PENGUMUMAN

DIUMUMKAN KEPADA MAHASISWA YANG MENGAMBIL PRAKTIKUM INSTRUMENTAL 2, PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS MIPA UII, BAHWA AKAN DIADAKAN:
“WORKSHOP KIMIA INSTRUMENTAL 2 PENGGANTI MK PRAKTIKUM”
PELAKSANAAN PADA:
SENIN, 19 Oktober 2015
MULAI: 09.00 -12.30 WIB.
TEMPAT: R. AUDIOVISUAL  LT. 4. PERPUS PUSAT UII.

WAJIB DATANG!!!

 Kimia Forensik merupakan salah satu cabang dari ilmu Kimia yang sangat penting di bidang penegakan hukum di lingkungan Kepolisian Republik Indonesia. Maka Program studi Kimia melaksanakan Kuliah Tamu bertemakan Kimia Forensik 2015, sebagai bagian dari Program kuliah praktisi untuk setiap mata kuliah pilihan pada kurikulum 2012. Kuliah Tamu ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 10 Oktober 2015 di Gedung Kuliah Umum Prof. dr. Sardjito. Dosen Matakuliah Kimia Forensik, Riyanto, Ph.D., berinisiatif melaksanakan kuliah umum ini sebagai kelengkapan dalam proses kuliah pada mata kuliah Pilihan yang dilaksanakan di lingkungan Prodi Kimia. Pembicara yang diundang pada kesempatan kuliah tamu kali ini adalah Kompol BOWO NURCAHYO, S.Si.,M.Biotech., dari kepolisian Republik Indonesia. Belaiu adalah Jur Lan Labfor PORLI, cab. Jawa Tengah.
Kaprodi Kimia, Dr. Is Fatimah, dalam sambutannya mengucapkan selamat datang dan mengucapkan terima kasih kepada pembicara. "Kuliah Tamu ini sangat penting untuk mahasiswa kimia UII, karena akan memberikan pengetahuan yang baru kaitannya peran dan kiprah orang kimia di bidang forensik". tambahnya. "Kuliah Tamu/Pakar/Praktisi seperti ini akan dilaksanakan rutin untuk melengkapi matakuliah pilihan di Prodi Kimia" tambahnya lagi.
Kuliah Tamu Kimia Forensik ini tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa kimia yang mengambil matakuliah pilihan Kimia Forensik saja tetapi, seluruh mahasiswa kimia boleh ikut, bahkan mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FMIPA UII juga mengikuti kegiatan ini. tercatat lebih dari 250 mahasiswa mengikuti Kuliah Tamu Kimia Forensik ini.
Pembicara Kuliah Tamu, Bapak Kompol Bowo Nurcahyo, S.Si., Biotech., menyampaikan end point yang akan dicapai dalam Kuliah Tamu kali ini adalah:
1. DIMANA POSISI KIMIA FORENSIK DALAM PENYIDIKAN DAN PENYELIDIKAN KEPOLISIAN.
2. APA YANG HARUS DILAKUKAN OLEH SEORANG MAHASISWA YANG INGIN BERGABUNG DALAM DUNIA KIMIA FORENSIK DI INDONESIA.
 
 

Materi bisa didownload disini .

