (Ilmu Kimia 2014), Muhammad Alfan Auliya (Ilmu Kimia 2014), Aulia Agustia Yuniar (Ilmu Kimia 2014) dan Nur Arif Hidayati (Ilmu Kimia 2015) berhasil menggarap inovasi lilin yang bernama LENTERA “Modern Aromatheraphy Candle from Essential Oil” bersama dengan dosen pembimbingnya yakni Nurcahyo Imam Prakoso, M.Sc. selama 7 bulan.

“Inovasi Lentera bertujuan untuk meningkatkan nilai ekonomi dan diversifikasi produk essential oil sebagai komoditas asli dalam negeri. Selain itu efek farmakoterapi yang dihasilkan produk lilin aromaterapi diharapkan dapat memberikan alternatif pengobatan permasalahan kecemasan bagi masyarakat khususnya di daerah perkotaan.” Jelas Devina selaku ketua kelompok.

Lilin Lentera dibuat dari bahan baku yang berbeda dengan lilin yang berada di pasaran. Lilin aromaterapi tersebut diproduksi dengan menggunakan minyak kedelai sebagai bahan bakunya. “Produk dibuat dari minyak kedelai karena mampu menghasilkan lilin dengan kualitas lebih unggul dibandingkan dengan lilin-lilin yang ada di pasaran” Lanjutnya.

Menurut Devina, pembakaran dari lilin Lentera menghasilkan gas yang lebih ramah lingkungan serta proses pembakaran lebih lama dibandingkan dengan produk lilin dari parafin. Hal ini karena terbuat dari minyak nabati dan mampu mengikat essential oil secara efektif sehingga mampu memberikan efek farmakologi secara optimal.

Devina dan kawan-kawan yakin lilin Lentera tidak hanya dapat membantu perekonomian warga Jogja tetapi juga bagi kalangan mahasiswa yang ingin belajar menjadi seorang pengusaha muda. “Bentuk lilin yang selama ini ada di masyarakat hanya berbentuk tabung memanjang berwarna putih. Sedangkan Lentera berupa wadah yang menghasilkan tampilan unik, bernilai dekoratif, serta inovatif karena wadah yang dipakai ini memiliki nilai tambah berupa unsur estetika yang mampu menghadirkan media terapi yang kekinian, sehingga dapat disesuaikan untuk semua kalangan” Ujar Devina.

Penggunaan strategi yang tak biasa pun menambah keyakinan 5 mahasiswa tersebut bahwa inovasinya mampu bersaing secara global. “Strategi marketing yang kami tawarkan pun bersifat lebih kekinian dan mutakhir, dengan menggunakan BMC (Bussiness Model Canvas) yang diterapkan pada usaha kami menambah nilai penjualan yang mampu bersaing secara global”, pungkasnya. (NIQ/ESP)

Tiga mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII), yang tergabung dalam Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta (PKM-KC) dibawah bimbingan Wiyogo Prio  Wicaksono, S.Si., M.Si. berhasil menemukan solusi tepat untuk mendeteksi berbagai jenis makanan yang diduga mengandung formalin yang beredar di masyarakat dengan sebuah alat deteksi formalin yang mudah digunakan. Inovasi baru dari Tim UII ini dinamakan “SmartFor-PD” yang diketuai oleh Muhammad Fahmi Khoirudin, mahasiswa Program Studi Kimia UII angkatan 2015.

Melibatkan mahasiwa dari Program Studi Kimia angkatan 2015 lainnya yaitu Rico Nurillahi dan mahasiswa Teknik Elektro yaitu Muhammad Andaru Dwi Diva angkatan 2016. Fahmi mengatakan penelitian ini berawal dari observasi terhadap banyaknya kasus temuan berbagai makanan yang mengandung formalin di berbagai pasar-pasar tradisional. Padahal seperti yang kita ketahui bahwa formalin merupakan bahan kimia yang digunakan sebagai pengawet bahan non pangan yang bersifat beracun dan berbahaya jika dikonsumsi oleh manusia. Menurut anggota lainnya yaitu Muhammad Andaru mengatakan bahwa penemuan ini dapat menjadi solusi alternatif untuk masyarakat agar lebih berhati-hati dalam membeli berbagai jenis makanan yang diduga mengandung formalin di pasaran, karena alat ini didesign dengan mengintegrasikan teknologi elektrokimia dengan smartphone sehingga lebih mudah untuk dilakukan oleh siapa pun. Penelitian dan pembuatan alat ini telah dilakukan oleh Tim UII selama kurang lebih 2 bulan dan penelitian ini tidak akan berjalan lancar tanpa peran dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Republik Indonesia yang telah memberikan bantuan dana melalui program PKM-KC.