 Bertepatan pada hari Sabtu, 10 Oktober 2015, Program Studi Kimia FMIPA UII mengadakan acara Workshop Minyak Atsiri yang bertempat di GKU Prof. dr. Sardjito dan CEOS (Center of Essential Oils Studies/Pusat Studi Minyak Atsiri). Acara yang dihadiri lebih dari 176 Mahasiswa/i Prodi
Kimia UII angkatan 2015 ini, memberikan pengetahuan dan pengarahan tentang proses produksi minyak atsiri. Acara workshop Minyak Atsiri ini dalam rangka menyambut mahasiswa baru Program Studi Kimia, dengan tajuk "Chemsitry Day 2015". Dalam sambutannya, Kaprodi Kimia UII, Dr. Is Fatimah, menyampaikan bahwa bisnis yang bergerak di bidang minyak atsiri ini memiliki peluang yang sangat besar, dan hal ini akan sangat menguntungkan bagi seorang ahli kimia. "Prodi Kimia adalah prodi yang dikenal punya ciri khas Minyak Atsiri, maka Kalau berbicara minyak atsiri, pasti akan teringat dengan Prodi Kimia UII" tambahnya. "Dengan demikian kita harus menjaga minyak atsiri ini dengan salah satunya worskhop pada hari ini" tambahnya lagi.
Acara Workshop ini menghadirkan dua pembicara. Dr. Dwiarso Rubiyanto, M.Si., yang juga Ketua CEOS UII, sebagai pembicara pertama menjelaskan tentang Sumber dan Proses Produksi Minyak Atsiri . Ternyata sumber-sumber minyak atsiri itu sangatlah banyak. Di Indonesia saja terdapat puluhan sumber minyak atsiri. Dalam materi yang disampaikannya, beliau juga menjelaskan bahwa minyak atsiri itu memiliki banyak kegunaan yaitu sebagai aromaterapi, bahan pembuatan sabun & kosmetik, flavour & fragrance, bahan obat-obatan, pasta gigi, insektisida/bio pesticide, bahan mentah & intermediet. Kemudian sebagai pembicara kedua adalah Bapak Nurcahyo Iman Prakoso, M.Sc. memberikan materi yang berjudul Produk Turunan Minyak Atsiri dan Potensi Pasar .
Setelah kedua pembicara  menyelasaikan materi yang disampaikannya, para peserta Workshop dibagi menjadi 9 kelompok untuk mengikuti pelatihan produksi minyak atsiri. Pelatihan ini dipandu langsung oleh 9 Mahasiswa  Prodi Kimia angkatan 2014. Proses produksi minyak atsiri ini memiliki tahap-tahap yang berbeda dari setiap bahan bakunya. Para peserta sangat antusias dengan acara ini. Kelompok putra yang mengikuti pelatihan penyulingan (distilasi) minyak nilam sangat bersemangat.
“Acara ini bertujuan untuk memotivasi mahasiswa, memberikan pemahaman, pengetahuan, keterampilan di dalam mengembangkan minyak atsiri, mahasiswa dapat melakukan penelitian sendiri dan dapat berwirausaha di bidang minyak atsiri,” ujar Dr. Is Fatimah. Beliau juga berharap agar mahsiswa/i angkatan 2015 ini tetarik dan mau berwirausaha di bidang minyak atsiri.
Pada akhirnya acara workshop serta pelatihan ini sukses diadakan dengan berhasilnya para peserta mendapatkan hasil minyak atsiri yang telah di distilasi.
 Kimia adalah ilmu sentral yang menjembatani ilmu alam lain seperti fisika, biologi, geologi dan bahkan astronomi. Peran penting dari kimia pada pembangunan berkelanjutan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak bisa dipungkiri lagi. Bahkan kemajuan penelitian kimia selama berabad-abad telah mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dunia. Penelitian pada pengembangan bahan bakar berkelanjutan, baru desain obat, inovasi material, optimalisasi sumber daya alam dan sebagainya Memiliki menjadi inti dari teknologi industri di petrokimia, farmasi, obat-obatan, makanan dan minuman, logam dan juga polimer. Oleh karena itu, pengetahuan dan penelitian terlebih dahulu dalam kimia akan memberikan kontribusi yang cukup besar untuk pembuat kebijakan publik.
Bulan September adalah bulan "publikasi" untuk sebagaian besar Dosen Program Studi Kimia FMIPA UII. Ungkapan ini bukan sekedar isapan jempol saja, pada bulan Oktober 2015 ini sebanyak 14 paper ilmiah sebagai hasil penelitian sebagai pembuktian dharma ke-tiga dari Catur Dharma Dosen UII, yakni Pendidikan, Penelitian, Pengabdian pada Masyarakat dan Dakwah Islamiah. Setidaknya ada empat forum ilmiah internasional dilaksanakan di bulan September 2015, baik dalam negeri maupun luar negeri. Adapun seminar yang diikuti oleh Dosen Program Studi Kimia adalah:
1. The 10th Joint Conference on Chemistry (JCC) 2015 dilaksanakan di UNS, Solo pada tanggal 8-9 September 2015. dengan Tema: "Chemistry For Sustainable Development".
2. The First International Conference on Statistical Methods in Engineering, Science, Economy, and Education (SESEE-2015) will be held at Yogyakarta on September 19-20, 2015.
3. The 22nd Regional Symposium on Chemical Engineering (RSCE) 2015 dilaksanakan di Bangkok, Thailand pada tanggal 24-25 September 2015 dengan tema: "Embracing the Opening AEC Incorporating with Education, Reserach and Industries in Chemical Engineering"
4. The 4th International Conference of the Indonesian Chemical Society (ICICS) 2015 dilaksanakan di Medan, pada tanggal 29-30 September 2015, dengan Tema: "Enhancement Innovative Chemistry Research".
5. International Seminar on Chemical Education (ISCE) 2015 dilaksanakan oleh Prodi Pendidikan Kimia UII, pada tanggal 30 September 2015, dengan Tema: "Chemistry Education as an Industry Development's Agent in Indonesia".
 
 
 

Berikut Daftar Publikasi Ilmiah Dosen Prodi Kimia di bulan September 2015:
1. Dr. Is Fatimah : "Pt Dispersed in ZrO2 Pilared Saponites Material as Catalyst in Catalytic Hydrogen Transfer Reaction" di 10th JCC 2015.
2. Rudy Syah Putra, Ph.D.: "Development of Electrokinetic Remediation for Caesium: A Feasibity Study of 2D Electrode Configuration System" di 10th JCC 2015.
3. Tatang Shabur Julianto, M.Si. : "Chitosan and n-alkyl Chitosan as A Green Heterogeneous Catalyst in The Transerterefication Reaction of Used Cooking Oil " di 10th JCC 2015.
4. Gani Purwiandono, M.Sc. : "Solid Oxide Fuel Sell" di 10th JCC 2015.
5. Nurcahyo Iman Prakoso, M.Sc. : "O-Metihylation of Natural Phenolic Compaund Based on Green Chemistry Using Dimethyl Carbonate" di 10th JCC 2015.
6. Dr. Is Fatimah : "(3-Etylenediaminoprophyl)-Trimethoxysilane-Functionalized Silica From Rice Husk Ash And Its Adsorption Kinetic In Cu(II), Cr(III) And Pb(II) Mixed Solution" di 22nd RSCE 2015.
7. Rudy Syah Putra, Ph.D. : "The Combined Use of Electrocoagulation and Electro Assisted-Phytoremediation (EAPR) on the Wastewater Treatment of
Chemical Labaoratory" di 22nd RSCE 2015.
8. Tatang Shabur Julianto, M.Si : "Free Solvent Isomerization of 3-carene to 2-carene using Na/o-chlorotoluene Catalyst in trans-isolimonene Production as Starting Material of Antimalarial Drug Artemisinin Synthesis" di 22nd RSCE 2015.
9. Salmahaminati, M.Sc. : "Synthesis of Polypropylene from 1-Propanol Using AlCl3 Ziegler – Natta Catalyst" di 22nd RSCE 2015.
10. Dr. Noor Fitri, M.Si. : "Patchouli Essential Oil Extraction Using Light Fermentation-water bubble Destilation" di 4th ICICS 2015.

11. M. Arsyik Kurniawan, M.Sc. : "The Utilization Density Functional Theoryin Structure Determination And Hydrogen Storage Properties of Ca(BH4)2∙2NH3 Compounds" di SESEE 2015.
12. Riyanto, Ph.D. : "Preparation and Application of Clove Leaf Oil as Biopesticides Against of Lichenes on Stone Conservation at Borobudur Concervation Body" di ISCE 2015.
13. Dr. Is Fatimah : "Combined Multimedia and e-learning Media: Enchancing Conceptual Comprehension in Physical Chemistry Teaching" di ISCE 2015.
14. Riyanto, Ph.D. : "The Effect of Elektrolyte to Glucose Analysis Using Electroanalytical Method by Platinum Wire Electrode" di ISCE 2015.
Dr. Is Fatimah Ketua Program Studi Kimia FMIPA UII, menyambut baik dan bergembira dengan capaian seluruh dosen tersebut. "ini adalah langkah maju untuk pengembangan Prodi Kimia kedepan, bahwa forum ilmiah internasional ini membuktikan bahwa karya mahasiswa Prodi Kimia diakui dan ini akan mendukung "International Recognation" yang dicanangkan Prodi Kimia pada tahun 2020 mendatang".

 

 