Dalam rangka meningkatkan akademik atmosfir, Program Studi Kimia FMIPA UII berkomitmen untuk selalu menghadirkan suasana pembelajaran yang kondusif, salah satunya dengan mendatangkan pakar di bidang kimia tertentu yang berasal dari industri. Program Studi Kimia FMIPA UII mengadakan Studium Generale on Electrochemistry yang dibersamai oleh Fachri Cahyana, S.Si dari Yuasa Group. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Sabtu, 14 Juli 2018 bertempat di Auditorium FMIPA UII Lantai 4.

Kegiatan SG ini dilaksanakan untuk melengkapi pengetahuan mahasiswa pada Matakuliah Pilihan Aplikasi Teknologi Elektrokimia yag diampu oleh Bapak Wiyogo Prio Wicaksono, M.Si. Pembicara yang dihadirkan adalah praktisi dari Industri Aki perusahan Yuasa Group, yang juga alumni Program Studi Kimia FMIPA UII, Angkatan 2010.

Peogram Studi Kimia mengadakan pembekalanTugas akhir untuk Mahasiswa angkatan 2015, sekaligus sosialisasi tata laksana tugas akhir yang baru, setelah disesuaikan dengan isian borang BAN-PT dan juga borang akreditasi Internasional Royal Society of Chemistry (RSC), UK.

Nama saya Rina Maulina, saya lahir pada tanggal 17 agustus 1995 di kabupaten berau Kalimantan timur. Saya merupakan putri tunggal dari bapak Ali Masnuri dan ibu Indra Masrinah. Ayah saya merupakan karyawan di perusahaan swasta dan ibu saya merupakan ibu rumah tangga biasa. Setelah lulus dari sekolah menengah atas pada umur 17 tahun saya melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu kuliah. Kampus yang saya pilih adalah Universitas Islam Indonesia kemudian saya mengambil jurusan Kimia dengan jalur PSB atau penelusuran siswa berprestasi. Saya memilih jurusan kimia karena saya melihat peluang besar di masa akan datang untuk karir saya. Di kimia saya mendapatkan pengalaman dan pelajaran yang berharga yang dapat saya terapkan di dunia kerja saat ini. Saya merupakan angkatan 2013 kimia dan lulus dengan masa studi kurang lebih 4 tahun dan mendapatkan gelar Sarjana Sains(S.Si). Setelah saya lulus kuliah pada tanggal 25 november 2017 saya mencoba peruntungan di dunia kerja dan Saya memilih pertambang karena merupakan keinginan saya sejak kecil.
Alhamdulillah, Sekarang saya bekerja di salah satu perusahaan tambang swasta yang bernama PT. BERAU COAL bertempat di kabupaten berau Kalimantan timur, saya menjabat sebagai Supervisor di Environment Department. Saya bergabung di PT. BERAU COAL pada tanggal 20 Februari 2018 dan mulai bekerja pada tanggal 15 Maret 2018. PT. BERAU COAL memiliki 3 lokasi tambang yaitu site LMO (LATI), BMO (BINUNGAN) dan SMO (SAMBARATA). Saya di tempatkan di site LMO Adapun tugas-tugas dan tanggung jawab saya saat ini antara lain sebagai penanggung jawab di Laboratorium Environment site LMO, bertugas sebagai Penanggung Jawab Area WMP( water monitoring point) dan VOID PT. Recobana Abadi( PT.RBA) dan saya memiliki kegiatan rutin inspeksi mingguan di area PIT STOP dan BIG DIGGER ( PT.BUMA) dan PIT STOP (PT. RBA) tugas inspeksi tersebut untuk memastikan bahwa mitra kerja melakukan semua pekerjaan sesuai prosedur dan menjaga keselamatan di daerah operasional PT. BERAU COAL .

Innalillahi Wainna Lillahi Wainna Ilaihi Roji’un, telah berpulang ke pangkuan Alloh salah satu Kimiawan Indonesia, Dr.rer.nat. Ria Armunanto, M.Si., dosen Jurusan Kimia FMIPA UGM. pada Hari Senin, 9 Juli 2018, Pukul 22.00 WIB. dan telah dimakamkan di karangkajen pada Hari Selasa, 10 Juli 2018, Pukul 13.00 WIB. dengan teriring do’a semoga beliau diampuni segala dosa-dosanya, diterima iman islamnya dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran. amin.

Dr.rer.nat. Ria Armunanto, M.Si. pernah membersamai perjalanan tumbuh kembangnya Program Studi Kimia FMIPA UII, dengan menjadi Pengajar Matakuliah Kumputasi Kimia dari tahun 2008-2014. terima kasih terucap buat beliau. selamat jalan.