 Sebagaimana di ketahui bahwa pada saat ini jumlah karya ilmiah dari Perguruan Tinggi Indonesia masih sedikit jika dibandingkan dengan negara Malaysia dan negara lainnya hanya mencapai sepertujuh dari total karya ilmiah yang ada. Oleh karena itu publikasi ilmiah bagi mahasiswa S1 merupakan salah satu cara untuk meningkatkan jumlah publikasi di Perguruan Tinggi, hal ini sesuai dengan peratutan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor:152/E/T/2012 tentang publikasi karya ilmiah di lingkup PTN/PTS di seluruh Indonesia.
Itulah yang dilakukan kembali oleh 4 mahasiswa Program Studi Kimia FMIPA UII, yang mempublikasikan Hasil Penelitian Tugas Akhir di Forum Internasional di Bangkok, Thailand. Bertajuk "Embracing the Opening AEC Incorporating with Education, Reserach and Industries in Chemical Engineering", The 22nd Regional Symposium on Chemical Enggineering (RSCE) 2015 dilaksanakan pada 24-25 September 2015 bertempat Novotel Suvarnabhumi Airport Hotel, Bangkok, Thailand. Dibawah bimbingan Dr. Is Fatimah, keempat mahasiswa tersebut adalah Happy Bunga NS. dan Raudlatul Ulya dengan judul makalah: "Catalytic Activity of Pt supported ZrO2-montmorillonite as Bifunctional Catalyst in One-Step Conversion of Menthol from Citronellal". Dan Suliyani Fitri beserta Sucia Mutia dengan judul makalah: "Synthesis and Characterization of Quaternary Ammonium Salt-Modified Kaolinite and Study on Lead(II) Adsorption".
Dr. Is Fatimah Selaku Pembimbing dan Ketua Program Studi Kimia FMIPA UII, menyambut baik dan bergembira dengan capaian ke empat mahasiswa tersebut. "ini adalah langkah maju untuk pengembangan Prodi Kimia kedepan, bahwa forum ilmiah internasional ini membuktikan bahwa karya mahasiswa Prodi Kimia diakui dan ini akan mendukung "International Recognation" yang dicanangkan Prodi Kimia pada tahun 2020 mendatang".
selaku pembimbing mengaku bangga bahwa mahasiswa bimbingannya dapat tampil di forum Internasional. “Dengan adanya kegiatan semacam ini, semoga dapat menambah semangat meneliti dan terus berkarya bagi peneliti muda Indonesia khususnya  mahasiswa prodi kimia UII demi kemajuan bangsa”. tambahnya. “Semoga mahasiswa UII lainnya dapat tumbuh dan berkembang menjadi ilmuwan yang mampu mengembangkan Ilmu pengetahuan dan teknologi” tambah lagi.
 
 
 
Kegiatan  workshop instrument untuk mahasiswa kimia ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 19 September 2015 sejak pukul 08.00-16.00 WIB. Susunan acara kegiatan ini adalah sebagai berikut:

No./Nama Kegiatan/Pukul    Pembicara/Petugas
1. Registrasi peserta/08.00-08.30/Sigit Mujiarto, Dwi Mahmudi, Syipa, Nur Isnaini, Andrian Ahmad
PELAKSANAAN DI GKU LANTAI 2          
2. Opening Ceremony/08.30-09.00     
Pembukaan         MC: Cecep Sa'bana Rahmatillah, S.Si.
Kalam Illahi         Oleh: HMK
Sambutan Ketua Program Studi Kimia FMIPA UII diwakili oleh ketua panitia Workshop Instrumentasi Kimia         Oleh: Nurcahyo Iman Prakoso, M.Sc.
3. Workshop Pengenalan Instrumentasi Kimia/09.00-12.00     
Materi I: "all About Chromatography"    09.00-10.00    Oleh: Dr. Dwiarso Rubiyanto, M.Si.
Materi II: "All About Spectroscopy"    10.00-11.00    Oleh: Nurcahyo Iman Prakoso, M.Sc.
4. Kunjungan ke Lab. Instrumentasi Kimia/Sesi I/11.00-12.00     
PELAKSANAAN DI LABORATORIUM TERPADU UII          
Workshop I: "FTIR" Oleh: Ida Ayu Sulistya, A.Md.
Workshop II: "Spektrofotometri Serapan Atom (AAS)" Oleh: Septian Perwida Yudha, S.Si.
Workshop III: "Spetrofotometer UV-Vis" Oleh: Gani Purwiandono, M.Sc.
Workshop IV: "HPLC" Oleh: Yusuf Habibi, S.Si.
Workshop V: " GC" Oleh: Mai Anugrahwati, M.Sc.
Workshop VI: "Elektroplating" Oleh: Haryoko Pangestu, S.Si.
Workshop VII: "Automatic Titrator" Oleh: Uun Ayyil Hasanah, S.Si.
Workshop VIII: "Elektroanalyzer Metrohm" Oleh: Muh . Supawatul Hakim, S.Si.
5. Istirahat, Sholat dan Makan Siang/12.00-13.00/Panitia
6. Kunjungan ke Lab. Instrumentasi Kimia Sesi II/13.00-16.00     
PELAKSANAAN DI LABORATORIUM TERPADU UII          
Workshop I: "FTIR" Oleh: Ida Ayu Sulistya, A.Md.
Workshop II: "Spektrofotometri Serapan Atom (AAS)" Oleh: Septian Perwida Yudha, S.Si.
Workshop III: "Spetrofotometer UV-Vis" Oleh: Gani Purwiandono, M.Sc.
Workshop IV: "HPLC" Oleh: Yusuf Habibi, S.Si.
Workshop V: " GC" Oleh: Mai Anugrahwati, M.Sc.
Workshop VI: "Elektroplating" Oleh: Haryoko Pangestu, S.Si.
Workshop VII: "Automatic Titrator" Oleh: Uun Ayyil Hasanah, S.Si.
Workshop VIII: "Elektroanalyzer Metrohm" Oleh: Muh . Supawatul Hakim, S.Si.
7. Penutupan Serta Pembagian sertifikat/Panitia
Kegiatan ini dibuka oleh ketua panitia workshop instrumentasi, Nurcahyo Iman Prakoso, M.Sc., yang dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Dr.Dwiarso Rubiyanto pada pukul 10.00, mengenai kromatografi. Dalam penyampaiannya, Dr.Dwiarso menjelaskan mengenai macam kromatografi, seperti kromatografi gas/ gas chromatography (GC) yakni kromatografi dengan fasa gerak cair, komponen alat kromatografi gas, macam-macam detector seperti Flame Ionization Detector (FID). Selain itu, beliau juga menjelaskan mengenai kromatografi gas dengan spectra massa, bagian-bagian alat kromatografi gas dengan spectra massa, spectra massa yang dihasilkan serta aplikasi dari kromatografi gas dengan spectra massa.
Selanjutnya, Dr. Dwiarso juga menjelaskan mengenai high performance liquid chromatography (HPLC), kromatografi dengan fase gerak berupa zat cair. Beliau juga menjelaskan mengenai peralatan HPLC (tempat fasa cair, pompa, injector, kolom fasa diam, detector, data system), penggunaanya, macam elusi, macam kolom, detector, serta perbedaan antara kromatografi gas dan hplc yakni pada fase gerak dan kegunaannya.
Materi yang disampaikan pada sesi ini sangat menarik terbukti dengan adanya beberapa mahasiswa yang mengajukan pertanyaan seperti:
1. Apakah dengan kromatografi muatan senyawa akan berubah?
Jawaban: Dengan GC muatan senyawa tidak berubah namun jika dengan MS akan berubah.
2. Apakah sampel padat dan gas dapat diuji dengan GC?
Jawaban: bisa. Syarat senyawa dapat diuji dengan GC adalah volatil
3. Apakah hplc digunakan hanya untuk fasa cair atau bisa untuk yang fase padat dan gas?
Jawaban : Harus dilihat tipe sampelnya apakah padat cair gas. Jika mudah menguap dapat digunakan GC. Jika tidak mudah menguap dapat digunakan LC karena fasa geraknya cair, maka semua sampel harus dibuat cair sesuai dengan fasa geraknya.
4. Salah satu fungsi GC adalah dapat menentukan bilangan oktan.apakah yang seperti pertamax bisa dilihat dengan itu?
Jawaban: Angka oktan dilihat dari kadar isooktana bisa dilihat konsentrasinya dengan gc ms melalui senyawa 2,2,4-trimethylpentane
Mahasiswa-mahasiswa yang bertanya pada sesi ini akan mendapat buku karangan dari Dr. Dwiarso Rubiyanto.
Penyampaian materi oleh pembicara pertama berakhir pada pukul 11.00 dan kemudian dilanjutkan dengan pembicara kedua, Nurcahyo Iman P., M.Sc. yang menyampaikan materi mengenai spektroskopi. Beliau menyampaikan pengertian spektroskopi, radiasi elektromagnetik, jenis interaksi senyawa dengan radiasi sinar (absorbsi, fluoresensi, emisi, difraksi, dll), teori dasar, transisi elektron yang terjadi, proses emisi, spectra absorbsi molekul, pengenalan instrument spektrofotometer (sumber radiasi, monokromator, sel sampel) serta analisis kuantitatifnya. Instrumen kimia lain yang dijelaskan pada sesi ini adalah spektrometer infra merah dan spektroskopi serapan atom (atomic adsorption spectroscopy /AAS).
Pada sesi diskusi, terdapat beberapa mahasiswa yang mengajukan pertanyaan misalnya:
1. Apakah jika senyawa sudah diuji dengan kromatografi, dapat dianalisis dengan spektrofotometer?
Jawab: spetro: lebih ke ranah analisis/penentuan, ranah gugus fungsi, ranah konsentrasi logam sedangkan kromatografi lebih ke ranah pemisahan. Jadi sebenarnya analisis suatu sneyawa tidak bisa jika hanya menggunakan 1 instrumen. Tidak dapat digeneralisir.
2. Bagaimana cara kita tahu bahwa di suatu limbah terdapat gugus kromofor?
Jawaban: untuk mengetahuinya dapat dicek dengan UV.jika ada serapan maka ada kromofor. Atau ke hplc, gabungkan dengan MS.
3. Apakah spectroskopi dapat mengukur radiasi dari bom atom?
Jawaban: Bisa dengan AAS: ambil material.tapi jangan sampai kita kena radiasi.bom atom reaksi peluruhan logam. Misal dari uranium peluruhan ke 2 nya jadi Pb kemudian Pb dapat dideteksi dengan AAS.
Sesi penyampaian materi di dalam kelas berakhir pada pukul 12.00 dan dilanjutkan dengan kegiatan ishoma. Selanjutnya pada pukul 13.00 mahasiswa mulai melaksanakan kegiatan perkenalan instrument-instrumen kimia yang meliputi GC, HPLC, AAS, CV, spektrofotometer, FTIR, dan automatic titrator. Disini sejumlah 176 mahasiswa dibagi menjadi 12 kelompok dan secara bergantian mengunjungi instrument-instrumen kimia dan mendapat penjelasan mengenai alat-alat tersebut dari pada asisten yang bertugas memberikan penjelasan.
 Menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif, lulusan perguruan tinggi di Indonesia tidak lagi dapat sekedar mengandalkan ijazah dan reputasi universitas tempatnya belajar. Lebih dari itu, selain harus membekali diri dengan wawasan keilmuan, softskill, dan sederet standar kompetensi, mereka juga harus membangun kesiapan mental untuk mau belajar dan Haus dengan Tantangan yang mampu membedakannya dari lulusan universitas kebanyakan. Kesiapan mental tersebut dibangun dari pondasi sikap yang selalu percaya diri dan tidak minder dalam menghadapi setiap tantangan. Kedua sifat inilah yang diharapkan dimiliki oleh para lulusan Prodi Kimia UII sehingga menjadikan mereka sebagai pribadi yang unik dan berkarakter. Karena di luar sana, medan yang akan dihadapi mahasiswa setelah lulus, akan penuh tantangan dan menuntut kita untuk selalu harus Mau Belajar agar survive dan sukses.
Seperti yang disampaikan oleh Bursan Pemuda Yuly, S.Si., Alumni Prodi Kimia angkatan 1998. Berbekal pendidikan pada awal pendirian Program Studi Kimia, yang merupakan masa perjuangan, dengan tidak sengaja membentuk karakter yang kuat pada diri Bursan, yang tidak gentar dengan tantangan. Saat ini Bursan bekerja di PT. AGRO SENTOSA RAYA (AGROCHEMICAL INDUSTRY), Sebagai HEAD of DEPARTMENT WAREHOUSE & DISTRIBUTION. Dari nama jabatannya memang tidak ada yang berhubungan dengan kimia. nNamun terlepas dari semuanya, berkat kemauaan yang besar untuk belajar dan beradaptasi dan haus dengan tantangan maka, Bursan menerima pekerjaan tersebut.
Tercatat sudah beberapa kali, Bursan berpindah pekerjaan, selain pertimbangan Pendapatan yang meningkat, pertimbangan lainnya juga karir, serta dengan bertambahnya pengalaman akan meningkatkan kualitas personal kita. Berikut beberapa Pekerjaan yang pernah ditekuni oleh Bursan:
1. Medical Representative di PT. Interbat Industri Farmasi selama 1 tahun – 6 bulan.
2. Production Supervisor di PT. Kotamas Jayaraya Plastic Injection Moulding selama 1 tahun – 2 bulan.
3. Production Asst. Supervisor di PT. Pertama Presisi Bintan (Dai-ichi Seiko Group) Plastic Connector & Injection Molding selama 1 tahun.
4. Production Control di PT. Matahari Leisure (LAI Games Group) Amusement Machine Industry selama 6 bulan.
5. Production Planning & Inventory Control Staff di PT. Sinar Syno Kimia (Sinarmas Group) Dyestuffs, Printing Inks, OBA & Paper Chemicals selama 3 tahun.
6. PT. Dharma Guna Wibawa Chemicals (Hextar Group) Agrochemicals Industry selama 6 bulan.
7. PT. Agro Sentosa Raya (Hextar Group) Agrochemicals Industry selama 6 bulan
8. Warehouse & Distribution (HOD) di PT. Agro Sentosa Raya (Hextar Group) Agrochemicals Industry selama 2 tahun – 6 bulan sampai sekarang.
Bursan memberikan pesan dan semangat kepada mahasiswa baru dalam acara Studium Generale Program Studi Kimia FMIPA UII, pada tanggal 8 September 2015 yang lalu. "selalu rajin belajar dan yang terpenting mau belajar, karena di dunia kerja kita akan mendapatkan banyak tantangan, yang sangat mungkin di luar ekspektasi kita". ungkapnya. "bisa jadi kesempatan bekerja kita tidak ada hubungannya dengan Kimia, tapi jika kita memiliki sikap dan karakter yang baik, mau belajar dan haus tantangan maka tidak ada yang tidak mungkin" tambanya. Apa yang disampaikan Bursan memang benar, kuliah itu bukan untuk mencari pekerjaan goal akhirnya, tetapi menambah ilmu dan membentuk karekter positif sebagai bekal di duani kerja kelak.
 Workshop Safety dan Teknik Laboratorium merupakan kegiatan rutin yang wajib diikuti oleh semua mahasiswa baru Program studi Kimia FMIPA UII.  Menurut ketua penyelenggara, Bapak Tatang Shabur julianto, M.Si., workshop yang telah menjadi program rutin Laboratorium Ilmu Kimia sejak 15 tahun yang lalu, di tahun ini dirancang sedikit berbeda dari biasanya.  Acara ini dilaksanakan pada Sabtu, 19 September 2015 dan dibuka oleh Kaprodi  Kimia, Dr. Is Fatimah, bertempat di Ruang Kuliah Umum GKU Prof. dr. Sardjito UII dan Kompleks Laboratorium Terpadu Fakultas MIPA UII dimulai pukul 08.00 sampai sekitar pukul 16.00 WIB.  
Materi utama Safety Lab. yang dibawakan oleh Bapak Riyanto, Ph.D. menjadi sangat berkesan saat diakhiri dengan pemutaran film K3 Kimia (Kesehatan dan Keselamatan Kerja Kimia) yang diproduksi Prodi Kimia 2008.  Pemutaran film ini menjadi kejutan bagi seluruh peserta dan sangat pas dengan  suasana Ruang Sidang 2 Lt.3 Laboratorium Terpadu FMIPA UII.  Para peserta seolah-olah sedang dibawa ke suatu teater yang kian meyakinkan kepada kita betapa pentingnya safety lab diterapkan dalam setiap Pekerjaan di Laboratorium.
Suasana workshop kembali dihangatkan dengan materi Manajemen Laboratorium Ilmu Kimia yang disampaikan Oleh langsung oleh Koorlab Ilmu Kimia, Reni Banowati Istiningrum, M.Sc., dalam materi kedua ini beliau, menjelaskan tata laksana dan aturan tata tertib di laboratorium Kimia.  

 

 
Setelah isoma kegiatan dilanjutkan dengan wokshop di laboratorium.  Para peserta diajak terjun langsung untuk mengenal alat-alat gelas dan alat-alat keselamatan kerja yang ada di laboratorium yang dipandu oleh instruktur dari dosen S1 Ilmu yang dibantu oleh mahasiswa HMK.  Mahasiswa dilatih langsung menggunakan alat-alat gelas, teknik pemindahan bahan, menimbang, teknik ekstraksi pelarut, setting peralatan distilasi refluks dan ekstraksi sokhlet, dan pengenalan alat-alat keselamatan kerja.
Sesi selanjutnya menjadi paling mengejutkan bagi peserta adalah saat Bapak Tatang Shabur Julianto, M.Si., selaku instruktur  membuat simulasi kebakaran dan cara mengatasinya dengan menggunakan alat pemadam kebakaran yang ada di laboratorium.  Skenario ini diharapkan selalu diingat oleh para peserta sehingga senatiasa bekerja dengan prosedur yang benar  dan mampu menangani kecelakaan yang sewaktu-waktu dapat terjadi.
Workshop ini memang sangat penting bagi seluruh mahasiswa baru Prodi Kimia sehingga menjadi bekal ketika akan bekerja di laboratorium, mulai dari praktikum, penelitian, PKL, sampai saat bekerja nantinnya.  Meskipun telah cukup menyita energi, mahasiswa seolah masih haus akan pelatihan semacam ini karena belum semua Ilmu dapat disampaikankan disebabkan karena keterbatasan waktu yang ada, namun untuk bekal dasar mahasiswa baru dalam berinteraksi dan bekerja di laboratorium insya Alloh sudah cukup.  Artinya, pelatihan ini akan selalu dibutuhkan oleh mahasiswa dengan jenjang yang lebih lanjut.
 
 
 
 Bunga melati merupakan salah satu tanaman hasil dari tanah perairan, khususnya daerah pantai seperti di daerah Pasuruan, Pamekasan, Banyumas, Pemalang dan Tegal. Bunga melati dapat dibuat menjadi minyak atsiri dari bunga bungaan yang secara nilai ekonomi sangat menjanjikan. Saat ini harga minyak atsiri dari bunga melati absolut mencapai 60 juta per liter. Namun demikian, sampai saat ini pemanfaatan bunga melati dinilai masih kurang maksimal disebabkan masih rendahnya kemampuan produksi para petani melati.
Adalah Titis Arini Afiati, Lusi Sofia dan Septian Perwira yang merupakan Mahasiswa Jurusan Kimia Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Islam Indonesia (UII) yang telah berhasil melakukan inovasi dengan membuat sebuah alat yang berguna memudahkan masyarakat khususnya petani melati dalam meningkatkan hasil produksi dari tanaman bunga melati.
Alat yang diberi nama Magic Stirrer tersebut merupakan alat untuk memudahkan pelaku usaha minyak atsiri dengan segala keefektifan dan keefisienannya. “Ini adalah peluang. Meski kebutuhan akan produk dari bunga melati di dalam dan luar negeri cukup besar, namun produksi bunga melati Indonesia baru mampu memenuhi sekitar 2% dari kebutuhan melati pasar dunia.” Papar Titis yang merupakan ketua tim penemu alat tersebut.
Mereka Menyatakan bahwa Magic Stirrer memiliki beberapa kelebihan seperti waktu produksi yang lebih singkat dan tidak rumit sehingga tidak harus memiliki keahlian khusus untuk mengoperasikannya. “Magic stirrer banyak memiliki kelebihan diantaranya randomen yang dihasilkan lebih tinggi dari teknik sebelumnya, waktu ekstraksi minyak lebih singkat, penggunaan bahan baku yang sedikit dan tidak membutuhkan keahlian khusus dalam pengoperasian alat tersebut” Ungkap Titis.
Pada teknik sebelumnya yaitu enfleurasi atau penyerapan minyak oleh lemak, para pelaku usaha minyak atsiri diharuskan selalu mengganti bahan baku setiap harinya, hal ini akan sangat merepotkan karena mengurangi keefektifan waktu dan tenaga yang digunakan. Untuk itulah perlu dilakukan penggantian teknik, yaitu dengan menggunakan“magic stirrer” yang berbasis metode ekstraksi.
Mereka menjelaskan, komponen utama alatnya terdiri dari tabung kaca berukuran 5 kg sebagai tempat melati, motor pengaduk yang dilengkapi dengan pengatur kecepatan dan timer, serta kerangka besi sebagai penyangga. “Cara penggunaan alat ini pun cukup sederhana yakni bunga melati yang sudah bersih dari tangkainya ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam tabung kaca, selanjutnya ditambahkan pelarut n-heksana dengan perbandingan 1:3 lalu dihubungkan dengan sumber listrik, diatur kecepatan putaran dan waktu ekstraksi (±5 jam). Pada waktu yang telah ditentukan,  alat tersebut akan berhenti secara otomatis dan campuran minyak dan pelarut dapat langsung dihasilkan, para pelaku usaha tinggal menguapkan pelarutnya dengan evaporasi.” Papar Septian.
Bersama Riyanto, Ph.D.,sebagai dosen pembimbing, saat ini mereka terus mengembangkan alat ekstraksi minyak melati tepat guna tersebut khususnya ditujukan kepada pelaku usaha minyak atsiri skala kecil dan menengah di Semarang. “Ini peluang yang perlu dimanfaatkan dengan baik karena potensi sumber daya lahan yang luas dan agroekologinya cocok untuk tani melati. Oleh karenanya, usaha tersebut selayaknya mendapat perhatian serius agar terus berkembang dan menghidupkan ekonomi lokal khususnya wilayah penghasil melati.” Ujar anggota tim lainnya, Lusi Sofia.